Sumpah Pemuda: Latar Belakang dan Sejarahnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah penting Bangsa Indonesia pada jaman memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sumpah Pemuda hingga saat ini dijadikan sebagai dasar pemersatu bangsa walaupun terdiri dari berbagai macam suku bangsa.
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober yang berguna untuk mengingatkan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa terutamanya bagi pemuda-pemudi untuk membangun bangsa dan negara ke arah yang lebih baik lagi. Bagaimana sebenarnya latar belakang hingga tercetusnya Sumpah Pemuda?
Latar belakang Sumpah Pemuda
Pada zaman perjuangan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah sering sekali mengalami kegagalan. Perjuangan menghalau bangsa penjajah gagal karena sifat perjuangannya saat itu masih bersifat kedaerahan sehingga mudah untuk dihancurkan.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong para pemuda untuk bisa berjuang dengan lebih kuat lagi dengan mempersatukan kekuatan-kekuatan pemuda yang ada di masing-masing daerah. Selain itu ada beberapa hal yang mendorong pemuda untuk bersatu yaitu:
- Politik Etis yang diterapkan oleh Belanda karena adanya pemberontakan petani di sejumlah daerah akibat Belanda tidak membayar upah dari para petani ini. Politik etis ini adalah kebijakan balas budi pemerintah Belanda untuk menyejahterakan rakyat;
- Surat kabar yang ada sudah mulai berkembang dan membantu mempercepat berkembangnya rasa nasionalisme pada rakyat Indonesia;
- Mulai munculnya beberapa organisasi kepemudaan yang dipelopori oleh Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Hj Samanhudi pada tahun 1905 di Solo. Organisasi ini tidak hanya berkembang di Solo namun sudah bermunculan di berbagai daerah. Organisasi lain juga mulai bermunculan salah satunya adalah Organisasi Budi Utomo pada tahun 1908.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Hari Sumpah Pemuda yang Jarang Orang Ketahui
Sejarah dicetuskannya Sumpah Pemuda
Berdasarkan latar belakang tersebut, tercetuslah ide untuk mengadakan kegiatan musyawarah untuk mempertemukan berbagai organisasi kepemudaan. Kegiatan ini kemudian disebut sebagai Kongres Pemuda.
Kongres Pemuda pertama diadakan pada 30 April hingga 2 Meu 1926 di Batavia (Jakarta). Kongres pertama ini dipimpin oleh Muhammad Tabrani.
Pada Kongres ini terbentuklah sebuah organisasi Pemuda Indonesia pada tanggal 15 Agustus 1926 yang merupakan gabungan dari beberapa organisasi kepemudaan sekaligus peresmian organisasi Perhimpunan Peladjar-Peladjar Indonesia atau PPPI. Pada Kongres ini, Mohammad Yamin memberikam gagasan untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Kongres Pemuda kedua diadakan pada tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928 di Jakarta. Pada hari ketiga saat menjelang penutupan kongres, Mohammad Yamin menyerahkan kertas kepada Djojopoespito yang berisikan ikrar Sumpah Pemuda. Hal ini kemudian dijadikan sebagai hari peringatan Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Ikrar Sumpah Pemuda tersebut sebagai dasar untuk mempersatukan golongan pemuda saat itu untuk bersatu merebut kemerdekaan RI.
Isi dari Sumpah Pemuda:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia;
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia;
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Baca Juga: Perempuan-Perempuan Tangguh di Balik Sumpah Pemuda
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.