10 Istilah Asing bagi Lidah Orang Jawa, Ada Sejarah Pisang juga Lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian besar masyarakat Suku Jawa kesulitan ketika mengucapkan bahasa asing, apalagi yang baru mereka dengar. Dahulu ketika Islam pertama kali masuk ke jawa, para pedakwah menggunakan istilah arab yang dijawakan. Sebagai contoh adalah Bulan Rajab menjadi Bulan Rejeb, Surat Al-Hasyr menjadi Kacer, dan Dzuhur menjadi Luhur.
Kebiasaan itu juga masih berlaku hingga zaman sekarang. Mari kita simak ulasan berikut ini!
1. Postep (Foot Step)
Foot step merupakan pijakan kaki yang ada di sepeda motor. Orang Jawa menyebutnya dengan Postep.
2. Sekok (Shockbreaker)
Kebanyakan lidah orang Jawa kesulitan mengucapkan Shockbreaker. Agar mudah, pengucapannya diganti menjadi Sekok.
3. Sempak (Swim Pack)
Umumnya orang mengenal Sempak sebagai celana dalam. Tetapi sebenarnya Sempak merupakan plesetan dari Swim Pack.
Baca Juga: 5 Kata Keterangan dalam Bahasa Jawa yang Berasal dari Bahasa Belanda!
4. Bego (Backhoe Excavator)
Karena kesulitan dalam mengucap kata backhoe, sebagian besar masyarakat Jawa mengubahnya menjadi bego.
5. Sekrup (Screw)
Sekrup lebih dikenal daripada istilah aslinya, yaitu screw.
Editor’s picks
6. Cas (Charg)
Cas-casan diadopsi dari kata charger. Bisa unik begitu, ya cara pengucapannya orang Jawa?
7. Korden (Gordijn)
Orang Belanda menyebut kain penutup jendela dengan sebutan gordijn. Istilah ini kemudian diadopsi dalam bahasa Jawa dengan sebutan korden.
8. Gembot (Game Watch)
Permainan populer yang muncul di tahun 1990an ini lebih dikenal dengan sebutan Gembot daripada Game Watch.
9. Sapiteng (Septic Tank)
Septic tank adalah tempat untuk limbah rumah tangga. Setelah istilah ini masuk ke telinga orang Jawa, maka sudah dapat dipastikan akan berubah menjadi sapiteng.
10. Gedang (God, Thanks)
Gedang dalam bahasa Indonesia berarti buah pisang. Lalu apa hubungannya dengan God, Thanks? Jadi, dahulu dikisahkan ada penjajah yang tersesat di hutan daerah Jawa. Kemudian mereka menemukan pohon pisang yang saat itu belum menjadi makanan konsumsi masyarakat Jawa sambil berkata "God, Thanks!".
Sejak saat itulah pisang disebut dengan istilah Gedang yang diadopsi dari sebutan God, Thanks. Unik juga ya sejarah mengenai pisang di Jawa.
Itulah sepuluh istilah asing yang lebih mudah diucapkan oleh masyarakat Jawa.
Baca Juga: 5 Kata Bahasa Jawa Mirip Bahasa Bali, Bikin Bingung kalau Keliru
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.