Suku Bajo Menjadi Inspirasi Film Avatar 2: Way of Water? Ini Faktanya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film Avatar 2: Way of Water saat ini sedang tayang di bioskop Indonesia. Film yang rilis pada tanggal 14 Desember ini disutradarai oleh James Cameron. Selain memakan durasi waktu 3 jam, terdapat fakta menarik lainnya dari film ini, yaitu terinspirasi dari Suku Bajo.
Menurut James dalam kanal YouTube National Geographic, terdapat orang laut di Indonesia (Bajo) yang tinggal di rumah panggung (di laut) dan di atas rakit dan semacamnya. Tim Cameron menghadirkan budaya dan arsitektur orang Bajo dalam filmnya melalui sosok Suku Metkayina, salah satu suku Na’vi atau Avatar yang tinggal di laut Pandora.
Mereka juga melakukan berbagai riset lebih jauh mengenai budaya orang-orang laut seperti Polinesia dan Bajo. Berikut merupakan fakta-fakta dari suku Bajo.
Fakta Suku Bajo
1. Memiliki kekuatan badan untuk menyelam di laut
Orang Bajo memang sudah dikenal kekuatannya dalam berenang dan menyelam dalam waktu yang panjang tanpa bantuan alat oksigen dan perlengkapan menyelam lainnya. Dalam jurnal Cell, melalui penelitian Melissa Ilardo, dkk, yang dikutip dari Physiological and Genetic Adaptations to Diving in Sea Nomads, mengungkapkan bahwa para pengembara laut ini mempunyai limpa yang telah beradaptasi secara genetik dan fisiologis lewat seleksi alam sehingga dapat menampung oksigen yang lebih maksimal untuk menyelam.
Dalam film Avatar 2, orang-orang Metkayina juga memiliki kemampuan menyelam ke kedalaman laut dalam waktu yang lama. Anak dari suku Metkayina, Tsiyera, mengajarkan Lo’ak, anak dari Jake dan Neytiri untuk menyelam lama dengan cara melambatkan denyut jantung. Dalam film itu juga, perawakan orang-orang Metkayina digambarkan beradaptasi dengan kehidupan di laut. Contohnya dengan jari-jari yang lebih mirip sirip dan lebih kekar. Selain itu, ekornya juga mirip dengan dayung sehingga membantu mereka untuk berenang.
2. Pengembara laut yang berpindah-pindah
Sebagai suku yang hidup di dekat laut, Suku Bajo atau Suku Bajau sering berpindah-pindah tempat. Mereka merupakan suku pengembara terbesar yang tersisa di pulau-pulau Asia Tenggara, lebih tepatnya di kawasan pantai Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Melansir the Last Sea Nomads of the Indonesian Archipelago: Genomic Origins and Dispersal, saat ini, orang-orang Bajo dapat ditemui di Kendari (Sulawesi Tenggara), Kotabaru (Kalimantan Selatan), dan Derawan (Kalimantan Timur). Biasanya orang Bajo memang hidup nomaden karena terbiasa berdagang dan memiliki rumah di atas perahu.
3. Rumah di atas laut
Editor’s picks
Sebagai suku yang tinggal di daerah pantai dan laut, suku Bajo memiliki rumah di atas perairan laut. Rumah suku Bajo di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, didirikan di tepian pantai atau di atas perairan laut dangkal yang dipasangi tiang pancang supaya terhindar dari gelombang pasang.
Begitu juga dengan rumah-rumah penduduk Metkayina di film Avatar 2, rumah mereka didirikan di antara batang dan akar pohon besar yang mirip dengan pohon mangrove dan bakau. Rumah mereka juga dilengkapi dengan teras mirip rakit untuk menghalau ombak kencang dan menjadi pijakan untuk memancing.
Baca Juga: Rahasia Epik Film Avatar: The Way of Water, Ini 5 Lokasi Syutingnya!
4. Memiliki tempat parkir untuk perahu
Transportasi yang dimiliki oleh orang suku Bajo adalah perahu. Oleh karena itu, biasanya perahu-perahu tersebut terparkir di depan rumah orang Bajo.
Di film Avatar 2 juga orang-orang suku Metkayina memiliki dok kecil di depan Desa Awa’atlu, desa di tepi pantai ini diisi rumah-rumah panggung dan atap-atap anyaman untuk menempatkan kano.
5. Hidup dengan berbagai kekayaan laut
Sebagai orang yang tinggal di tepi pantai, orang suku Bajo umumnya berprofesi sebagai nelayan. Mereka mencari ikan dan hewan laut lainnya dengan cara memancing, menjaring, dan memanah tanpa merusak lingkungan di sekitarnya.
Dalam film Avatar 2 juga orang-orang suku Metkayina hidup bersama hewan-hewan laut yang eksotis, seperti tulkun yang mirip dengan paus, dorado verde, pincer fish, dan papa mantis tree. Mereka juga menjaga flora dan faunanya.
Nah, itulah fakta-fakta menarik dari suku Bajo yang menginspirasi sutradara film Avatar 2, James Cameron, dalam membuat karya film-nya. Indonesia memang memiliki keanekaragaman suku, budaya, hingga flora dan fauna.
Baca Juga: Alasan Kenapa Cerita Avatar: The Way Of Water Tentang Keluarga