Semua orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh menjadi sosok yang pintar terutama di bidang akademik saat sekolah, hal itu menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan dianggap dapat mempermudah hidup sang anak.
Padahal di balik kepintaran yang dimiliki anak, justru anak-anak yang pintar berisiko lebih besar untuk mengalami stres lho. Lima alasannya pun akan dibahas di bawah ini, yuk simak!
Hal pertama yang menjadi alasan anak pintar justru berisiko mengalami stres ialah banyaknya ekspektasi orang sekitar yang menekannya. Entah itu dari keluarga, pihak sekolah, atau juga teman-teman yang menginginkan dirinya terus mendapat nilai tinggi. Tekanan inilah yang bisa membuatnya stres.
Kedua, anak yang pintar berpotensi stres dan depresi karena ketika ia terbiasa berada di atas dan mencapai suatu hal yang tinggi, satu kegagalan bisa sangat menghancurkannya. Sebab pada dasarnya ia tidak diajarkan untuk gagal, apalagi jika orang di sekitarnya malah kecewa dan tak memberi dukungan mental yang cukup.
Kemudian alasan lainnya ialah karena anak yang pintar hanya mengetahui bahwa ia perlu belajar dan belajar, dan tanpa sadar standar di dalam dirinya yang ia bangun justru tanda semakin tinggi. Kalau tidak didampingi oleh orang yang tepat bisa-bisa anak yang seperti akan terobsesi pada standar dan melupakan jati dirinya.
Keempat, anak yang pintar itu lebih berisiko mengalami stres karena ia lupa untuk menikmati waktu dan hidupnya sendiri dengan baik. Bahkan tidak sedikit anak yang malah tidak tahu bagaimana mencintai dirinya sendiri karena terus dikejar oleh tuntutan dari kepintarannya.
Terakhir, kurangnya motivasi yang membangun diri dan juga mimpi juga menjadi alasan mengapa anak yang pintar justru berpotensi mengalami stres. Hidupnya dipenuhi hal-hal yang monoton dan terkesan kaku karena harus memenuhi standar berupa nilai yang tinggi. Tanpa tahu bahwa hidupnya bisa lebih bermakna jika punya mimpi untuk diraih demi kebahagiaan dirinya sendiri.
Jadi jangan berpikir bahwa jadi anak yang pintar itu akan senang-senang saja, karena nyatanya ada banyak hal yang justru membuatnya berisiko mengalami stres.