5 Etika Penting saat Bertamu yang Wajib Diajarkan pada Anak, Apa Saja?

- Mengucapkan salam dan permisi saat masuk rumah orang, jangan main masuk aja.
- Duduk dengan sopan dan gak boleh main-main perabotan rumah sembarangan.
- Menerima hidangan dengan baik meski gak suka, minimal bilang terima kasih.
Mengajak anak bertamu ke rumah saudara atau teman memang menyenangkan, tapi kadang bisa bikin deg-degan juga. Takut anak berperilaku gak sopan atau malah bikin malu di depan tuan rumah. Padahal, bertamu adalah momen yang tepat untuk mengajarkan anak tentang sopan santun dan respect terhadap orang lain.
Etika saat bertamu gak cuma soal sopan santun biasa, tapi juga tentang bagaimana menghormati ruang pribadi orang lain dan menunjukkan rasa syukur. Kalau anak dibiasakan dari kecil, mereka akan tumbuh jadi pribadi yang lebih peka dan dihargai banyak orang. Nah, biar anak kamu bisa jadi tamu yang menyenangkan dan bikin bangga, yuk ajarkan lima etika penting ini!
1. Mengucapkan salam dan permisi saat masuk rumah orang, jangan main masuk aja

Hal pertama yang harus diajarkan adalah pentingnya mengucapkan salam saat masuk rumah orang. Ajari anak untuk selalu mengetuk pintu atau memencet bel dulu, lalu mengucapkan salam sesuai dengan kebiasaan keluarga. Mau itu "Assalamualaikum", "Permisi", atau sapaan lainnya, yang penting anak paham kalau mereka gak bisa main masuk aja.
Jelaskan pada anak bahwa rumah orang lain itu adalah wilayah pribadi yang harus dihormati. Mereka gak boleh masuk tanpa dipersilakan oleh pemilik rumah. Kalau pintu terbuka sekalipun, tetap harus minta izin dulu. Ini mengajarkan anak tentang batasan dan respek terhadap privasi orang lain. Plus, kebiasaan ini bakal bikin tuan rumah merasa dihargai dan senang menerima kedatangan si kecil.
2. Duduk dengan sopan dan gak boleh main-main perabotan rumah sembarangan

Begitu masuk rumah dan dipersilakan duduk, ajari anak untuk duduk dengan tenang dan sopan. Mereka gak boleh loncat-loncat di sofa, main lempar bantal, atau menyentuh barang-barang tanpa izin. Ini memang challenging banget, apalagi kalau anaknya tipe yang aktif dan suka eksplorasi.
Berikan pemahaman bahwa setiap barang di rumah orang punya nilai, baik secara materi maupun sentimental. Mungkin vas bunga itu pemberian almarhum nenek, atau pajangan itu kenang-kenangan dari perjalanan penting. Kalau anak penasaran dengan sesuatu, ajari mereka untuk bertanya dulu sebelum menyentuh. Dengan begitu, anak belajar menghargai milik orang lain dan gak bikin tuan rumah deg-degan takut barangnya rusak.
3. Menerima hidangan dengan baik meski gak suka, minimal bilang terima kasih

Ini nih yang sering bikin orangtua malu. Anak ditawari makanan atau minuman, eh malah bilang "Gak mau, gak enak!" dengan suara kencang. Duh, rasanya pengen tenggelam saat itu juga, kan? Makanya, penting banget mengajari anak cara menerima hidangan dengan sopan.
Kalau memang gak suka atau alergi, ajari anak untuk bilang "Terima kasih, tapi saya sudah kenyang" atau "Maaf, saya alergi dengan makanan ini". Kalau terpaksa harus menerima, minimal ambil sedikit dan makan beberapa suap sebagai bentuk penghargaan. Ingatkan anak bahwa tuan rumah sudah repot-repot menyiapkan hidangan, jadi kita harus menghargai usaha mereka. Setelah pulang, baru deh kita bisa kasih makan yang anak suka di rumah.
4. Gak boleh buka-buka lemari atau masuk kamar tanpa diajak pemilik rumah

Rasa penasaran anak memang tinggi banget, tapi mereka harus tahu batasan. Ajari anak untuk gak sembarangan buka pintu kamar, lemari, atau laci di rumah orang. Kalaupun kamar mandi, harus minta izin dulu dan tanyakan di mana lokasinya.
Berikan analogi sederhana yang mudah dipahami anak. Misalnya, "Kalau ada teman yang main ke rumah kita terus buka-buka lemari mainan tanpa izin, kamu suka gak? Nah, begitu juga perasaan orang lain kalau kita berbuat sama." Dengan cara ini, anak bisa memahami konsep privasi dari sudut pandang mereka sendiri. Jelaskan juga bahwa ada ruangan yang memang private dan gak boleh dimasuki tamu, seperti kamar tidur atau ruang kerja.
5. Pamit dengan sopan dan ucapkan terima kasih sebelum pulang, jangan kabur gitu aja

Etika terakhir yang gak kalah penting adalah cara pamit yang benar. Ajari anak untuk gak main kabur aja saat mau pulang. Mereka harus pamit pada tuan rumah, ucapkan terima kasih, dan kalau perlu salim atau berjabat tangan sesuai kebiasaan.
Biasakan anak untuk bilang kalimat sederhana seperti "Terima kasih sudah diajak main" atau "Makanannya enak sekali, terima kasih". Ini menunjukkan apresiasi dan membuat tuan rumah merasa dihargai. Ajari juga untuk membereskan mainan kalau habis main, atau minimal menawarkan bantuan untuk membereskan. Kebiasaan kecil ini bakal bikin anak diingat sebagai tamu yang menyenangkan dan pasti diundang lagi lain kali.
Mengajari etika bertamu pada anak memang butuh proses dan kesabaran. Gak bisa instan, dan pasti ada masa di mana anak lupa atau masih melakukan kesalahan. Yang penting, konsisten mengingatkan dengan cara yang lembut dan berikan contoh langsung saat kita bertamu. Anak-anak itu peniru ulung, jadi kalau mereka lihat orangtuanya sopan saat bertamu, mereka juga bakal mengikuti.