Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kategori Generasi Sandwich, Apakah Kamu Sudah Tahu?

ilustrasi sandwich (Pexels.com/ Alex Green)

Mengambil istilah  sandwich yang berada di posisi terjepit di tengah, seseorang dikategorikan sebagai generasi sandwich apabila harus menanggung  kebutuhan generasi di atasnya (orang tua, kakek  dan atau nenek) sekaligus mengurus dan membesarkan anak-anak atau adik (generasi di bawahnya). Sementara ia juga mempunyai kebutuhan sendiri yang harus dipenuhi.

Istilah sandwich generation pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller pada tahun 1981 di mana seseorang memiliki tanggung jawab ganda. Hal ini terjadi karena ketidakmandirian generasi sebelumnya dalam hal finansial karena berbagai penyebab. Akibatnya anak yang mempunyai  kewajiban berbakti harus mendukung kebutuhan hidupnya, di samping harus mengurus anak atau keluarganya dan juga dirinya sendiri

Berdasarkan orang-orang yang harus ditanggung, saat ini ada lima kategori generasi sandwich. Selengkapnya adalah sebagai berikut:

1.Traditional Sandwich

ilustrasi orang tua dan anak (Pexels.com/AlenaDarmel)

Ini adalah kategori untuk orang yang mempunyai anak sudah dewasa tetapi belum mandiri secara finansial sekaligus mempunyai orangtua lanjut usia. Biasanya orang-orang dalam kategori ini berusia antara 40-50 tahun. Mereka harus membiayai kebutuhan hidup anak-anaknya dan orangtua sekaligus.

2.Extended Traditional Sandwich

ilustrasi makan bersama keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Generasi  sandwich jenis ini adalah orang yang sudah menikah dan harus membiayai hidup anak dan orangtua ditambah lagi dengan saudaranya, bisa kakak atau pun adik. Hal ini terjadi karena orangtua yang sudah berusia lanjut perlu dukungan biaya, sementara anak-anak juga masih bergantung kepadanya. Lalu saudaranya ikut pula menjadi tanggungannya. 

3.Open Faced Sandwich

ilustrasi keluarga (Pexels.com/Angela Roma)

Carol Abaya seorang Aging dan Elder Care Expert mengungkapkan bahwa Open Faced Sandwich Generation diartikan sebagai siapapun (bukan profesional) yang terlibat dalam perawatan lansia, tetapi pengertiannya lalu berkembang menjadi orang-orang  yang  telah menikah tetapi belum memiliki anak  namun harus membiayai orang tua atau saudara (salah satunya). Walaupun belum memiliki anak dan menanggung salah satu saja biaya hidup  orangtua atau saudara tetap bukanlah pekerjaan mudah.

4.Extended Open Faced Sandwich

ilustrasi keluarga (Pexels.com/ Askar Abayev)

Ini adalah ketegori untuk orang yang belum memiliki anak, namun harus membiayai orang tua sekaligus saudara kandung baik kakak maupun adiknya. Beban orang dalam kategori ini tidak hanya menanggung salah satu saja antara orangtua atau saudara, melainkan kedua-duanya.

5.Club Sandwich

ilustrasi keluarga besar (Pexels.com/ Askar Abayev)

Orang-orang yang tergolong dalam generasi ini menanggung kebutuhan hidup dari banyak generasi. Selain harus membiayai anak, generasi ini juga menanggung biaya hidup orang tua, kakek nenek atau pun cucu.

Club Sandwich bisa terjadi pada orang berusia 50-60 tahun  yang memiliki orangtua usia lanjut sekaligus anak-anaknya yang telah  dewasa dan telah mempunyai anak (dalam hal ini berarti cucunya) dan semuanya bergantung kepadanya secara finansial.

Golongan kedua dari Club Sandwich adalah orang-orang yang berusia 30-40 tahun dengan anak yang masih kecil dan harus mengurus orangtua sekaligus kakek nenek mereka.

Dengan adanya tanggung jawab yang besar, generasi sandwich menghadapi tekanan dari berbagai arah dan permasalahan yang cukup besar. Generasi sandwich menghadapi banyak tantangan yang dapat menyebabkan kelelahan dan masalah kesehatan, termasuk stres, depresi, dan kecemasan.

Jika kamu mengalami kondisi seperti demikian, ambillah langkah-langkah untuk membantu meringankan beban dan mengurangi stres sambil memberikan perhatian kepada orang lain. Jangan segan meminta bantuan jika diperlukan, termasuk dalam pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga yang lain. Jaga komunikasi agar hubungan dengan keluarga tetap baik dan dapat saling mendukung. Serta tetaplah berusaha menikmati waktu bersama keluarga karena waktu adalah salah satu yang tak bisa kembali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us