Cerpen atau cerita pendek adalah sebuah karya sastra yang hampir sama dengan novel, tetapi jauh lebih singkat. Dalam cerpen biasanya topik atau permasalahan yang diangkat gak terlalu rumit layaknya novel.
Meskipun cenderung singkat, tetapi dalam menulis cerpen gak semudah itu. Karena, lewat cerita singkat yang kamu tulis tersebut haruslah mengandung alur yang jelas agar mudah dipahami oleh pembaca. Nah, buat kamu yang mau menulis cerpen bisa ikuti tips-tips berikut ini!
Ketika kamu hendak menulis cerpen sebaiknya, pikirkan awal dan akhir cerita. Hal tersebut sangat penting dilakukan, agar cerita yang kamu tulis gak keluar dari jalur dan lebih tertata. Dilansir dari So You Want to Write, Willie Handler seorang penulis novel menyebutkan bahwa, dalam menulis cerita pendek kamu harus mempertajam kalimat pembuka untuk membuat menarik pembaca.
Sebaiknya tulis kalimat pembuka yang menggambarkan situasi cerita dan permasalahan yang diperkirakan akan terjadi. Sehingga pada awal, pembaca sudah bisa membayangkan situasi dalam cerpen dan ikut larut dalam cerita.
Meskipun ini cerita pendek, tetapi tetap kamu harus memperhatikan alurnya jangan sampai terlalu cepat karena akan menghilangkan perasaan gairah membaca. Jangan juga terlalu lambat karena akan membosankan. Sebaiknya gunakan alur yang menjelaskan tiap sesi secara jelas dan singkat agar maksudnya bisa sampai ke pembaca.
Willie Handler menyebutkan bahwa ketika cerita menunjukan konflik akhir, maka alur bisa dipercepat. Hal tersebut dikarenakan pada sesi ini pembaca akan dilontarkan pada adegan inti yang disebutkan di awal cerita. Jadi, pertama buat pembaca ikut masuk dalam tiap sesi adegan, kemudian di penghujung konflik lempar pembaca ke akhir cerita yang menjelaskan adegan di awal.
Ada beberapa aspek setting dalam cerpen, diantaranya plot, latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Untuk membuat cerita semakin hidup, kamu perlu memberikan gambaran setting yang digunakan dalam cerpen, sehingga pembaca bisa turut merasakannya. Namun, pastikan untuk menggambarkan setting tersebut sesederhana mungkin.
Setting biasanya dinarasikan oleh narator atau bisa juga oleh karakter dalam cerita. Agar cerita semakin hidup, kamu harus menciptakan karakter utama yang nantinya berperan sebagai pembentuk atau penyampai cerita.
Willie Hander menyebutkan bahwa, karakter utama haruslah seseorang yang keluar dari zona nyamannya, sehingga akan menimbulkan perasaan gairah pembaca. Buat karakter senyata mungkin dengan memberikannya beberapa kelemahan dan kekuatan yang turut bisa dirasakan oleh pembaca.
Mengingat cerpen isinya lebih singkat, maka penting untuk menyelesaikannya dalam sekali menulis. Hal tersebut dikarenakan untuk membuat alur lebih konsisten dan gak bertele-tele. Jika cerpen ditulis beberapa kali, maka akan sangat rawan cerita tersebut kehilangan rasanya.
"Menulis cerita pendek sama seperti kamu berolahraga. Jika kamu mengambil waktu istirahat terlalu banyak, maka kamu akan menyesal ketika kembali memulainya," ujar Sarah Grible, seorang penulis cerita pendek dan novel, dikutip dari The Writer Practice.
Kemudian, Joe Bunting dan Ruthanne Reid, para penulis best seller, menambahkan, ketika kamu menulis cerpen, duduk, tulis cerita, jangan berhenti menulis cerita, jangan melakukan pencarian apa pun, jangan istirahat, lakukan hingga selesai. Metode tersebut akan membuat cerita yang ditulis menjadi lebih alami. Namun, ingat untuk melakukan penyuntingan di akhir, ya!
Bunting dan Reid menyebutkan bahwa metode snowflake atau kepingan salju merupakan suatu metode di mana kamu menulis beberapa kalimat yang bisa menggambarkan keseluruhan cerita. Jadi, kalimat-kalimat yang ditulis tersebut merupakan gambaran besar cerita.
Misalnya ketika menulis setting, kamu bisa memberikan pembaca seorang karakter atau latar. Lalu, dilanjutkan dengan menuliskan kalimat yang berisikan gambaran konflik yang akan dihadapi oleh karakter utama, dan sebagainya.
Menulis cerpen yang menarik bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun, sebaiknya kamu menulis di tempat yang tenang agar bisa lebih fokus, semoga bermanfaat!