Mana yang Benar Dipungkiri atau Dimungkiri? Simak di Sini!

Sekalipun kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, faktanya tak sedikit yang masih kurang tepat penggunaannya. Salah satu kata yang sering dipakai adalah dipungkiri. Kata ini sering kamu dengarkan, bukan?
Tapi ternyata, kata tersebut kurang tepat, terutama jika kita merujuk pada Kamu Besar Bahasa Indonesia atau KBBI. Lalu, seperti apa penggunaan yang benar?
1. Dipungkiri atau dimungkiri, mana yang benar?
“Dipungkiri" atau "dimungkiri,” dua kata ini memang sering jadi pertanyaan mana penggunaannya yang benar. Jika dilihat dari bentuk kata, “dipungkiri” punya kata dasar pungkir. Tapi yang menjadi masalah, kata itu tak ada dalam kosakata baku bahasa Indonesia.
Dalam KBBI, penggunaan kata pungkir akan diarahkan ke mungkir. Artinya, penggunaan kata pungkir tidak disarankan oleh KBBI. Berikut penjelasannya:
mung·kir v 1 tidak mengaku(i); tidak mengiakan: ia tetap -- atas tuduhan yg ditimpakan kepadanya; 2 tidak setia; tidak menepati (janji); menolak; menyangkal: -- akan janjinya; me·mung·kiri v 1 mengingkari; tidak membenarkan: kita tidak - bahwa perjuangan memerlukan pengorbanan; 2 tidak mau mengakui; menolak (tuduhan); tidak menepati (janji): - janji; - tuduhan; 3 menjauhkan diri dr: - perbuatan yg kurang baik
Berdasarkan pemaparan KBBI di atas, kata pungkir termasuk tidak baku. Jadi, kamu disarankan untuk menggunakan kata mungkir yang termasuk ke dalam kelas kata kerja (verba).