Alat Baru Google for Education, Cocok untuk Kegiatan Belajar Mengajar!

Ciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan produktif

Google for Education merupakan platform pendidikan dari Google berupa serangkaian alat, juga layanan Google yang disesuaikan untuk sekolah dan homeschool agar bisa berkolaborasi, menyederhanakan instruksi, serta menjaga proses pembelajaran tetap aman.

Saat ini, Google for Education senantiasa mengembangkan produk dan alat barunya untuk bisa membantu siswa dan guru lebih meningkatkan efektifitas juga efisiensi dalam belajar mengajar, di mana pun dan bagaimana pun mereka melakukannya.

Dalam menunjukkan komitmennya, Google for Education senantiasa memastikan setiap siswa dan guru dapat memanfaatkan berbagai alat untuk menciptakan pengalaman belajar-mengajar yang lebih personal, kreatif, mudah diakses, dan tetantunya tetap aman.

Penasaran dengan fitur baru yang dimiliki Google for Education? Yuk, simak penjelasannya di bawah!

1. Menciptakan pembelajaran yang lebih personal

Alat Baru Google for Education, Cocok untuk Kegiatan Belajar Mengajar!ilustrasi fitur terbaru Google for Education (dok.Google for Education)

Kamu mungkin udah gak asing lagi dengan salah satu fitur di google yang bernama Google Classroom. Fitur ini dapat mengoptimalkan efektivitas pengajaran juga meningkatkan hasil pembelajaran yang akan sangat membantu guru dan siswa.

Baru-baru ini, Google Classroom juga telah memiliki fitur baru bernama, Read Along. Melalui fitur ini, guru akan dapat membantu siswa dalam mengasah kemampuan literasinya. Selain itu, Read Along juga bisa mempermudah guru dalam menjalankan sistem pembelajaran terdiferensiasi (differentiated learning) dan mendapatkan insight progres perkembangan siswa. 

Kemudian, ada juga fitur set latihan yang memungkinkan guru bisa memberi setiap siswa perlakuan yang lebih relevan dengan menambahkan materi sendiri atau memanfaatkan materi siap pakai yang disarankan oleh bantuan AI. Selain itu, ketika guru ingin membuat tugas melalui video YouTube, ia juga akan dapat menyisipkan pertanyaan interaktif untuk menguji pemahaman siswa saat tengah menyimak pembelajaran.

Pertanyaanya bisa disusun sendiri, atau memilih dan mengedit pertanyaan siap pakai yang disediakan oleh bantuan AI. Versi beta dari fitur ini akan segera hadir dalam bahasa Inggris. Kamu juga bisa ikut serta dalam program beta ini yang tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, Jepang, dan Melayu.

Selanjutnya, Google for Education dalam upayanya menciptakan pembelajaran yang lebih personal juga memiliki fitur baru bernama, Screencast. Ini merupakan fitur Chromebook yang akan membantu proses belajar-mengajar, yang meliputi alat demo, serta kemampuan menonton Screencast melalui web player di komputer desktop atau tablet apa pun.

Selain itu, kamu juga bisa menghubungkan Screencast dengan Moderator Cast, sehingga guru dan siswa bisa membagikan layar secara nirkabel ke sebuah layar sentral menggunakan kode akses yang aman. Fitur lain yang juga baru diperkenalkan ada Google for Education App Hub yang merupakan tempat terpusat untuk mencari semua aplikasi yang terhubung ke Google Workspace for Education dan Chromebook.

Lewat fitur ini, guru dan admin akan menemukan berbagai fitur yang bisa ditambahkan ke dalam Google Classroom melalui add-on Classroom. Fitur tersebut memiliki berbagai alat yang bisa membantu mengefisiensikan manajemen kelas dan nilai dengan integrasi SIS, juga aplikasi yang dapat disediakan dan dikelola dengan mudah dari Konsol Google Admin menggunakan lisensi aplikasi.

