9 Macam Majas Perbandingan, Tahu Antropomorfisme?

Jika majas personifikasi memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati, maka majas depersonifikasi menampilkan proses maupun kegiatan manusia sebagai hewan, alam, ataupun benda non-manusia lainnya. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak contoh majas depersonifikasi berikut.

Aku heran melihat kamu seketika mematung.

Pada kalimat tersebut, unsur yang dibandingkan adalah kamu (tubuh manusia) dan patung yang tidak bergerak, berbeda dengan tubuh manusia yang memiliki jiwa. Namun, dalam konteks kalimat tersebut, tubuh manusia disifatkan sebagai patung karena mengacu pada makna sesuatu yang diam.

Majas antropomorfisme memakai kata atau bentuk lain yang berkaitan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. Istilah-istilah yang digunakan dalam majas antropomorfisme memudahkan manusia untuk dapat mengerti sekitarnya dan memahami konsep-konsep yang sulit untuk dibayangkan. 

Tempat tidur ini sangat nyaman dengan pemandangan kaki langit.

Pada kalimat tersebut, terdapat frase kaki langit. Frase tersebut bukan semata-mata mengartikan langit yang memiliki kaki layaknya manusia. Dalam konteks kalimat tersebut, kaki langit merujuk pada makna cakrawala.

Majas antonomasia mengungkapkan sesuatu tidak secara langsung, melainkan menggunakan sifat yang melekat pada objek tersebut. Majas ini tidak menyebutkan seseorang dengan nama aslinya, melainkan dari salah satu sifat seseorang tersebut. Contohnya frase si gemuk, si lincah, si pintar, si keriting. 

Si rajin itu tahun ini peringat satu lagi.

Pada kalimat tersebut, terdapat frase si rajin yang bukan mengacu pada nama orang, melainkan sebutan untuk seseorang yang memiliki sifat rajin. Kata rajin bermakna selalu berusaha giat atau sungguh-sungguh dalam bekerja.

Majas pars pro toto merupakan majas perbandingan yang menggunakan sebagian unsur atau objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh majas pars pro toto ialah sebagai berikut.

Sudah ditunggu hingga dua jam lamanya, tetapi ia tak tampak batang hidungnya.

Pada kalimat tersebut, terdapat frase batang hitung yang merujuk pada bagian dari anggota tubuh manusia. Dalam konteks kalimat tersebut, frase batang hidung digunakan sebagai kata ganti untuk menyebut seseorang (keseluruhan anggota tubuh manusia). Dengan kata lain, penanda yang muncul adalah batang hidung, sedangkan penanda yang tersembunyi adalah keseluruhan tubuh dan wajah manusia.

Majas totem pro parte berkebalikan dengan majas pars pro toto. Majas totem pro parte digunakan untuk mengungkapkan keseluruhan objek untuk menjelaskan sebagian objek. 

Indonesia menang atas Thailand dalam pertandingan sepak bola di Jakarta.

Pada kalimat tersebut, terdapat kata Indonesia dan Thailand yang menunjukkan negara Indonesia dan Thailand secara umum dengan seluruh masyarakatnya. Padahal, makna Indonesia dan Thailand dalam konteks kalimat tersebut mengacu pada tim nasional sepak bola Indonesia dan tim nasional sepak bola Thailand yang melakukan pertandingan.

Majas ini merupakan gaya bahasa yang menggunakan sepatah dua patah kata berupa merek, macam, atau lainnya untuk menggantikan kata yang sudah umum. 

Zaman sekarang apapun dapat dicari menggunakan smartphone kecil ini.

Pada kalimat tersebut, terdapat kata smartphone. Kata smartphone dalam konteks kalimat tersebut merujuk pada telepon genggam yang memiliki sistem operasi dan beberapa layanan. Istilah smartphone sudah dikenal dalam masyarakat luas sebagai alat komunikasi yang praktis.

Dalam konteks ini, majas fabel menjelaskan perilaku hewan seakan-akan dapat bertindak sebagaimana manusia. Ciri dari majas ini ialah adanya hewan atau binatang dalam kalimat tersebut.

Semut itu sedang bergotong royong untuk mengangkut makanan ke sarangnya.

Pada kalimat tersebut, terdapat frase bergotong royong merupakan kata kerja yang melekat pada manusia dan bermakna bekerja secara bersama-sama atau bantu-membantu. Dalam konteks kalimat tersebut, kata kerja gotong royong digunakan untuk menjelaskan perilaku semut yang terlihat berkerumun mengangkut makanannya ke sarang.

Majas aptronim menyandingkan sifat atau pekerjaan pada bagian nama seseorang. Dengan kata lain, majas ini merupakan pemberian nama kepada seseorang yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang tersebut.

Karena ia bekerja di Dinas Pertanian, maka ia sering disebut sebagai Angga Pertanian.

Pada kalimat tersebut, terdapat frase Angga Pertanian. Angga merupakan nama orang, sedangkan kata pertanian adalah kata yang sengaja dilekatkan pada nama Angga sebab disebutkan bahwa Angga adalah seseorang yang bekerja di Dinas Pertanian.

Majas hipokorisme menggunakan nama panggilan tertentu yang menunjukkan kedekatan hubungan atau hubungan karib. Misal, timang-timangan merupakan panggilan yang diberikan sebagai ungkapan dari rasa sayang. Contoh lain dapat dilihat pada kalimat berikut.

Si Ujang suka bermain gitar.

Pada kalimat tersebut, majas hipokorisme ditandai dengan adanya frase Si Ujang yang menunjukkan bahwa yang mengucapkan frase tersebut memiliki kedekatan dengan Ujang. Dalam bahasa Indonesia, makna si mengacu pada kata yang dipakai di depan nama diri pada ragam akrab.

Ternyata cukup banyak, ya, jenis majas perbandingan. Dari penjelasan dan beberapa contoh kalimat majas di atas, jangan lupa terapkan dalam tulisan kamu, ya. Kehadiran majas tentu akan memperindah kalimat yang kamu rangkai, lho.