Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Urutane Sedulur dalam Bahasa Jawa, Ada Pembarep hingga Wuragil

unsplash.com/Robert Collins
unsplash.com/Robert Collins

Membahas mengenai bahasa Jawa memang tidak ada habisnya. Selain menjadi salah satu bahasa daerah di Indonesia yang memiliki banyak penutur, bahasa Jawa juga terkenal akan kaidah-kaidahnya yang sangat beragam. Salah satunya adalah dalam hal sebutan untuk urutan anak atau yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan urutane sedulur

Jika dalam bahasa Indonesia kita hanya mengenal istilah anak sulung dan anak bungsu, maka berbeda dengan bahasa Jawa. Dalam bahasa Jawa terdapat beberapa istilah khusus untuk menyebut anak pertama, anak kedua, dan seterusnya.

Penasaran apa aja istilah-istilah tersebut? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

1.Pembarep

unsplash.com/Anastasiya Pavlova
unsplash.com/Anastasiya Pavlova

Pembarep merupakan istilah yang dipakai orang Jawa untuk menyebut anak pertama atau anak sulung. Dalam pengucapannya, kata ‘pembarep’ ini juga sering dipendekkan menjadi ‘mbarep’.

2.Penggulu

unsplash.com/Annie Spratt
unsplash.com/Annie Spratt

Eits jangan sampai salah baca, ini penggulu ya, bukan penghulu. Nah, istilah penggulu ini adalah sebutan untuk anak nomor dua.

3.Pandhadha

unsplash.com/Charlein Gracia
unsplash.com/Charlein Gracia

Ada yang tahu nggak nih, pandhadha sebutan untuk anak nomor berapa? Yups, Pandhadha merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk anak nomor tiga. Hayo, kamu anak nomer tiga, bukan?

4.Sumendhi

unsplash.com/Edward Cisneros
unsplash.com/Edward Cisneros

Sumendhi adalah sebutan untuk 'kakang e wuragil' atau yang dalam bahasa Indonesia berarti kakaknya anak terakhir. Istilah sumendhi ini merupakan kebalikan dari penggulu. Kalau penggulu adalah anak nomor dua dari atas, maka sumendhi merupakan sebutan untuk anak nomor dua dari bawah.

5.Wuragil atau waruju

unsplash.com/Picsea
unsplash.com/Picsea

Istilah wuragil atau waruju ialah sebutan untuk anak terakhir atau anak bungsu. Ketika dipakai dalam percakapan, terkadang kata wuragil ini dipendekkan menjadi ‘ragil’.

Nah, itu dia istilah-istilah urutane sedulur dalam Bahasa Jawa. Uniknya, istilah-istilah khusus tersebut hanya diperuntukkan untuk anak pertama, anak kedua, anak ketiga, anak kedua dari bawah dan anak terakhir. Tidak ada istilah khusus untuk menyebut anak keempat, kelima, dan seterusnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nurul Fatin Sazanah
EditorNurul Fatin Sazanah
Follow Us