Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] Greenvolution: Generasi Emas Tanpa Jejak Sampah!

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

Hai sobat! Kami dari tim KAMI (Kiyya, Alesha, Madinah, dan Fitrah) dari MAN 2 Kota Makassar dengan hormat menghadirkan karya mading yang akan menjadi solusi terkait sampah khususnya dalam bidang green revolution. Di zaman sekarang sampah telah menjadi permasalahan global yang tidak bisa kita anggap sepele. Pernahkah kalian bertanya-tanya apakah tidak ada inovasi baru untuk permasalahan sampah di dunia? Jika ya, yuk kita ulas bersama!

Tim redaksi kami terdiri dari :

• Guru Pendamping : Chaerul Akbar, S.Pd

• Ketua Tim : Madinah Al Munawarah Said

• Anggota Tim : Andi Dzakiyyah Alifah Azzahra, Alesha Sarah Fauzy, Fitrah Rahmadani

Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

"Eh Rian, itu singkok kok banyak banget, emang mau ngapain?" tanya Shifa sambil menunjuk singkok yang tergeletak di mana-mana.

"Eh ini aku lagi eksperimen, mau buat plastik yang bisa larut gitu," jelas Rian sambil memegang singkong tersebut.

"Hah, plastik yang bisa larut? Emang bisa?" Shifa pun mendongak ke arah Rian.

"Bisalah. Namanya juga inovasi."

"Oalah, unik banget yah."

“Dunia bebas polusi plastik bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah komitmen terhadap hidup — sebuah komitmen terhadap generasi mendatang.” – Amit Ray

Seberapa besar sih peran kita dalam membangun generasi emas Indonesia? Apakah kita sudah membuang sampah pada tempatnya? Tapi pernah nggak, teman-teman merasa kalau sekadar membuang sampah pada tempatnya belum cukup? Untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, kita perlu melangkah lebih jauh, bukan hanya memperbaiki cara membuang sampah, tapi juga meminimalisir sampah itu sendiri sejak dari sumbernya.

Ada yang mengatakan, “Bukannya sudah ada lembaga yang mengurus sampah?” Itu benar, tapi coba bayangkan jika setidaknya 30% populasi manusia di dunia ini benar-benar berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik, membatasi konsumsi produk sekali pakai, dan beralih ke gaya hidup minim sampah. Dampaknya akan sangat besar. Bayangkan bagaimana perubahan itu bisa mencegah kasus penumpukan sampah seperti yang terjadi di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Sulawesi Selatan.

Di dunia, termasuk Indonesia, jumlah limbah plastik terus meningkat setiap tahunnya, sementara target Indonesia Emas 2045 semakin dekat. Peningkatan ini merupakan akibat dari penggunaan plastik yang telah melekat pada kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kantong belanja sekali pakai hingga kemasan makanan. Sayangnya, sebagian besar limbah plastik ini tidak dikelola dengan baik. Banyak yang akhirnya berakhir di lingkungan terbuka, tersapu air hujan, dan terbawa ke saluran air maupun sungai. Proses inilah yang menyebabkan limbah plastik bermuara ke laut, menambah jutaan ton sampah yang mencemari perairan dunia setiap tahunnya. Bahkan sebagian sampah terbawa arus hingga melintasi batas laut, mengganggu ekosistem di wilayah lain dan memperburuk kondisi lingkungan secara global.

Menurut data dari Brittany Ferries, menunjukkan bahwa pada tahun 2024 saja, diperkirakan 220 juta ton limbah plastik dihasilkan secara global, dengan rata-rata 28 kg per orang. Dari jumlah fantastis ini, sekitar 69,5 juta ton dikelola dengan buruk dan berakhir mencemari lingkungan, termasuk lautan kita. Bahkan tanah air kita, yaitu Indonesia menduduki posisi kedua di atas Filipina dengan jumlah sebesar 3,02 juta ton pada tahun 2025. Oleh karena itu, strategi paling bijak persiapan untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045, bukan hanya mengelola sampah yang sudah ada, tapi mencegahnya sejak awal melalui prinsip reduce, reuse, recycle dengan melibatkan pemerintah daerah, produsen, komunitas, hingga sekolah.

Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

Untuk menekan permasalahan limbah plastik, pemerintah Indonesia telah menjalankan berbagai program. Melalui Jakstranas (Perpres No. 97/2017) programnya seperti, kebijakan Diet Kantong Plastik yang mendorong masyarakat membawa tas belanja sendiri, dan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (Perpres No. 83/2018) menargetkan penurunan 70% sampah plastik di laut pada tahun 2025. Akan tetapi, bukan hanya pemerintah yang berkontribusi untuk masalah ini, namun, kita sebagai warga negara Indonesia juga harus memberikan aksi. Maka dari itu, kami membuat suatu inovasi baru, yaitu Plastik SIKAMI (Singkong KAMI).

Plastik SIKAMI (Singkong KAMI) dapat menjadi alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan kantong plastik sekali pakai yang banyak digunakan di pasaran. Terbuat dari bahan alami yang berasal dari makhluk hidup, plastik ini memiliki sifat mudah terurai oleh tanah dan bahkan dapat larut dalam air panas. Hal ini menjadikannya solusi nyata dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat plastik konvensional yang sulit terurai. Dengan menggunakan Plastik SIKAMI (Singkong KAMI), kita tidak hanya mendukung gaya hidup berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi pada terwujudnya Generasi Emas 2045 tanpa jejak sampah, di mana inovasi ini dapat memberi manfaat bagi kebersihan bumi dan generasi mendatang.

