5 Cara Ampuh Mengatasi Anak Picky Eater dan Meningkatkan Nafsu Makan

16 Des 2024, 15:16 WIB

Ilustrasi anak susah makan(pexels.com/Mikhail Nilov)

Cemas, kesal, bingung pastinya bisa jadi satu saat melihat anak dalam fase picky eater atau pilih-pilih makanan. Nah, ini pasti dialami orangtua ketika anak mulai belajar makan. Masalah ini gak hanya berhubungan dengan nafsu makan saja, tapi bisa berdampak pada kecukupan gizi dan kesehatan anak secara menyeluruh.

Anak picky eater justru sering menghindari sayur, buah dan protein yang sebenarnya dibutuhkan untuk tumbuh kembang nya. Tapi jangan khawatir dulu, picky eater masih bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat. Pastinya butuh kesabaran, kreativitas, dan kebiasaan makan yang sehat dari orangtua nya untuk mengatasi hal ini. Bahas yuk, lima tips efektif yang bantu orangtua mengatasi picky eater dengan cara yang mudah.

1. Mengenalkan makanan secara bertahap

Ilustrasi mengajari anak makan sayur(pexels.com/cottonbro studio)

Anak yang picky eater lebih susah mencoba makanan baru. Jadi, perlu mengenalkan makanan baru tersebut dengan cara perlahan. Tambahkan sedikit makanan baru dalam porsi kecil dengan menu yang memang sudah familiar.

Misalnya, jika anak hanya suka makan nasi dengan sayur bayam, cobalah sedikit demi sedikit menambahkan wortel atau kacang polong. Dengan cara ini, bisa membuat anak lebih mudah menerima makanan baru tanpa paksaan. Kuncinya, jangan menyerah jika anak gak langsung menyukai makanan yang baru dikenalkan.

2. Mengajak anak dalam ikut memasak

Ilustrasi mengajak anak memasak(pexels.com/Ron Lach)

Anak biasanya lebih tertarik dengan makanan yang mereka buat. Sehingga, melibatkan anak ikut dalam proses memasak bisa menjadi pilihan efektif mengurangi kebiasaan picky eater.

Kamu bisa mengajak anak memilih bahan makanan yang akan dimasak, membantu mencuci sayuran, atau sekedar membantu menyiapkan makanan di atas meja. Proses bisa membuat anak lebih terhubung dengan makanan tersebut dan kesempatan untuk mengenal tekstur dan rasa yang berbeda.

3. Membuat makanan menjadi lebih menarik

Ilustrasi penyajian makanan yang menarik(pexels.com/Werner Pfennig)

Kadang anak hanya ingin sesuatu yang menurut nya menarik, sehingga mereka gak mau makan karena makanan nya kurang menarik atau membosankan. Nah, cobalah lebih kreatif saat menyajikan makanan dengan membentuk makanan dengan berbagai bentuk lucu yang disukai anak.

Kamu bisa mencampurkan makanan dengan cara yang lebih menarik. Menyajikan menu makanan dengan tampilan yang lebih variatif bisa meningkatkan keinginan anak untuk mencoba makanan tersebut.

4. Membuat jadwal makan yang rutin

Ilustrasi membuat jadwal makan dengan anak(pexels.com/RDNE Stock project)

Anak sering menolak makan karena mungkin dia belum merasa lapar. Orangtua perlu menetapkan jadwal makan yang rutin agar membentuk kebiasaan makan yang sehat. Berikan makanan utama tiga kali dalam sehari dengan dua kali camilan yang sehat.

Jangan lupa membuat waktu makan yang gak berdekatan dengan waktu tidur atau bermain anak, karena hal ini bisa mempengaruhi nafsu makan nya. Selain itu, buat suasana makan yang nyaman dan menyenangkan bagi anak sehingga mereka gak merasa tertekan saat makan.

5. Memberikan contoh makan yang baik

Ilustrasi memberi contoh makan (pexels.com/Kampus Production)

Seorang anak pasti akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtua. Jika kamu ingin anak mengurangi picky eater anak, berarti kamu harus memberikan contoh dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan dan menikmati nya dengan antusias.

Saat anak melihat orang tuanya makan dengan lahap, mereka lebih mudah mengikuti kebiasaan makan tersebut. Jangan suka memaksa atau mengkritik anak karena gak mau makan. Tapi, tetap tunjukkan bahwa makanan tersebut sehat bagi tubuh.

Menghadapi anak picky eater bisa sangat menantang perlu pendekatan dengan cara yang sabar dan kreatif. Jadi, bersabarlah dan berikan dukungan untuk membangun kebiasaan makan yang sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.