Buat kamu para pecinta ilmu, udah tahu belum kalau dalam dunia pengembangan diri sebenarnya terdapat enam level sumber ilmu yang jadi rekomendasi? Enam level keilmuan ini baiknya kamu ketahui supaya kamu menyadari keberadaan level diri dan mana kamu harus meningkatkannya.
Kalau dilihat dari muatan dan kekuatan pendorongnya, berikut enam level sumber ilmu yang bisa kamu gali lebih dalam supaya makin berkembang.
Meski buku berada dalam urutan pertama sebagai sumber ilmu, bukan berarti informasi dalam buku gak dibutuhkan. Buku adalah pelempar berbagai gagasan, namun sebagian buku memiliki keterbatasan dari segi penjelasan. Kamu mungkin pernah membeli sampai beberapa buku dengan tema yang sama untuk melengkapi keilmuan yang dibutuhkan di kampus. Bener gak?
Alasan ini pulalah yang bikin sumber ilmu level satu ini memiliki harga relatif lebih murah ketimbang kelas seminar atau training. Benda mati berisi tulisan yang gak bersuara dan gak bergerak ini memang gak punya kekuatan besar untuk membuatmu mau membacanya. Kadang kalau kamu lagi gak mood baca, buku akhirnya cuma jadi pajangan. Betul?
Di zaman canggih ini, rekaman suara atau video pembicara publik, narasumber, trainer atau motivator sudah banyak tersebar di internet. Kamu cuma tinggal download file tersebut baik dalam bentuk mp3 atau video. Dalam ilmu pengembangan diri, level kedua sumber ilmu ini memiliki muatan dan kekuatan yang lebih besar dari buku karena isinya lebih berfokus pada satu topik tertentu.
Suara berintonasi yang memiliki power pastinya bikin belajarmu lebih hidup ketimbang sekedar membaca buku, apalagi kalau disertai joke-joke ringan yang jadikan suasana belajar fresh kembali. Selain itu, sumber ilmu audio visual bukan hanya mempengaruhi sisi intelektual kamu, tapi juga sisi emosional dan mental kamu. Pengaruhnya jelas lebih mengena, bener gak?
Seminar atau kelas akbar yang biasa dihadiri ratusan bahkan ribuan orang ini gak cuma menyentuh mental dan emosional seperti sumber ilmu audio, tapi pendekatan seminar jauh lebih hebat karena terasa dan disaksikan langsung oleh mata. Tentu dampaknya lebih hidup dan powerful.
Aksi pembicara dengan gerak tubuh dan intonasi bertenaga, belum lagi ditambah gambar, musik dan video pendukung materi, pasti bakal membuatmu larut dalam gairah menyerap ilmu. Biasanya dalam seminar, kamu bakal diajak menyadari keberadaan sebuah ilmu dan akibatnya.
Dalam pengembangan diri, seminar memang gak didesain untuk mempertahankan semangatmu dalam jangka lama. Karena itu, kamu perlu meningkatkan level pembelajaran ke kelas berikutnya, yaitu training.
Menjadi peserta training, kamu pasti bakal lebih puas karena muatan ilmu yang lebih lengkap dan durasi waktu yang lebih lama. Kamu juga bisa berdiskusi dengan trainer seputar apa aja yang masih belum kamu pahami sampai tuntas.
Berbeda dengan seminar yang lebih menunjukkan sebuah 'ide besar', training bakal membekalimu dengan strategi teknis untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu dengan lebih terukur. Kamu gak cuma memahami tentang 'What', tetapi juga diajari tentang 'How'. Inilah alasan yang menjadikan training levelnya setingkat lebih tinggi dari seminar.
Workshop didesain untuk melengkapimu dengan pelatihan yang memiliki kelengkapan ilmu lebih tinggi daripada training. Disini kamu gak cuma membahas 'What' dan 'How' saja, sebab workshop juga mengajakmu masuk lebih jauh ke inti materi untuk mencari tahu 'Why', yaitu apa manfaat dan esensi dari ilmu yang dipelajari.
Workshop juga punya durasi waktu yang lebih panjang, bisa sampai berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan secara berkala. Pantas saja kalau biayanya lebih mahal dari seminar dan training, tapi itu semua sepadan dengan skill baru yang kamu dapatkan.
Inilah level tertinggi dari sumber ilmu pengembangan diri sebab kamu dilatih secara personal oleh seorang pelatih sukses yang telah teruji dan terbukti di bidang komunikasi, strategi, studi kasus atau berbagai disiplin ilmu yang mendukung keahliannya.
Kamu bisa berkonsultasi secara intim dan langsung mendapat saran darinya. Strategi dan alat bantu seorang coach digunakan secara khusus untuk perkembanganmu baik dalam bisnis, karir atau kehidupan.
Coaching punya nilai lebih tinggi ketimbang lima level lainnya. Rata-rata biayanya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk menggunakan jasa seorang profesional coach. Kamu bakal didampingi dan dikembangkan selama satu tahun penuh. Hasilnya memang sebanding dengan investasi yang kamu keluarkan.
Guys, itulah sederet sumber ilmu berdasarkan levelnya dalam dunia pengembangan diri. Mana nih yang belum pernah kamu ikutin?