Membangun Generasi Emas 2045 tanpa jejak sampah bukan hanya wacana, melainkan tanggung jawab bersama. Upaya kecil seperti menghadirkan inovasi Plastik SIKAMI (Singkong KAMI) membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari ide sederhana. Jika setiap orang berani mengambil langkah nyata untuk mengurangi sampah plastik, maka cita-cita Indonesia yang bersih, sehat, dan berkelanjutan akan lebih mudah tercapai. Mari jadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai warisan berharga untuk generasi mendatang karena bumi yang kita rawat hari ini adalah tempat tinggal bagi anak cucu kita kelak.

Infografik

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

Infografik ini membahas bahaya plastik sekali pakai, mulai dari fakta seputar plastik, temuan kasus pencemaran lingkungan, hingga mitos dan fakta yang sering beredar.

Disajikan juga data terkait dampak plastik bagi ekosistem laut maupun darat, serta solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi masalah plastik. Melalui konsep “KAMI”, solusi yang ditawarkan adalah:

• Kurangi penggunaan plastik sekali pakai,

• Ambil sampah plastik di lingkungan sekitar,

• Manfaatkan plastik bekas untuk didaur ulang atau dijadikan kerajinan,

• Inovasi menciptakan solusi baru yang ramah lingkungan.

Tujuan infografik ini adalah mengajak masyarakat lebih peduli terhadap penggunaan plastik dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi.

Rubik Diskusi: Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

Sadarkah kalian, hanya dengan mengisi bahan bakar di mobil menggunakan bahan bakar fosil saja itu sudah membahayakan bumi loh! Bahan bakar fosil itu bersifat terbatas sehingga apabila sudah habis maka tidak ada lagi persediaan lain yang serupa walaupun kita sangat membutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembakaran yang berlebihan dapat menghasilkan gas berbahaya seperti metana dan karbon dioksida yang akan mengakibatkan pemanasan global ataupun gangguan kesehatan pada masyarakat. Oleh karena itu, kami memberi 3 solusi terbaik dari kami untuk mendukung berjalannya program gogreen pertamina. Dengan hal ini, kami berharap permasalahan terbatasnya dan berbahayanya bahan bakar fosil dapat tertutupi.

Rubik Diskusi: Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

Pernahkah kalian membayangkan, bahan bakar kendaraan kita bisa berasal dari tumbuhan atau limbah? Itulah yang disebut biofuel! Dalam diskusi ini, kita akan membahas bagaimana biofuel dibuat, apa saja manfaatnya, dan bagaimana Pertamina mengembangkannya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

Tahukah kamu bahwa singkong dapat diolah menjadi plastik ramah lingkungan? Foto bercerita ini memperlihatkan proses pembuatannya, mulai dari pengolahan singkong hingga menjadi plastik yang siap digunakan. Plastik dari singkong ini bukan hanya bermanfaat, tapi juga lebih aman bagi lingkungan karena dapat terurai secara alami. Melalui inovasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa bahan sederhana di sekitar kita bisa menjadi solusi untuk masalah sampah plastik.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

Foto-foto ini menceritakan— memperlihatkan disaat kita sedang merangkai mading, baik itu dari esai, infografis, rubrik, dan sebagainya. Kami juga membuat maskot sebagai identitas dari tim KAMI agar berbeda dari yang lain dan mudah dikenali! Dalam tahap ini, kami semua saling bekerja sama dan berusaha bersama untuk melakukan yang terbaik demi hasil terbaik untuk tim KAMI.

Spesial Section: Resensi Film

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

Film Wall-E merupakan film yang tidak hanya menghadirkan cerita yang menghibur, tetapi juga memberi pesan yang mendalam mengenai pentingnya menjaga bumi dari sekarang. Kami merekomendasikan film ini karena relevan dengan topik kami yaitu kepedulian terhadap lingkungan dan solusi ramah lingkungan.

Spesial Section: Filosofi Maskot & Logo

IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar
IDN Times Xplore/TIM KAMI_MAN 2 Kota Makassar

jika kalian perhatikan setiap desain mading kami, pasti ada sosok unik yang selalu muncul. Nah, itu dia maskot kami yang bernama SIKAMI.

Perkenalkan, SIKAMI hadir sebagai simbol semangat kebersamaan kami. Dengan wajah ceria dan karakter yang penuh energi, ia menggambarkan bagaimana tim kami bekerja yaitu kreatif, solid, dan selalu punya ide-ide baru.

Tidak hanya maskot, kami juga memiliki logo resmi yang menjadi identitas tim kami agar mudah dikenali dan selalu mengingatkan tujuan utama yaitu berkarya dengan kreatif sekaligus ramah lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Life

See More

Aktivitas Rebahan Jadi Tren di Kalangan Gen Z, Apa Itu Bed Rotting?

16 Sep 2025, 16:06 WIBLife
Madlicious SMAN 11 JAKARTA

[MADING] ECOLUTION

16 Sep 2025, 13:39 WIBLife