5 Dampak jika Orangtua Gemar Mengumpat di Hadapan Anak

Setiap orang tentunya pernah mengalami berbagai perubahan emosi yang berbeda-beda. Mulai dari rasa marah, sedih, senang, dan banyak lagi berbagai emosi yang mungkin dirasakan. Semua emosi tersebut dapat dirasakan oleh berbagai orang, tak terkecuali para orangtua.
Ada banyak cara dalam meluapkan perubahan emosi, salah satunya dengan mengumpat atau berkata kasar. Namun, hal ini menjadi salah satu contoh berbahaya apabila sampai dilakukan oleh para orangtua di hadapan anak-anaknya. Alasannya tentu saja karena dapat menyebabkan beberapa dampak berikut ini.
1. Meningkatkan kadar stres pada anak

Kata siapa hanya orang dewasa saja yang bisa merasa stres? Nyatanya anak-anak juga bisa mengalami rasa stres yang buruk, hingga berdampak pada depresi.
Penyebab dari stres dan depresi pada anak juga bisa beragam, salah satu kebiasaan mengumpat yang dilakukan orangtua. Orangtua yang terbiasa mengumpat di hadapan anak akan secara otomatis menyalurkan energi negatif.
Hal ini membuat anak jadi merasa tak nyaman dan tertekan dengan apa yang dilakukan orangtua. Tak heran jika kadar stres yang dimilikinya dapat meningkat, hingga berdampak pada rasa depresi.
2. Rasa ketakutan pada diri anak

Anak-anak mungkin belum memahami situasi atau kosa kata kasar yang dimiliki orang dewasa. Namun, anak dapat menyadari apabila maksud dan konotasi dari setiap kata tersebut mengandung unsur yang kotor.
Hal ini secara otomatis akan memengaruhi kondisi anak secara psikologis. Banyak anak yang akhirnya merasa ketakutan, sebab umpatan yang dilayangkan orangtua.
Tentunya rasa ketakutan ini akan membuat anak jadi menjaga jarak dengan orangtuanya sendiri. Bukan tidak mungkin jika dapat mengurangi kualitas hubungan antara anak dan orangtua.
3. Memiliki harga diri rendah

Setiap orang tentunya dianugerahi harga diri atas dirinya sendiri dan hal ini patut dijaga. Tidak sedikit orang yang menyepelekan harga diri, sehingga akhirnya berdampak pada psikologis sendiri. Sama halnya yang juga dapat terjadi pada diri anak apabila melihat orangtuanya mengumpat.
Hal ini akan semakin buruk apabila kebiasaan mengumpat yang dilakukan orangtua justru ditujukan pada anak. Bukan hanya akan memiliki harga diri rendah, namun anak akan berisiko menyalahkan dirinya sendiri. Efek domino dari hal ini bisa terus terasa hingga anak tumbuh dewasa nantinya.
4. Tumbuh dengan perilaku yang temperamental

Mengumpat tentunya identik sebagai tindakan yang penuh dengan emosi dan temperamen tinggi. Hal ini akan memberikan dampak khusus apabila orangtua mengekspresikannya di hadapan anak.
Salah satu dampak orangtua yang mengumpat di hadapan anak adalah membuat mereka tumbuh dengan perilaku temperamental. Alasannya karena anak merupakan peniru yang baik dan mereka akan meniru segala hal yang dilakukan orangtuanya. Kebiasaan mengumpat tersebut akan terekam dalam diri anak, sehingga dapat memunculkan perilaku temperamental di kemudian hari.
5. Mencontoh apa yang orangtuanya lakukan

Orangtuanya sejatinya merupakan role model bagi anak-anaknya. Hal ini membuat orangtua harus ekstra selektif dalam berbicara dan berperilaku. Alasannya karena anak akan mencontoh segala sesuatu dari kebiasaan orangtuanya.
Jika orangtua memiliki kebiasaan buruk dengan gemar mengumpat, maka hal ini akan turut terbawa oleh anak. Bukan tidak mungkin jika anak akan mencontoh apa yang orangtuanya lakukan. Tentu ini menjadi sinyal yang kurang baik untuk kehidupan sosial anak ke depannya, jika sampai memiliki kebiasaan mengumpat.
Ternyata memang cukup besar dampak dari kebiasaan mengumpat yang dilakukan orangtua di hadapan anaknya. Oleh sebab itu, orangtua semestinya dapat berpikir seribu kali sebelum melakukan hal bodoh di depan anak. Hilangkan kebiasaan mengumpat, ya!