Tanoto Foundation dan UNESCO Dorong Pemuda dalam Pembuatan Kebijakan

Generasi muda punya peranan penting dalam pelaksanaannya

Jakarta, IDN Times - Generasi muda menjadi generasi masa depan bangsa yang senantiasa akan menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia. Terlebih, para pemuda saat ini juga yang akan mendominasi populasi demografi pada 2030-2045 mendatang.

Oleh karena itu, sangat penting rasanya melibatkan mereka untuk berkontribusi aktif dalam pembuatan kebijakan publik. Merekalah yang akan memegang peranan penting dalam pelaksanaannya nanti. Berdasarkan hal tersebut, Tanoto Foundation bekerja sama dengan UNESCO, mengadakan Youth as Researchers - Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA).

Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pengembangan diri dan ruang kontribusi untuk pemuda dalam menyuarakan pemikiran yang berbasis data dan bukti untuk berkontribusi dalam penyusunan kebijakan dan pembangunan. Peserta dapat memilih satu dari 6 topik utama yang diangkat dalam YAR-TSRA tahun ini, yakni Climate Action, Inclusive Education, Digital Transformation, Healthcare dan Civic Participation.

1. YAR-TSRA Knowledge Summit resmi hadir di Indonesia

Tanoto Foundation dan UNESCO Dorong Pemuda dalam Pembuatan KebijakanKegiatan Youth as Researchers - Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) yang diadakan oleh Tanoto Foundation, bekerja sama dengan UNESCO di Pos Bloc. 14 November 2023. (dok. Tanono Foundation)

YAR-TSRA Knowledge Summit dilaksanakan pada Selasa, (14/11/2023) di Jakarta dan mengusung tema "Leaders of the Future: Meaningful Youth Voices in Policymaking". Selain memamerkan hasil penelitian dari semua peserta untuk mendapatkan masukan lanjutan dari para pakar, kegiatan ini juga diisi sesi panel inspiratif.

Pembicara panel inspiratif tersebut adalah Tatang Muttaqin selaku Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tanoto Foundation Indonesia Country Head Inge Kusuma, Direktur UNESCO Jakarta Maki Katsuno Hayashikawa, dan perwakilan figur muda Chelsea Islan. Sebagai pembuka, Head of Social and Humanities Sciences UNESCO Jakarta, Undral Ganbaatar, menjelaskan perihal kerja sama antara UNESCO dan Tanoto Foundation dalam keterlibatannya di acara tersebut.

“UNESCO dan Tanoto Foundation memiliki visi yang sejalan untuk memperlengkapi anak-anak muda kemampuan berpikir kritis dan pengelolaan keingintahuan melalui proses penelitian untuk menghasilkan data dan bukti dalam menyuarakan ide-ide kebijakan publik dan pembangunan,” terangnya.

2. Sejak Agustus hingga November, terdapat beragam rangkaian yang diakhiri dengan YAR-TSRA Knowledge Summit di Jakarta

Tanoto Foundation dan UNESCO Dorong Pemuda dalam Pembuatan KebijakanKegiatan Youth as Researchers - Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) yang diadakan oleh Tanoto Foundation, bekerja sama dengan UNESCO di Pos Bloc. 14 November 2023. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Selama 12 minggu, yang dimulai dari bulan Agustus hingga November, YAR-TSRA memfasilitasi pembangunan kapasitas mahasiswa dalam riset sosial untuk mengatasi tantangan sosial-ekonomi di Indonesia. Rangkaian YAR-TSRA berupa kelas-kelas daring, praktik penelitian sosial secara berkelompok, kegiatan Youth Philosophy Seminar secara luring di Jakarta, Malang, dan Makassar.

Terakhir, terdapat kegiatan puncak berupa YAR-TSRA Knowledge Summit secara luring di Jakarta. YAR-TSRA diikuti oleh 115 peserta dari 6 universitas mitra, yakni IPB University, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Indonesia.

