5 Hal yang Bikin Ibu Menyusui Stres saat Gak Punya Dukungan Suami

27 Sep 2024, 11:16 WIB

Ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/ALINA MATVEYCHEVA)

Kalau kamu seorang ibu rumah tangga gimana nih cara kamu melewati fase menyusui buah hati? Capek, senang, sedih, kurang tidur mungkin itu yang bisa menggambarkan perasaan seorang ibu menyusui. Menyusui adalah fase yang paling membuat ibu rumah tangga sering mengalami stress dan penuh tantangan.

Proses ini gak hanya sekedar memberikan nutrisi penting bagi bayi, tetapi sebenarnya bisa memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak. Namun, banyak ibu menyusui mengalami stres yang biasanya disebabkan karena kurangnya dukungan dari pasangan. Hal ini bisa membuat beban emosional dan fisik yang dirasakan ibu menyusui semakin berat. Yuk, bahas tentang alasan yang bikin ibu menyusui bisa mengalami stress tanpa adanya dukungan dari suami.

1. Punya beban tanggung jawab yang besar

Ilustrasi ayah mengganti popok (pexels.com/Helena Lopes)

Menyusui bagi seorang ibu adalah sebuah tugas, tanpa disadari justru inilah yang bisa menyebabkan tekanan. Saat suami gak mau terlibat dalam pengasuhan bayi, beban ini bisa menjadi semakin berat bagi ibu yang menyusui.

Ibu merasa sendirian saat mengasuh bayi nya dan memenuhi kebutuhan bayi, yang akhirnya bisa menimbulkan perasaan cemas dan stres. Dukungan dari suami dengan ikut membantu keperluan bayi dan ibu adalah hal yang sangat penting untuk meringankan beban ini.

2. Sulit meluangkan waktu untuk diri sendiri

Ilustrasi ibu yang sibuk dengan anaknya (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ibu menyusui biasanya akan merasa gak punya waktu untuk dirinya sendiri. Saat seorang wanita baru saja melahirkan, semua perhatian hanya fokus pada bayi sehingga waktu untuk beristirahat atau melakukan hal yang disukai bisa terabaikan.

Jika suami gak bisa memberikan dukungan dengan membantu merawat bayi, ibu pasti merasa terjebak dan bisa saja kehabisan energi. Tentunya hal ini bisa menyebabkan perasaan lelah, kecewa dan stres yang berkepanjangan.

3. Mempunyai perubahan emosional dan fisik

Ilustrasi perubahan emosional ibu (pexels.com/Sarah Chai)

Menyusui juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan emosional dan fisik seorang ibu. Perubahan hormon, tubuh yang lelah, dan masalah menyusui, seperti gak tahu tentang cara menyusui yang benar tentu bisa saja meningkatkan stres.

Tanpa dukungan dari suami, ibu akan merasa terisolasi dan punya perasaan bahwa suami gak bisa memahami kondisinya. Nah, inilah yang membuat situasi ibu semakin sulit. Bahkan, yang paling parah dari kondisi ini ibu bisa terjebak dalam siklus baby blues.

4. Kondisi mental saat proses menyusui

Ilustrasi kondisi mental ibu menyusui (pexels.com/Sarah Chai)

Banyak ibu merasa khawatir tentang bagaimana cara menyusui yang baik. Saat suami sibuk dengan aktivitas nya dan gak mau aktif terlibat dalam proses ini, ibu bisa merasa cemas dan gak percaya diri.

Bicara lebih terbuka dengan suami mengenai rasa khawatir nya dan harapan dalam menyusui juga sangat penting bagi kondisi emosional seorang ibu. Hal ini bertujuan agar ibu merasa lebih didengar dan punya dukungan dari pasangan.

5. Butuh suami untuk teman ngobrol

Ilustrasi butuh teman ngobrol (pexels.com/Gustavo Fring)

Komunikasi yang baik antara suami dan istri adalah hal yang sangat penting dan harus dilakukan untuk mengurangi stres. Tanpa adanya obrolan yang terbuka mengenai segala permasalahan yang dihadapi selama menyusui, ibu akan merasa bahwa suami gak bisa mengerti.

Suami yang kurang peka terhadap kebutuhan emosional dan fisik istri bisa menjadi faktor pemicu yang memperburuk stres ibu. Sehingga ibu menyusui sering merasa sendirian di masa perjuangan yang paling berat.

Dukungan dari suami itu adalah hal yang sangat penting bagi ibu menyusui. Sehingga, sangat penting bagi suami memahami semua tantangan yang dihadapi ibu dan berusaha untuk ikut andil dalam proses menyusui. Jadi, ibu bisa terhindar dari siklus baby blues.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.