Cara Penulisan Footnote, Unsur-unsur, dan Jenis Sumbernya

Penulisan footnote mempunyai ketentuan

Dalam sebuah karya tulis, footnote atau dalam bahasa Indonesianya catatan kaki adalah elemen yang penting. Footnote berisikan sumber referensi untuk karya tulis yang dibuat.

Referensi untuk karya tulis bisa didapatkan dari banyak sumber, salah satunya yang akan kita bahas di artikel ini adalah footnote dari jurnal. Biasanya footnote terletak di bagian bawah halaman dan memudahkan pembaca untuk mengetahui darimana sumber tulisan itu berasal.

Footnote dari jurnal memiliki ketentuan penulisan yang harus kamu ketahui. Apa saja? yuk simak cara penulisan footnote di artikel ini!

1. Jenis jurnal untuk sumber footnote

Cara Penulisan Footnote, Unsur-unsur, dan Jenis SumbernyaMencari info di internet (pexels.com/vlada-karpovich)

Dalam membuat sebuah karya tulis kamu pasti membutuhkan referensi untuk perlengkap informasi. Banyak sekali jenis-jenis sumber yang bisa kamu jadikan referensi, salah satu jenis tersebut adalah jurnal.

Jurnal juga dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :

  1. Jurnal online
  2. Jurnal cetak

Kamu bisa menggunakan kedua jurnal tersebut sebagai sumber rujukan sesuai dengan apa yang kamu tulis. Dengan menggunakan jurnal sebagai rujukan dan membuat footnote maka pembaca dapat mempercayai kevalidan tulisanmu.

2. Unsur-unsur footnote

dm-player
Cara Penulisan Footnote, Unsur-unsur, dan Jenis Sumbernyailustrasi bekerja di kafe (pexels.com/@zen-chung)

Footnote gak bisa secara sembarangan kamu tulis. Terletak di bagian bawah halaman, footnote berisikan keterangan dari referensi sumber rujukan.

Mengutip dari karya seseorang membuat footnote harus ditulis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berikut adalah unsur-unsur penulisan footnote yang harus kamu ketahui :

  • Terdapat nomor urut yang ditulis di awal sebelum nama penulis. Nomor urut dan nama penulis ditulis tanpa spasi.
  • Footnote harus menyertakan nama penulis asli dari sumber seperti jurnal, buku, internet sebagai bentuk apresiasi.
  • Menyertakan judul tulisan yang menjadi kunci penting dari identitas tulisan yang kamu jadikan sumber rujukan.
  • Selain itu, kamu juga harus menuliskan tahun terbit dari karya tulis yang kamu kutip sehingga gak menimbulkan kekeliruan bagi pembaca.
  • Paling penting, jika mengambil dari jurnal cetak harus ada nomor halaman tulisan yang kamu kutip. Hal itu dilakukan supaya pembaca mudah menemukan pernyataan yang kamu tulis dari kutipan jurnal cetak dan memudahkan membuktikan kebenarannya.

Baca Juga: Pahami Penulisan Kalimat yang Baik dan Benar!

3. Cara menulis footnote jurnal cetak dan online

Cara Penulisan Footnote, Unsur-unsur, dan Jenis Sumbernyailustrasi belajar (pexels.com/fauxels)

Untuk penulisan, jurnal cetak dan online memiliki ketentuan yang berbeda. Pada urutannya, dimulai dari nomor urut kemudian nama penulis tanpa spasi diikuti unsur-unsur lain. Lebih lengkapnya lagi, ini dia cara penulisan footnote dari jurnal :  

Jurnal cetak - no urutnama pengarang, “judul tulisan”,  nama jurnal, vol., nomor jurnal, (tempat penerbitan, nama penerbitan, dan tahun), halaman.

Jurnal online - no urutnama pengarang, “judul tulisan”, nama jurnal (online), vol, nomor, (tahun), Id Artikel (jika ada) URL website, tanggal bulan dan tahun akses.

Itu dia penulisan footnote dari jurnal yang dapat kamu pelajari. Dapat disimpulkan bahwa setiap tulisan pasti mempunyai caranya sendiri dalam menulisnya. Footnote sangatlah penting untuk kita memberi rasa terima kasih kepada penulis dari sumber rujukan.

Baca Juga: Penulisan Gelar Doktor yang Benar, Jangan Sampai Keliru!

Topik:

  • Pinka Wima
  • Stella Azasya
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya