Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
rekomendasi buku SIBI (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Intinya sih...

  • Amerta memperkenalkan tokoh air dan pentingnya lingkungan

  • Halo Gaes! mengangkat isu digital untuk pembaca muda

  • Hitungannya Nala memperkenalkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari

Pada zaman digital yang serbamasif saat ini, kebutuhan akan bacaan anak yang edukatif dan menyenangkan juga makin penting untuk diperhatikan. Bukan sekadar menghibur, buku digital kini hadir dengan pelbagai tema yang mendorong rasa ingin tahu anak terhadap sains, budaya, hingga literasi digital. Oleh sebab itu, Pusat Perbukuan BSKAP melalui platform Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) pun merilis sejumlah buku nonteks terbaru yang dirancang khusus untuk pembaca jenjang B3 atau golongan anak-anak usia 8 hingga 10 tahun.

Buku-buku ini menyuguhkan naskah disertai ilustrasi dengan pendekatan kontekstual, mulai dari ekosistem pesisir hingga pertualangan bersama Matematika. Tidak hanya mengasah pengetahuan, tiap cerita juga sarat nilai moral yang relevan dengan dunia anak masa kini, lho. Yuk, langsung simak rekomendasi buku digital baru di SIBI untuk usia 8—10 tahun!

1. Amerta

Amerta (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Amerta memperkenalkan tokoh air yang bertutur mengenai asal-muasalnya, jenis-jenis air, serta peran pentingnya dalam kehidupan dan siklus alam. Buku ini disampaikan dengan gaya naratif yang menyenangkan dan ilustrasi menarik sehingga konsep sains menjadi mudah dipahami. Anak-anak diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan bijak menggunakan air demi masa depan yang lestari.

2. Halo Gaes!

Halo Gaes! (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Halo Gaes! menyuguhkan kisah adaptasi modern Bawang Merah dan Bawang Putih yang terjebak dalam konflik akibat unggahan viral di media sosial. Cerita ini mengangkat isu-isu digital yang relevan seperti hoaks, perundungan siber, dan jejak digital yang dikemas melalui alur sederhana dan tak sukar dimengerti. Lewat buku ini, pembaca menjadi paham mengenai urgensi empati, verifikasi informasi, serta bijak dan bertanggung jawab ketika bermedsos ria.

3. Hitungannya Nala (Mencari Jadwal Runa)

Hitungannya Nala (Mencari Jadwal Runa) (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Hitungannya Nala (Mencari Jadwal Runa) mengisahkan Nala yang ingin bertemu temannya, Runa, untuk ikut lomba melukis bersama, tetapi terkendala jadwal kursus yang berbeda. Buku ini memperkenalkan konsep KPK dalam Matematika dan memperlihatkan pengimplementasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembaca muda diajak memahami bahwa Matematika bisa jadi alat bantu yang praktis dan menyenangkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.

4. Kampung Sungai Burung

Kampung Sungai Burung (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Kampung Sungai Burung mengangkat kisah persahabatan antara burung pecuk dan ikan sembilang yang tinggal di kampung nelayan pesisir Lampung. Cerita ini menyelipkan edukasi tentang ekosistem bakau, konservasi laut, dan kearifan lokal masyarakat pesisir dalam menjaga alam. Buku ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menanamkan nilai empati, tanggung jawab lingkungan, dan harmoni antara manusia dengan alam sekitar.

5. Pelung Keluar Kampung

Pelung Keluar Kampung (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Pelung Keluar Kampung menyajikan pertualangan seekor ayam jantan dari Kampung Kruyuk yang ingin membuktikan kemerduan kokokannya dengan menjelajah berbagai daerah dan bertemu jenis-jenis ayam dari dalam dan luar negeri. Dari ayam serama hingga ayam ketawa, Pelung belajar bahwa tiap ayam punya keunikan tersendiri. Cerita ini menanamkan nilai penghargaan terhadap keberagaman, kerendahan hati, dan pentingnya kembali ke jati diri.

6. Petualangan Harsa di Desa Pautola

Petualangan Harsa di Desa Pautola (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Petualangan Harsa di Desa Pautola menceritakan tentang seorang anak Jawa yang mengenal budaya NTT melalui aplikasi edukatif hingga akhirnya mengenakan pakaian adat Desa Pautola ke sekolah. Buku ini memadukan teknologi dan tradisi dengan cara yang menyenangkan, memperkenalkan ritual Sepa Api, pakaian kae ragi, juga semangat berbagi budaya. Cerita ini mengajarkan pentingnya keterbukaan terhadap keberagaman dan rasa bangga terhadap khazanah lokal Indonesia.

Sebagai bahan bacaan di rumah maupun di sekolah, keenam rekomendasi buku digital baru di SIBI untuk usia 8—10 tahun bermanfaat bagi orangtua, guru, maupun pustakawan yang ingin menanamkan literasi tematik secara menyenangkan. Keseluruhan daftar bisa diakses secara legal dan gratis hanya di situs web SIBI Kemendikdasmen, lho. Jadi, tunggu apa lagi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team