5 Kesalahan yang Menggagalkan Pelamar Beasiswa di Tahap Administrasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berkuliah menggunakan beasiswa merupakan solusi tepat kalau kamu termasuk orang yang punya ambisi untuk melanjutkan pendidikan S2 atau S3 namun gak memiliki budget yang cukup.
Seleksi beasiswa ini dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama yaitu seleksi administrasi yang diselenggarakan secara online di website resmi. Kamu harus lolos pada seleksi ini, karena kalau gagal, kamu gak berkesempatan untuk lanjut ke seleksi selanjutnya. Untuk menghindari kegagalan pada tahap ini, kamu harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang akan saya jelaskan setelah ini. Yuk disimak ya!
1. Tidak mengunggah seluruh persyaratan wajib yang diminta, mungkin terlewat satu berkas
Biasanya, pada tahap seleksi administrasi kamu akan diminta untuk mengunggah beberapa persyaratan, ada yang sifatnya wajib namun ada juga yang bersifat opsional. Jika kamu terburu-buru karena mungkin persiapanmu mepet, bisa jadi persyaratan yang sifatnya wajib malah terlewat. Maka dari itu, kamu harus benar-benar teliti dalam membaca ketentuan persyaratannya, jangan sampai persyaratan opsional kamu penuhi, namun persyaratan wajib secara gak sengaja kamu lewati.
2. Melampirkan sertifikat hasil tes TOEFL namun bukan dikeluarkan oleh lembaga resmi
Sebenarnya, gak ada yang salah dengan sertifikat prediksi TOEFL, namun yang harus diunggah pada seleksi administrasi beasiswa adalah sertifikat TOEFL ITP resmi yang dikeluarkan oleh sebuah institusi di Amerika Serikat yaitu Educational Testing Center atau ETS. Melalui perwakilan resminya di Indonesia yaitu Indonesian International Education Foundation (IIEF), mereka mengadakan tes TOEFL ITP dengan biaya kurang lebih Rp550.000.
Karena biayanya relatif mahal, kamu bisa melakukan tes prediksi untuk mengetahui hasil yang kamu dapat. Jika sudah mencapai target, kamu bisa mengikuti tes resminya. Tapi ingat ya! Yang harus diunggah adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga ETS.
Baca Juga: 6 Hal yang Harus Dipersiapkan Agar Berpeluang Besar Lolos Beasiswa!
3. Terdapat berkas persyaratan yang tidak memenuhi kualifikasi
Editor’s picks
Penyelenggara beasiswa biasanya akan mensyaratkan standar minimal IPK dan skor TOEFL di angka tertentu. Jika kamu gak mencapai syarat tersebut, kamu gak akan lolos pada tahap ini. Saran saya adalah, persiapkan semuanya dengan matang. Kamu harus sudah mempunyai sertifikat TOEFL resmi dengan skor yang cukup paling tidak satu bulan sebelum penutupan pendaftaran, karena masih banyak berkas lain yang harus diurus.
4. Ada lampiran yang tidak bisa terbaca
Berhati-hatilah dalam melampirkan berkas, terutama kualitas gambar yang dilampirkan. Pastikan gambarnya jelas terbaca, gak buram maupun terlipat. Setelah mengunggahnya, kamu bisa mengecek kembali di tombol pratinjau sebelum kamu menekan tombol submit.
5. Berkas lengkap, jelas dan sesuai kualifikasi, namun mendaftar pada jalur yang salah
Beberapa jenis beasiswa membuka pendaftaran dengan jalur yang berbeda. Jalur beasiswa ini harus ditempati oleh kandidat yang sesuai dengan kualifikasi. Contohnya, kamu adalah kandidat yang berasal dari sebuah kabupaten kecil di Indonesia, lalu kamu mendaftar lewat jalur afirmasi daerah 3T (daerah tertinggal, terdepan dan terluar).
Namun, sebenarnya menurut daftar resmi, daerah tempat tinggalmu gak masuk dalam daerah 3T. Otomatis kamu akan gugur pada tahap ini. Pihak penyelenggara beasiswa pasti akan memberikan panduan lengkap yang dapat diakses di website resminya. Maka dari itu, rajin-rajinlah membaca informasi yang diberikan, karena itu akan sangat bermanfaat dan menghindari kesalahan yang akan merugikan dirimu sendiri.
Hindari melakukan hal-hal tersebut, teliti kembali sebelum mengunggah dan submit berkasmu! Semangat ya untuk persiapannya.
Baca Juga: 6 Hal yang Harus Dipersiapkan Agar Berpeluang Besar Lolos Beasiswa!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.