2. Dirancang untuk pembelajaran yang lebih kolaboratif dan mudah diakses

Alat Baru Google for Education, Cocok untuk Kegiatan Belajar Mengajar!ilustrasi fitur terbaru Google for Education (dok.Google for Education)

Selain di Google Classroom, fitur tambahan juga bisa kamu dapatkan di Google Meet yakni, tile pairing. Lewat fitur ini memungkinkan dua orang dapat disetel sebagai pasangan agar keduanya bisa disoroti saat salah satu dari mereka berbicara, misalnya saat presenter dipasangkan dengan penerjemah bahasa isyarat.

dm-player

Selain itu, ada juga fitur tanya jawab dan polling dalam live streaming tersebut guna mempermudah interaksi dengan jumlah audiens yang besar. Hal lain yang gak kalah penting, di Education Plus, google juga meningkatkan jumlah partisipannya menjadi maksimal 1000 orang.

Guna menciptakan pembelajaran yang kolaboratif dan mudah diakses, Google Classroom senantiasa terus berupaya dalam melakukan uji coba lewat berbagai fitur. Ketika Classroom Analytics diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang, sejumlah pemimpin pendidikan yang telah ditentukan akan bisa melihat insight tentang perfoma juga engagement siswa, mulai dari penyelesaian tugas, tren nilai, hingga penggunaan Classroom.

Begitu pula guru yang bisa melihat perfoma tersebut untuk kelas yang diajarnya. Sementara itu, pemimpin pendidikan yang ditentukan dan staf pendukung akan dapat mengunjungi kelas untuk membantu para guru tanpa perlu ditetapkan sebagai rekan guru.

Lewat bantuan AI, google juga menambahkan beragam fitur bawaan yang bisa digunakan dengan mudah ke browser Chrome. Misalnya, di bulan Maret ini Google mengumumkan mode baca yang hadir di browser Chrome pada perangkat ChromeOS. 

Lewat mode baca ini, memungkinkan siswa dapat membaca teks dengan memperbesarnya, mengubah huruf, juga menghilangkan distraksi. Fitur ini akan segera tersedia untuk segala jenis komputer.

Mode baca tersebut hadir dengan teknologi pengenalan karakter optis (OCR) PDF, yang memungkinkan penggunaan aplikasi pembaca layar (screen reader) dapat mengonversi gambar jadi teks untuk PDF di browser chrome pada ChromeOS untuk mengakses dan membacanya. Mode tersebut akan segera hadir dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Google Luncurkan 11.000 Beasiswa dan 3 Sertifikasi Keahlian Baru

3. Mendukung pembelajaran yang lebih aman

Alat Baru Google for Education, Cocok untuk Kegiatan Belajar Mengajar!ilustrasi belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat menggunakan mode pembelajaran digital, sering kali banyak siswa dan guru yang khawatir terhadap keamanannya. Sehingga, dalam menyikapi hal tersebut, google membuat alat baru yang mampu membantu siswa belajar di lingkungan digital yang aman dan nyaman.

Salah satunya dengan tambahan kontrol baru di Google Workspace for Education, yang memiliki akses kontekstual yang lebih baik dalam membantu admin mengatur siapa saja yang boleh mengakses aplikasi tertentu dalam sebuah organisasi dan kapan mereka boleh melakukannya.

Kemudian, ada juga peningkatan dalam sistem perlindungan di Drive dengan memperkenalkan tampilan baru yang semakin mempermudah dalam memilah dan memeriksa file, memutuskan apakah file dianggap spam, juga melindungi diri dari konten yang gak pantas dan gak diinginkan.

Selanjutnya, pada Chromebook, Google juga menambahkan lebih banyak kontrol data ChromeOS. Sehingga, admin dapat memberlakukan aturan yang bisa melarang tindakan menyalin dan menempelkan konten, menangkap tampilan layar (screenshot), serta membagikan atau mencetak layar.

Admin IT dapat membuat strategi perlindungan informasi yang didasarkan pada aturan sumber atau destinasi data serta akses pengguna. Sedangkan bagi guru dan siswa, terdapat beberapa tombol privasi baru di setelan yang akan memberikan lebih banyak kontrol privasi, sehingga mereka bisa menonaktifkan kamera dan mikrofon saat gak dibutuhkan.

Lewat berbagai fitur tersebut, diharapkan Google semakin membantu sekolah dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih aman serta lebih produktif bagi semua siswa dan guru. Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: Kisah Dr. Sulianti Saroso, Sosok Inspiratif Google Doodle Hari Ini

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya