Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Orangtua Ungkapkan Rindu pada Anak yang Merantau

ilustrasi orangtua (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ternyata bukan cuma anak rantau yang kerap didera rindu akan rumah di kampung halaman. Orangtua pun bisa sama menderitanya dalam menahan kangen. Apalagi saat perasaanmu tak lagi terlalu terikat pada mereka dan daerah asal.

Ini ditandai dengan dirimu tambah betah di perantauan. Jika dulu kamu pasti pulang 1 kali dalam sebulan bahkan lebih sering, sekarang kian jarang. Orangtua juga bisa stres, lho, ketika menahan rindu pada anak yang merantau. Jangan salah paham terhadap uniknya bahasa kerinduan mereka seperti di bawah ini.

1. Menelepon tak kenal waktu

ilustrasi orangtua (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kamu sudah bilang agar orangtua menelepon pada jam-jam tertentu. Dirimu juga telah menjelaskan jadwal kegiatanmu. Akan tetapi, tetap saja mereka menelepon sewaktu-waktu.

Akibatnya, kamu sering gak mengangkat panggilan mereka. Dering telepon yang tak kunjung henti dan terus terulang sampai membuatmu terpaksa mematikan HP selama bekerja. Sedih dan gak tega sih, tetapi cuma itu yang mampu menahan orangtua dari terus menghubungimu.

Jangan lupa nanti segera menelepon mereka setelah ada waktu, ya! Kalau gak, mereka akan cemas sekali dan berpikir sesuatu yang buruk telah menimpamu. Entah nantinya orangtua ingat atau lupa lagi, ulangi soal waktu kalian dapat bertelepon tanpa gangguan.

2. Mengirim segala jenis makanan

ilustrasi menerima paket (pexels.com/Mizuno K)

Kiriman dari orangtua sering mengejutkanmu. Kamu tidak belanja online, tetapi ada saja paket yang datang dari kampung halaman. Sebagian besarnya berisi makanan, baik buatan orangtua maupun produk yang mudah ditemui di minimarket.

Itulah salah satu bentuk kasih sayang orangtua pada anak. Mereka paling khawatir kalau-kalau kamu gak bisa makan dengan layak di perantauan. Terlebih jika kamu belum bekerja atau masih kuliah. 

3. Marah jika kamu lama tidak pulang

ilustrasi orangtua (pexels.com/Teona Swift)

Orangtua juga bisa kesal bercampur sedih apabila kamu jarang pulang. Saking rindunya dan putus asa dengan harapan sendiri untuk segera melihatmu, sikap yang muncul malah jadi kurang ramah.

Mereka dapat marah-marah padamu meski aslinya cuma kangen dan ingin ditengok. Ada pula tipe orangtua yang lebih pasif. Mereka tidak mengomel, tetapi mengambek. Orangtua berkata dengan ketus, "Terserah kamu saja mau pulang atau tidak."

4. Agak meremehkan kesibukan anak

ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sabar, ya! Orangtua bukan sungguh-sungguh menganggap kesibukanmu tidak penting. Mereka cuma frustrasi lantaran kesibukanmu menghalangi kalian untuk sering bertemu. 

Orangtua kemudian berusaha menyadarkanmu bahwa dahulu mereka juga sibuk. Bahkan kesibukan mereka lebih tinggi daripada kesibukanmu. Namun, mereka masih ada buat anak-anak dan rutin menengok kakek dan nenekmu.

5. Tahu-tahu datang

ilustrasi kedatangan orangtua (pexels.com/RODNAE Productions)

Ini tentunya kejutan menyenangkan bagimu yang juga sudah kangen pada kedua orangtua. Masalahnya, kedatangan mereka yang amat mendadak bikin kamu gak sempat bersiap-siap. Rumah masih dalam keadaan berantakan saat mereka tiba.

Kamu pun tidak dapat menjemput keduanya di bandara, stasiun, atau terminal. Dirimu tentu khawatir kalau-kalau mereka tersesat atau menjadi target kejahatan di jalan. Memang begini prinsip sebagian orangtua. Bila anak tidak kunjung bisa pulang, merekalah yang bakal datang selagi masih diberi kesehatan.

Rasa rindu pada anak yang merantau biasanya menguat seiring tibanya masa pensiun. Tak ada lagi kegiatan yang mengalihkan perhatian mereka. Belum lagi kalau pasangan sudah berpulang dan semua anak tinggal di luar kota. Kamu harus maklum dan sering menghubungi serta menjenguknya, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us