Ilmu baru bisa mudah diterima dan diproses oleh seseorang jika sedang dalam kondisi yang baik. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar. Namun, distraksi luar diri dapat menghambat seseorang selama mempelajari suatu bidang ilmu. Selain itu, perhatikan pula kondisi emosionalnya.
Berikut beberapa kondisi yang dapat memicu diri mengalami kesulitan dalam memproses ilmu baru. Yuk, baca sampai selesai, ya!
Kondisi seseorang yang sedang dipenuhi rasa marah, pastinya tak mampu fokus dalam kegiatan belajar. Sebab, untuk menerima informasi yang tersedia pun, rasanya sulit dilakukan, akibat diri yang sedang tak terkendali ini.
Marah adalah salah satu emosi yang wajar, dan bisa dialami manusia. Untuk itu, bagi kamu yang sedang mempelajari ilmu baru, cobalah tenangkan diri dulu. Redakan rasa marahmu, setelah itu mulailah menerima pelajaran baru yang didapat.
Bersedih merupakan emosi yang menyakitkan, tapi tak akan berdampak buruk, apalagi hingga mengganggu proses belajarmu, jika mampu mengendalikan perasaan. Kondisi seseorang yang sedang dalam kesedihan, apabila dipaksakan untuk menerima ilmu baru, rasanya akan sia-sia saja.
Tak akan bisa mendengarkan secara penuh, sehingga untuk menyerap ilmunya pun tak mampu maksimal. Akibatnya, kamu tak mendapatkan sesuatu yang baru untuk bekal masa depan. Kesedihan tak perlu disangkal, terima dan rasakan dulu, lalu lepaskan perlahan, sebelum kamu memulai kegiatan belajar.
Dampak dari rasa stres tak selalu berefek negatif, asalkan kamu mampu mengelolanya dengan baik dan bijak. Akan tetapi, kondisi ini juga menjadi salah satu faktor yang membuatmu sulit memproses berbagai ilmu maupun informasi baru, jika semakin hari terus meningkat.
Sebab, tingkatan fokusmu pasti berkurang, dan menjadikan proses menerima pelajaran seperti terasa membebani diri. Jangan dibiarkan berkepanjangan, agar kamu tak tertinggal ilmu-ilmu yang terus saja ada yang baru. Ambil waktu untuk menurunkan stresmu, istirahat sejenak sampai ketenangan mulai dirasakan.
Kondisi hati yang sedang kecewa, tak mampu dipaksakan untuk berkegiatan belajar mengenai ilmu baru. Setertarik apa pun kamu akan pengetahuan tersebut, jika kondisi sedang dalam kekecewaan, tetap saja sulit untuk memprosesnya.
Kecewa mampu menjadikan seseorang merasa tertekan dan berlarut dalam keterpurukan. Maka, wajar jika apa yang dipelajarinya tak masuk ke dalam ingatan. Suasana hati yang seperti ini, seharusnya mendapatkan pemulihan terlebih dulu. Hanya akan membuang waktu, apabila kamu tetap memaksakan diri mempelajari suatu bidang ilmu, saat kekecewaan masih ada di dalam perasaan.
Kekesalan yang kian memuncak merupakan kondisi yang kurang baik untuk mempelajari sesuatu, terlebih lagi hal baru. Sebab, emosi diri yang sedang tidak stabil membutuhkan ruang dan waktu agar tenang dulu. Tak bisa dipaksakan belajar dalam kondisi tersebut, karena dapat mengaburkan informasi yang kamu terima.
Menahan kekesalan pun tak baik, maka berikan kesempatan pada diri untuk melepaskannya. Ekspresikan emosi negatifmu dengan cara yang sehat, sehingga saat tiba waktunya belajar semua sudah siap. Ilmunya terserap, kamu pun mampu memprosesnya dan menghasilkan sesuatu yang memudahkanmu meraih tujuan.
Pahami beberapa kondisi di atas, agar kegiatan belajar semakin berkualitas. Bukan untuk tujuan berhenti mengetahui ilmu baru, tapi berusaha menenangkan diri dulu sebelum memulainya. Tingkatkan kesabaran, supaya mudah dalam menerima dan memproses informasi untuk peningkatan kualitas diri.