Tokoh pahlawan nasional Indonesia, Mohammad Yamin (kemdikbud.go.id)
Dikutip buku Sumpah Pemuda Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional oleh Momon Abdul Rahman, dkk., (2008), naskah Sumpah Pemuda ditulis oleh Mohammad Yamin. Pada 27-28 Oktober 1928, sebuah organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia mengusulkan penyelenggaraan Kongres Pemuda II yang bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan yang telah tumbuh dalam diri pemuda dan pemudi Indonesia. PPPI diketuai oleh Soegondo Djojopoespito. Sementara itu, dalam Kongres Pemuda II, Mohammad Yamin berperan sebagai Sekretaris.
Dikutip e-book berjudul Makna Sumpah Pemuda oleh Sri Sudarmiyatun (2012), rapat Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga kali di tiga lokasi yang berbeda, yakni pertama, di gedung Katholieke Jongenlingen Bond pada 27 Oktober 1928. Dalam kongres tersebut, Soegondo Djojopoespito yang juga selaku ketua kongres menyampaikan sambutannya dan berharap agar pertemuan ini dapat memperkuat rasa persatuan di kalangan pemuda Indonesia.
Kemudian, pada hari yang sama, Mohammad Yamin menyampaikan pandangannya mengenai arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, terdapat lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, yakni sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Selanjutnya, rapat kedua diselenggarakan pada Minggu pagi, 28 Oktober 1928 di gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat ini membahas mengenai masalah pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, selaku pembicara berpendapat, bahwa anak-anak harus memperoleh pendidikan kebangsaan. Selain itu, mereka juga harus mendapatkan keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Sedangkan sore harinya, pada 28 Oktober 1928, bertempat di gedung Indonesische Clugebouw, rapat ketiga dilaksanakan. Dalam pertemuan ini, Sunario menjelaskan terkait pentingnya gerakan kepanduan, nasionalisme, dan demokrasi. Di sisi lain, Mohammad Yamin yang tidak ingin pertemuan ini berakhir tanpa hasil, mulai menulis rumusan Sumpah Pemuda di atas selembar kertas.
Dikutip e-book berjudul Muhammad Yamin Pelopor Sumpah Pemuda oleh Ismail Kusmayadi, dkk., (2022), usai ditulis, kertas tersebut kemudian diserahkan kepada Soegondo Djojopoespito. Rumusan itu, lalu dibacakan di hadapan kongres dan disetujui oleh seluruh peserta. Dari situlah lahir ikrar pemuda yang disusun oleh Mohammad Yamin, yang kini kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.