5 Peribahasa dengan Kata 'Kuda', Pernah Dengar Rumput Mencari Kuda?

Rasa-rasanya, tak ada satu pun orang yang betah menghadapi kondisi penuh tekanan atau dikekang terus-menerus. Mulai dari gerak-gerik, hingga perilakunya selalu diawasi dan diatur layaknya tahanan. Karena sejatinya, setiap orang mendambakan kebebasan atas dirinya sendiri.

Maka dari itu, peribahasa ini bisa diartikan sebagai kondisi dimana seseorang merasa senang karena sudah gak lagi dikekang. Baik oleh lingkungan atau aturan yang mau gak mau harus dia taati. Saking senangnya sudah 'bebas' maka bisa diibaratkan seperti seekor kuda yang lepas dari pingitan.

Kadang kamu suka merasa iri, melihat saudara atau teman yang hidupnya tampak bahagia dan serba berkecukupan. Bahkan tak jarang membandingkan nasib dengan mereka. Dimana itu membuat kamu jadi kurang bersyukur dan merasa kurang terus.

Mungkin peribahasa ini bisa menjadi sebuah teguran untukmu. Bahwasanya nasib orang itu tidak ada yang sama. Ada yang sedang beruntung, ada pula yang mendapat celaka. Hanya soal waktu saja, sampai nasibmu bisa berubah lebih baik. Tentunya itu juga gak terlepas dari bagaimana usahamu sendiri, ya.

Sebagian orang berpendapat, bahwa biasanya cowok yang suka mengejar cewek untuk mendapatkan hatinya. Jarang ada cewek yang berusaha mengejar cowok. Apalagi sampai terang-terangan menunjukkan rasa sukanya ke pria tersebut. Nah, peribahasa rumput mencari kuda ini menggambarkan keadaan seorang perempuan yang justru mencari-cari pria.

Apakah hal ini salah? Tentu saja tidak sepenuhnya. Meskipun terkadang masih dianggap tabu, tapi sah-sah saja, kok kalau kaum hawa maju duluan demi mengungkapkan perasaannya. Asalkan ini tidak dilakukan secara berlebihan, apalagi terkesan memaksa.

Dalam hidup ini pasti kamu punya keinginan serta harapan, dan berharap suatu saat itu bisa tercapai. Optimis itu bagus, tapi harus disertai pemikiran yang logis juga, dong. Jangan sampai seperti peribahasa 'meminta tanduk kepada kuda', ya! Misalnya, kamu minta dibelikan motor baru oleh orangtua di hari ulang tahunmu nanti.

Sementara kamu sendiri tahu, kondisi ekonomi ayah dan ibumu masih pas-pasan. Masa iya, sih tega memberi tambahan beban pikiran pada mereka. Hanya gara-gara kamu merengek minta dibelikan motor? Punya keinginan itu sah-sah saja, tapi harus melihat situasi dan kondisinya juga, dong.

Jika dinalar, hewan keledai dan kuda itu tentu jauh berbeda. Baik secara fisik maupun kemampuannya. Meskipun keduanya sama-sama hewan berkaki empat dan bisa ditunggangi. Namun dari segi kekuatan, jelas kuda lebih unggul dibanding keledai.

Untuk itu, peribahasa 'keledai hendak dijadikan kuda' ini bisa diartikan sebagai seseorang yang belum cukup ilmu, tapi dipaksakan untuk bisa sejajar dengan yang lebih berilmu. Padahal, dia sendiri seharusnya masih banyak belajar dan belum saatnya berada di posisi tersebut. Bukannya gak mungkin, ya tapi boleh dibilang gak pas saja waktunya.

Bagaimana, makin banyak lagi, kan pengetahuanmu tentang peribahasa? Meski bahasanya tersirat dan kadang bikin penasaran, tapi setelah tahu apa makna dan maksud yang terdapat di dalamnya, pasti ada saja nasihat yang bisa diambil. Tak terkecuali lima peribahasa yang mengandung kata 'kuda' di atas. Nah, di antara kelimanya mana, nih yang pernah kamu dengar sebelumnya?