One Night Relationship Theory Viral di TikTok, Ini Penjelasannya!

- Teori one night relationship adalah gagasan bahwa banyak orang membuka diri atau menjadi sangat intim pada kencan pertama, namun kemudian menghilang begitu saja.
- One night relationship bisa terjadi karena menjadi cara bagi seseorang untuk mengakses kedekatan dan ekspresi emosional tanpa harus menghadapi kerentanan, konsistensi, serta ketidaknyamanan yang menyertai keintiman.
- Pendekatan untuk menghindari one night relationship antara lain menetapkan batasan seputar durasi kencan pertama, memantau konsistensi komunikasi, dan menilai resiprositas kerentanan dalam hubungan.
Romansa di era digital membentuk banyak istilah hubungan baru. Beberapa diantaranya viral di platform media sosial seperti TikTok dan menjadi tren. Salah satunya adalah teori one night relationship.
Teori ini menjadi viral karena memicu perbincangan hangat seputar hubungan, perasaan, dan makna dari pertemuan singkat namun membekas. Lalu, apa sebenarnya teori one night relationship tersebut? Yuk, kita bahas bersama di sini!
1. Apa teori one night relationship?

Teori one night relationship adalah gagasan bahwa banyak orang membuka diri atau menjadi sangat intim pada kencan pertama. Rasanya seperti sedang membangun fondasi hubungan sejati dan langgeng, tetapi kemudian mereka tidak pernah menghubungimu lagi.
Berbeda dengan one night stand yang biasanya fokus pada aktivitas seksual saja, one night relationship sering kali hanya berupa berpelukan di tempat tidur, berbagi rahasia, dan membicarakan masa depan, bahkan sering kali berujung pada ghosting.
“One night relationship merupakan tindakan memberikan seluruh cinta, emosi, kasih sayang, dan perhatian kepada seseorang, lalu menghilangkannya begitu saja,” jelas Georgia Grace, seorang Coach Sex dan Relationship, dikutip laman Mamamia.
2. Mengapa one night relationship bisa terjadi?

Menurut Ciara Bogdanovic, LMFT, seorang terapis dan pemilik Sagebrush Psychotherapy, one night relationship menjadi cara bagi seseorang untuk mengakses kedekatan dan ekspresi emosional tanpa harus menghadapi kerentanan, konsistensi, serta ketidaknyamanan yang menyertai keintiman.
"Mereka mungkin merasa aman untuk mengungkapkan emosi yang terluka di hadapanmu justru karena mereka tidak berharap hal itu akan berakhir," ujarnya, dikutip Bustle.
Bukan mencurahkan isi hati kepada teman atau anggota keluarga, seseorang justru mencurahkan traumanya kepadamu, orang asing yang baru dikenal dari aplikasi atau saat keluar malam.
"Momen itu bisa terasa intim, tetapi seringkali merupakan pengalaman koneksi tanpa komitmen. Rasanya seperti keintiman, tetapi sering kali mencerminkan impulsivitas emosional atau kebutuhan koneksi yang tak terpenuhi, alih-alih hasrat sejati untuk kedekatan jangka panjang," tambahnya.
3. Bagaimana menghindari one night relationship?

Beberapa pendekatan di bawah ini bisa dilakukan untuk individu yang ingin menghindari pola one night relationship dan membina hubungan romantis yang lebih substansial:
Tetapkan batasan seputar durasi kencan pertama: Pertemuan awal yang lebih singkat dapat membantu mencegah keterlibatan emosional yang terlalu dini.
Pantau konsistensi komunikasi: Ketertarikan romantis yang tulus biasanya terwujud melalui kontak yang teratur dan berkelanjutan.
Perhatikan kenyamanan dengan kecepatan hubungan: Pasangan yang tertarik pada hubungan yang bermakna biasanya menyambut perkembangan emosional yang bertahap.
Menilai resiprositas kerentanan: Hubungan yang sehat melibatkan saling berbagi daripada pengungkapan emosi sepihak.
Jika kamu sudah melakukan cara-cara di atas namun tetap di-ghosting, tidak apa-apa! Fokuslah pada penyembuhan dari gejolak emosi dan validasi emosi yang menyertainya, seperti marah, kecewa, sakit hati, dan bingung.
Kamu juga tidak perlu mencari penyelesaian. Anggap saja ini one night relationship dan kamu harus segera move on.
4. Efek dari budaya romansa singkat dan sementara

One night relationship mencerminkan budaya romansa yang lebih luas seputar komitmen di era digital dengan pilihan yang tak terbatas. Aplikasi kencan telah menciptakan lingkungan di mana hubungan emosional dapat dibangun dan dilepaskan dengan sangat mudah.
Secara fundamental, hak semacam ini mengubah cara orang menghadapi hubungan romantis yang sesungguhnya. Fenomena ini merepresentasikan bentuk baru konsumsi emosi, memperlakukan hubungan intim sebagai komoditas sekali pakai daripada fondasi hubungan yang langgeng.
Teori ini menjelaskan bagaimana kencan modern telah berevolusi untuk mengakomodasi kebutuhan terdalam manusia akan koneksi, sekaligus ketakutan terbesar tentang komitmen. Memahami one night relationship pun dapat meningkatkan kehati-hatian di tengah gempuran teknologi dan digitalisasi. Dengan demikian, kita menjadi lebih sadar menjalani keputusan dalam hidup, sekaligus tetap terbuka terhadap peluang hubungan sejati. Semoga bermanfaat, ya!