3. Tanoto Foundation bekerja sama dengan UNESCO untuk mengembangkan pemimpin masa depan

dm-player
Tanoto Foundation dan UNESCO Dorong Pemuda dalam Pembuatan KebijakanKegiatan Youth as Researchers - Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) yang diadakan oleh Tanoto Foundation, bekerja sama dengan UNESCO di Pos Bloc. 14 November 2023. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Berbagai mitra pemerintah dan nonpemerintah serta pakar berbagai isu, turut hadir memberikan masukan dan dukungan bagi mahasiswa peserta YAR-TSRA. Kegiatan ini juga diikuti ratusan Tanoto Scholars yang juga sedang mengikuti TELADAN National Camp di Jakarta untuk saling belajar satu sama lain dengan peserta YAR-TSRA.

“Tanoto Foundation berbangga dapat bekerja sama dengan UNESCO untuk mengembangkan pemimpin masa depan melalui kegiatan YAR-TSRA. Kami percaya, anak-anak muda memiliki peran penting dalam pembangunan. Melalui program-program yang ada, termasuk YAR-TSRA ini, berbagai kesempatan pengembangan diri dan wadah kontribusi bagi anak muda disiapkan agar mereka menjadi pemimpin masa depan yang tangguh dan berdampak bagi Indonesia”, ujar Michael Susanto, Head of Leadership Development and Scholarship Tanoto Foundation saat momen doorstop.

Baca Juga: 11 Makna dan Pelajaran Penting Sumpah Pemuda bagi Generasi Muda

4. Lebih dari 500 pelajar yang mendaftar, namun hanya 100 yang berhasil terpilih untuk mendapatkan award ini

Tanoto Foundation dan UNESCO Dorong Pemuda dalam Pembuatan KebijakanKegiatan Youth as Researchers - Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) yang diadakan oleh Tanoto Foundation, bekerja sama dengan UNESCO di Pos Bloc. 14 November 2023. (dok. Tanono Foundation)

Menariknya, acara ini merupakan kali pertama yang hadir di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Inge Kusuma selaku Tanoto Foundation Indonesia Country Head.

"Ini pertama di Indonesia, tapi sudah banyak di luar dan sekarang ditambah bareng sama UNESCO. Awalnya 500-600 anak yang mendaftar, lalu diseleksi 100-an. Award pembelajaran mereka berupa tools analisis, mencari masalah sosial, dan pergi ke daerah-daerah tertentu," ujarnya.

5. Peran nyata ditorehkan oleh sederet kelompok yang ikut serta dalam YAR-TSRA

Tanoto Foundation dan UNESCO Dorong Pemuda dalam Pembuatan KebijakanKegiatan Youth as Researchers - Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) yang diadakan oleh Tanoto Foundation, bekerja sama dengan UNESCO di Pos Bloc. 14 November 2023. (dok. Tanono Foundation)

Dari serangkaian hasil riset yang ada, perwakilan dari Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan satu orang perempuan ini terlihat cukup menarik. Pasalnya, diketahui bila mereka membuat prototipe sebuah alat pembangkit listrik tenaga mikrohidro.

"Kami mendengarkan aspirasi masyarakat setempat, butuh apa, lalu akhirnya coba di-provide. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro hadir sebagai penerangan bantuan untuk destinasi wisata yang jadi pusat daerah tersebut dengan kekuatan 100-200 watt yang berhasil dibuat dengan total pengerjaan selama 3 bulan," kata tim tersebut.

Itu dia sedikit ulasan perihal kegiatan Youth as Researchers - Tanoto Student Research Awards (YAR-TSRA) yang diadakan oleh Tanoto Foundation bekerja sama dengan UNESCO. Buat kamu yang ttertarik jangan lupa mencobanya di tahun depan, ya!

Baca Juga: 5 Kesalahan Memilih Pekerjaan, Ikut-ikutan Teman Tanpa Research Dulu

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya