Kata Ngabuburit Ternyata dari Bahasa Sunda, Begini Arti dan Kisahnya

Sudah terdaftar dalam KBBI juga

Ngabuburit merupakan salah satu istilah yang umum dipakai saat bulan Ramadan berlangsung. Kata ini merujuk pada tradisi menunggu berbuka puasa yang biasa diisi dengan beragam kegiatan, seperti pergi ke tempat wisata, membaca Al-Qur'an, hingga berburu takjil.

Namun, tahukah kamu bila istilah ngabuburit ini berasal dari Bahasa Sunda? Nah, untuk informasi lebih lengkapnya mari simak ulasan di bawah ini.

1. Asal-usul kata ngabuburit

Kata Ngabuburit Ternyata dari Bahasa Sunda, Begini Arti dan KisahnyaWarga bersantai menikmati suasana sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa (ngabuburit) di kawasan Masjid 99 Kubah, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/4/2021). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Kata ngabuburit cukup populer digunakan di seluruh Indonesia. Namun, belum banyak yang tahu bahwa istilah ngabuburit ternyata berasal dari Bahasa Sunda.

Dilansir Kompas.com, Ketua Lembaga Budaya Sunda, Universitas Pasundan Bandung, Hawe Setiawan mengatakan, istilah ngabuburit berasal dari kata dasar burit yang berarti sore atau petang. Kata dasar dalam bahasa Sunda itu, mendapatkan awalan nga, yang kemudian terdapat repetisi kata bu dari burit, sehingga menjadi ngabuburit. 

Istilah ngabuburit merujuk pada kata kerja, yaitu melakukan kegiatan untuk mengisi waktu seraya menunggu tibanya waktu sore. Dalam konteks Ramadan, berarti melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi waktu seraya menyongsong waktu berbuka puasa. 

Istilah ini merupakan bentuk keunikan Bahasa Sunda karena dalam Bahasa Sunda, kata keterangan waktu (dalam hal ini burit) bisa menjadi kata kerja setelah mendapatkan kata awalan (yaitu nga). 

Sementara itu, berdasarkan Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit, yang berarti bersantai sambil menunggu waktu sore.

2. Kemunculan istilah ngabuburit

dm-player
Kata Ngabuburit Ternyata dari Bahasa Sunda, Begini Arti dan Kisahnyailustrasi sedang ngabuburit (pexels.com/RODNAE Productions)

Istilah ngabuburit sebenarnya sudah muncul sejak lama, tepatnya sejak kebudayaan Islam memasuki tanah Sunda. Namun demikian, kegiatan ngabuburit sudah semakin berkembang dan beragam dibandingkan awal kemunculannya dulu.

Zaman dahulu, anak-anak melakukan permainan tradisional Jawa Barat seperti bebeledugan atau meriam bambu. Namun kini, kegiatan ngabuburit semakin beragam dan kreatif dengan menyesuaikan kebudayaan daerah masing-masing. 

Baca Juga: 15 Nama Buah dalam Bahasa Thailand, Ada yang Mirip Bahasa Indonesia

3. Kata ngabuburit jadi istilah nasional

Kata Ngabuburit Ternyata dari Bahasa Sunda, Begini Arti dan Kisahnyailustrasi ngabuburit di bulan Ramadan (IDN Times/Holy Kartika)

Meski berasal dari Bahasa Sunda, istilah ngabuburit kini sudah dipakai secara umum di beberapa daerah di Indonesia. Fenomena tersebut gak lepas dari peranan media yang menjadi sarana menyebarkan istilah ngabuburit. 

Istilah ngabuburit cukup mudah diucapkan oleh penutur nonbahasa Sunda. Gak heran, kata ini semakin mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.  Namun, ada sejumlah daerah yang memiliki istilah berbeda untuk menyebut kegiatan menunggu azan magrib pada bulan Ramadan.

Salah satunya adalah malengah puaso yang berasal dari bahasa Minang. Istilah ini memiliki arti kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar karena berpuasa. Terlepas dari istilah yang dipakai, kegiatan menunggu azan magrib saat Ramadan hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seraya memaknai arti bulan suci yang positif.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan bila istilah ngabuburit berasal dari Bahasa Sunda. Sudah gak penasaran lagi, kan?

Baca Juga: 10 Nama Binatang Laut dalam Bahasa Bali, Ada yang Mirip Bahasa Jawa

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya