5 Novel Iran dari Berbagai Era selain Persepolis

- Melalui novel Martyr! kamu akan temui kisah Cyrus yang obsesi dengan sejarah Iran dan konsep syuhada, serta perjuangan ayah dan ibunya.
- Khosrow and Shirin adalah kisah cinta terlarang Pangeran Persia dan Shirin dari Armenia, ditambah dengan kehadiran Farhad yang juga menaruh hati pada Shirin.
- Song of a Captive Bird menceritakan pengalaman Forugh Farrokhzhad, penyair perempuan prominen Iran, dalam melawan restriksi dan aturan di masa lalu.
Dikenal sebagai surganya film psikodrama terbaik, Iran juga punya koleksi sastra yang menggugah jiwa. Punya sejarah panjang dan diaspora yang tersebar di seluruh dunia, cerita-cerita dari negeri Persia cukup kaya dan beragam. Kamu mungkin sudah pernah dengar Persepolis, sebuah novel grafis yang jadi sensasi global dan terus terbit seolah gak pernah kehilangan relevansi.
Namun, kalau ingin kenalan dengan literatur Iran lainnya, kamu bisa coba lima novel berikut. Datang dari beragam era dan genre, mari melancong ke Iran lewat buku.
1. Martyr!

Martyr! adalah novel debut Kaveh Akbar yang jadi sensasi pada perilisan perdananya Januari 2024 lalu. Buku ini tentang Cyrus, pemuda yang lahir dan besar di Amerika Serikat dari orangtua asal Iran. Belakangan, ia terobsesi pada sejarah Iran dan konsep syuhada. Dalam beberapa bab, kamu akan menemukan Cyrus melakoni percakapan dengan tokoh-tokoh sejarah, termasuk mendiang pamannya yang pernah berpartisipasi dalam sebuah konflik di Iran. Tak hanya itu, buku ini juga tentang ayah dan ibu Cyrus yang harus mengorbankan dan mereduksi mimpi serta potensi mereka demi bertahan hidup di negeri orang.
2. Khosrow and Shirin

Disebut Romeo & Juliet versi Persia, Khosrow and Shirin adalah kisah cinta klasik asal Iran yang terbit ulang tahun 2025. Bertema cinta terlarang, Khosrow adalah Pangeran Persia yang jatuh cinta pada Shirin dari Armenia. Di tengah perang yang berkecamuk, rasa cinta di antara keduanya jadi sesuatu yang tak bisa diterima. Ini masih ditambah kehadiran Farhad yang juga menaruh hati pada Shirin. Buku ini ditulis Nizami Ganjavi yang juga mengarang cerita romansa epik Layla Majnun.
3. Song of a Captive Bird

Forugh Farrokhzhad adalah inspirasi di balik novel Iran, Song of a Captive Bird. Sebelum dikenal sebagai penyair perempuan prominen Iran, Farrokhzhad harus menghadapi berbagai restriksi dan aturan mengekang. Ia dilarang bepergian sendiri, tak didukung untuk punya karier, dan akhirnya dinikahkan pada usia muda. Menariknya, pengalamannya selama menikah justru memberinya banyak inspirasi untuk terus menulis dan melawan.
4. My Uncle Napoleon

Sudah diadaptasi jadi serial, novel coming-of-age ini mengikuti peliknya hidup remaja Iran yang sering disapa dengan nama Napoleon. Berlatarkan tahun 1940-an, Napoleon menemukan dirinya jatuh cinta pada seorang putri kerabat jauhnya. Sayangnya, keinginannya untuk menikahi pujaan hati terhalang drama dan persaingan keluarga. Di sisi lain, seperti tipikal keluarga Iran pada umumnya, ia harus tinggal serumah bersama para kakak dan iparnya yang masing-masing punya masalah sendiri.
5. The Stationery Shop

Bergenre fiksi sejarah dengan bumbu romansa di dalamnya, The Stationery Shop adalah kisah Roya. Pada 1950-an, ia harus menyaksikan tanah airnya terkoyak perang sipil. Konflik itu bahkan menggagalkan rencana pernikahannya dengan cinta pertamanya, Bahman. Setelah kehilangan kontak dengan Bahman, Roya berkesempatan pindah dari Iran dan melanjutkan hidupnya di Amerika Serikat. Enam dekade berlalu, sebuah pertanda dari Bahman muncul dalam hidupnya.
Selain nonton film-filmnya, jangan lewatkan kesempatan untuk memahami Iran lewat koleksi literaturnya. Pilihannya beragam, tapi kamu bisa mulai dengan lima judul di atas. Tertarik?