IWF 2021: 5 Tips Menulis Artikel Kuliner ala Kevindra Soemantri

Ragam kuliner memang selalu asyik dan menarik untuk ditulis dalam berbagai sudut pandang. Gak heran kalau pada akhirnya makin banyak food writer yang bermunculan dan mengolah rasa menjadi tulisan seru. Bukan hanya berbagi informasi tentang kuliner, para food writer juga kerap sukses membuat pembaca tenggelam dalam sensasi menikmati kuliner berbentuk aksara.
Lewat Indonesia Writers Festival 2021, IDN Times menyajikan webinar spesial bertajuk "Culinary Story Teller, Mengolah Rasa Menjadi Aksara" pada Kamis (28/10/2021). Narasumber yang mengisinya adalah food writer dan restaurant critic, Kevindra Soemantri. Biar jago nulis di kanal food, yuk, simak tips-tips menulis artikel kuliner untuk pemula ala Kevindra Soemantri berikut ini.
1. Mulailah dari topik yang disukai

Menulis artikel kuliner ternyata bisa dimulai dari ide-ide sederhana, seperti topik yang kita sukai. Kalau kamu suka masak, bisa berbagi resep masakan andalanmu. Jika kamu hobi jajan, kamu bisa juga berbagi rekomendasi tempat makan yang asyik dan penuh dengan menu-menu baru yang bikin penasaran untuk segera dicoba.
Gak hanya itu, menurut Kevin, sapaan akrab Kevindra Soemantri, kuliner daerah juga bisa jadi bahan tulisan yang unik dan beda. Berawal dari hal yang disukai, semua bisa dibagikan dalam tulisan untuk penikmat artikel kuliner.
2. Cari target audiensnya dulu

Setiap artikel pasti punya pasar pembacanya masing-masing, termasuk artikel di kanal food. Sejalan dengan pemahaman ini, Kevin mengajak para food writer untuk mencari target audiensnya lebih dulu saat akan mulai merumuskan sebuah tulisan.
Sebagai contoh, saat ingin menulis artikel resep, bisa sesuaikan dengan kemampuan pembaca kita. Jangan sampai bikin resep untuk anak kos tapi prosesnya justru membutuhkan peralatan masak dan bahan makanan yang sulit didapat.
Atau andai menargetkan turis mancanegara, bisa dengan mengulik kuliner nusantara yang memantik rasa penasaran mereka untuk datang dan mencobanya. Jadi, jangan abaikan tipe audiens agar misi artikel kita bisa tercapai.
3. Jangan malas untuk cari data

Proses menulis sebuah artikel biasanya gak lepas dari riset dan penggalian data terkait topik yang ingin diangkat. Termasuk di kanal food, riset sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan konten kuliner agar gak sekadar berbagi diksi enak atau tidak.
Bila perlu, gali juga tentang sejarah makanan di suatu daerah lengkap dengan cerita-cerita menarik yang berhubungan dengan asal usul kuliner tersebut. Apalagi kekayaan kuliner nusantara sangat beragam, pasti akan banyak data menarik yang bisa digali dan dibagikan pada pembaca.
4. Hindari preferensi pribadi

Sebenarnya melabeli sebuah makanan dalam kategori enak dan tidak merupakan hal yang lumrah jika berhenti di wilayah pribadi. Namun, kalau kita bicara tentang artikel yang nantinya dibaca banyak orang, enak dan tidak malah jadi bentuk subjektivitas yang wajib dihindari.
Kita tidak bisa menjadikan preferensi pribadi sebagai dasar karena nantinya tidak akan objektif dan sulit dipahami pembaca. Sebisa mungkin biasakan untuk menerjemahkan gambaran rasa makanan secara jelas dan detail. Mulai dari tekstur makanan, kecenderungan rasa dan aroma serta proses di balik layar bagaimana makanan itu tersaji.
5. Gak bisa masak? Jangan minder buat nulis artikel kuliner

Bisa masak atau tidak, sebenarnya gak jadi aturan pakem tentang hak menulis artikel kuliner. Pasalnya, menurut Kevindra Soemantri, lidah dan seni kuliner itu sangat dalam. Kita tetap bisa menulis dengan memanfaatkan riset untuk menghasilkan artikel yang menarik.
Bahkan, kalau terbiasa nyemplung menerjemahkan rasa menjadi aksara, tanpa disadari kita jadi punya kepekaan terhadap masakan. Gak cuma urusan rasa di lidah, gambaran proses memasak dan bahan bakunya pun bisa kita ketahui lewat pengalaman dan konsistensi menulis.
Namun, alangkah lebih sempurna kalau kita juga mau belajar memasak atau sekadar praktik resep-resep yang kita tulis. Intinya, semakin besar usaha untuk terus menulis, kemampuan kita pun akan semakin berkembang, baik itu kemampuan meramu aksara maupun mencipta rasa.
Sama seperti menulis pada umumnya, topik kuliner juga mampu menciptakan keseruan yang tak terbatas. Lewat tips-tips menulis artikel kuliner dari Kevindra Soemantri tadi, rasanya mulai meramu aksara sekarang bukanlah hal yang berlebihan. So, Commuter, yuk nulis artikel kuliner sekarang juga.
IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui Zoom dan YouTube channel IDN Times.
IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang, seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak lainnya. Simak terus keseruannya di situs idntimes.com, ya!