6 Tips Atasi Stres Menjelang Ujian Akhir Semester untuk Mahasiswa

Pola pikir yang buruk merupakan salah satu pemicu mahasiswa mengalami stres menjelang ujian akhir semester. Mungkin kamu pernah merasa khawatir akan mendapat soal ujian yang sulit atau nilai ujian yang jelek, namun terus memikirkan kemungkinan terburuk hanya akan menambah kecemasan dan membuatmu tidak fokus dalam belajar.

Maka dari itu, ubahlah pola pikirmu menjadi lebih positif. Luangkan sedikit waktu dari tugas yang menumpuk, kemudian tinjau kembali bagaimana kamu bisa menangani situasi ini.

“Ingatlah bahwa stres tidak datang dari apa yang terjadi di dalam hidupmu, melainkan datang dari pemikiranmu tentang apa yang terjadi dalam hidupmu,” ucap Andrew Bernstein, seorang pakar stres, dikutip Psychology Today.

Selain itu, Brad Waters, seorang penulis yang tinggal di California dengan latar belakang pekerja sosial dan konsultasi karier, dilansir Psychology Today, mengatakan untuk memiliki pola pikir positif, kamu dapat berlatih menghilangkan rasa panik yang tak terkendali dan memeriksa realitas situasi. Misalnya, dengan mengatakan pada diri sendiri, ‘Saya tidak akan menyerah dan membuktikan bahwa saya pasti sukses’ dapat membantu mengubah perspektif ke arah yang positif.

Membuat jadwal belajar dan menerapkannya secara disiplin juga bisa membantu mengatasi stres menjelang ujian. Cara ini juga akan menghindari kamu dari cara belajar sistem kebut semalam yang bisa membuatmu kurang tidur, makan tak teratur, dan lalai menjaga kebersihan diri.

“Jika kamu memiliki lima ujian akhir yang harus dipersiapkan, sebaiknya bagi waktumu agar tidak terjebak dengan hanya belajar matematika dan kemudian baru menyadari bahwa kamu tidak siap untuk belajar fisika setelah tiga jam,” ujar Andrew Hsu, selaku presiden College of Charleston di South Carolina, dilansir USNews.

Maka dari itu, penting untuk membuat jadwal belajar dan mematuhinya dengan baik. Menentukan kapan kamu harus memulai dan berhenti pada setiap mata kuliah dapat membantu mengatasi stres menjelang ujian serta meminimalisir keteteran ketika belajar.

Jangan melakukan penundaan atau berpikir bahwa kamu mampu menyerap semua materi kuliah dalam semalam. Meskipun beberapa mahasiswa memilih belajar berlebihan dalam waktu dekat demi mempertajam pengetahuan yang mereka peroleh, akan tetapi hal ini juga dapat berkontribusi pada peningkatan stres. Jadi, solusi terbaik adalah belajar dari jauh-jauh hari sebelum ujian.

“Katakanlah ujian akhir kamu berlangsung empat minggu lagi. Kamu benar-benar harus belajar dan mempersiapkannya dari sekarang. Otak tidak dapat menyimpan informasi dengan baik jika kamu menjejalkan semua materi selama beberapa jam terakhir. Kamu harus memberikan waktu pada otak untuk menyerap informasi dan mengetahui cara memanfaatkan informasi tersebut,” terang Hsu, dikutip USNews.

Banyak orang berpikir bahwa multitasking itu keren dan tidak sedikit dari mereka yang ingin bisa melakukannya. Namun kenyataannya, multitasking tidak selalu efektif, terlebih untuk mahasiswa yang akan menghadapi ujian akhir semester.

Ujian akhir semester terkadang juga dibarengi dengan tugas akhir mata kuliah lain, sehingga kamu mungkin akan mengerjakan semuanya dalam satu waktu. Namun, Lindsey Giller, seorang psikolog klinis di Child Mind Institute, dikutip USNews, menyarankan untuk fokus pada setiap tugas secara individual dan efektif. Hal ini bisa meningkatkan produktivitas dan kesehatan yang lebih baik.

“Jadi, jika kamu makan sambil berada di depan laptop yang masih menyala serta membuat panduan belajar untuk dirimu sendiri di waktu bersamaan, itu sebenarnya lebih melelahkan bagi otak,” ujar Giller.

Oleh sebab itu, selesaikanlah semuanya satu demi satu. Apabila kamu ingin istirahat, sisihkan waktu untuk benar-benar istirahat dan jangan kerjakan hal lain.

Ujian akhir semester sering kali menyebabkan mahasiswa menjadi sering begadang, tidur larut malam, dan kurang olahraga. Melakukan perawatan diri seperti istirahat cukup, tidur yang cukup, makan-makanan sehat, dan berolahraga dapat membantu menenangkan diri secara fisik maupun psikologis.

“Kebiasaan sehat yang baik, seperti olahraga, moderasi, dan tidur dapat membantu meminimalkan dampak stres,” kata Bonnie Jean Teitleman, selaku direktur Kantor Bantuan Fakultas/Staf, dikutip Boston University.

Teitleman menambahkan, ujian akhir memang penting saat ini, namun kesuksesan akhir ujian juga ditentukan oleh seberapa baik persiapanmu sebelum ujian. Daripada terus memaksakan diri, lebih baik fokus pada pemulihan energi dengan melakukan perawatan diri.

Selain melakukan perawatan diri, cara terakhir untuk mengatasi stres menjelang ujian akhir semester ialah menemukan strategi relaksasi. Misalnya, meditasi, jalan-jalan, atau yoga dapat menjadi sarana efektif agar kamu lebih rileks saat menghadapi ujian.

Jangan biarkan stres berlebihan menurunkan performamu dalam mengerjakan soal ujian. Sebaliknya, sisihkan waktu secukupnya untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran dari penatnya aktivitas belajar.

Ujian akhir semester tidak seharusnya diwarnai dengan penuh tekanan. Jangan sampai karena stres, kamu jadi kurang fokus dan sulit dalam mengerjakan soal ujian. Oleh karena itu, jangan lupa untuk tetap rileks dengan menerapkan beberapa tips di atas, ya!