Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Merasa Gagal Menjadi Orangtua

ilustrasi keluarga (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pernah merasa gagal menjadi orangtua? Atau mungkin bertanya-tanya apakah kamu sudah melakukan yang terbaik sebagai orangtua? Tenang, kamu gak sendirian. Banyak orangtua lain yang juga merasakan hal yang sama. Kadang, perasaan ini muncul karena kita terlalu keras pada diri sendiri atau punya ekspektasi yang terlalu tinggi. 

Tapi, jangan khawatir, ada banyak cara untuk mengatasi perasaan ini dan membangun kembali rasa percaya diri. Nah, berikut ini lima hal yang bisa kamu lakukan saat merasa gagal menjadi orangtua. Yuk, simak!

1. Akui perasaanmu dan jangan menekan emosi yang kamu rasakan

ilustrasi menangis (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi menangis (pexels.com/Keira Burton)

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah akui perasaanmu. Merasa gagal itu hal yang wajar dan manusiawi banget. Jangan berusaha menekan atau menutupi perasaan tersebut. Coba pahami dulu kenapa kamu merasa seperti itu. Ini adalah langkah awal yang penting buat mengatasi perasaan negatif yang mengganggu.

Dengan mengakui perasaan, kamu juga bisa lebih terbuka mencari dukungan. Ketika kamu jujur sama diri sendiri, kamu akan lebih mudah untuk berbicara dengan orang lain tentang masalah yang kamu alami. Ini bisa jadi langkah besar buat menemukan solusi yang kamu butuhkan.

2. Cari dukungan dari orang-orang terdekat dan profesional

ilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Kaboompics)
ilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Gak usah ragu buat mencari dukungan dari orang-orang terdekat. Ceritakan perasaanmu ke pasangan, sahabat, atau anggota keluarga. Kadang, berbagi cerita bisa membuat beban terasa lebih ringan. Kalau perlu, jangan segan buat konsultasi sama profesional seperti konselor atau terapis yang bisa memberi perspektif dan membantu menemukan solusi.

Dukungan dari orang lain bisa memberi kamu kekuatan lebih untuk menghadapi tantangan jadi orangtua. Ingat, kamu gak harus menghadapinya sendirian. Ada banyak orang di sekitarmu yang siap memberikan bantuan dan support. Jangan ragu buat meminta bantuan saat kamu merasa membutuhkannya.

3. Refleksikan tujuan dan nilai-nilai parenting yang kamu pegang

ilustrasi anak (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Luangkan waktu untuk merenung dan mengecek lagi tujuan serta nilai-nilai parenting yang kamu pegang. Apa sih yang sebenarnya ingin kamu capai sebagai orangtua? Dengan memahami tujuan dan nilai ini, kamu bisa lebih fokus dan gak gampang merasa gagal. Ini juga bisa membantu kamu menetapkan prioritas yang lebih jelas dalam menjalani peran sebagai orangtua.

Refleksi ini bisa jadi kesempatan buat mengevaluasi apa yang perlu diperbaiki dalam pola asuhmu. Mungkin ada aspek-aspek yang bisa kamu ubah supaya lebih selaras dengan nilai-nilai yang kamu pegang. Jadi, jangan takut buat melakukan penyesuaian demi menjadi orangtua yang lebih baik.

4. Praktikkan self-compassion dan jangan terlalu keras pada diri sendiri

ilustrasi anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cobalah untuk gak terlalu keras pada diri sendiri. Ingat, kamu juga manusia yang bisa bikin kesalahan. Berikan dirimu waktu buat istirahat dan apresiasi pencapaian-pencapaian kecil. Ini bisa membantu kamu merasa lebih baik dan lebih percaya diri dalam menjalani peran sebagai orangtua.

Self-compassion juga berarti menerima kalau gak ada orangtua yang sempurna. Semua orangtua pasti pernah melakukan kesalahan. Yang penting adalah bagaimana kamu belajar dari kesalahan tersebut dan terus berusaha jadi lebih baik. Dengan berbelas kasih pada diri sendiri, kamu akan lebih mudah menerima kekurangan dan fokus pada hal-hal positif yang udah kamu capai.

5. Tetapkan ekspektasi yang realistis dan sesuai dengan kemampuanmu

ilustrasi anak (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi anak (pexels.com/Kampus Production)

Kadang, perasaan gagal muncul karena ekspektasi yang terlalu tinggi. Coba deh, tetapkan ekspektasi yang lebih realistis dan sesuai kemampuanmu. Fokus pada hal-hal positif yang udah kamu capai dan terus belajar dari pengalaman. Ini bisa bantu kamu merasa lebih puas dan gak gampang merasa gagal.

Menetapkan ekspektasi yang realistis juga berarti menerima bahwa gak semua hal akan berjalan sesuai rencana. Ada kalanya kamu bakal menghadapi tantangan dan kesulitan. Yang penting adalah bagaimana kamu menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut. Dengan ekspektasi yang realistis, kamu akan lebih fleksibel dan siap menghadapi berbagai situasi.

Nah, itulah lima cara yang bisa bantu kamu merasa lebih baik dan percaya diri sebagai orangtua. Ingat, kamu gak sendirian di perjalanan ini. Tetap semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us