Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kuku anak (Unsplash.com/ Glen Carrie)

Intinya sih...

  • Kuku anak yang terlalu panjang bisa jadi tempat favorit kuman untuk bersarang, rajin potong kuku minimal seminggu sekali.

  • Bagian bawah kuku sering luput dari perhatian, rutin bersihkan agar tidak rentan kena infeksi ringan.

  • Kebiasaan menggigit kuku bisa berdampak buruk buat kesehatan kuku anak, alihkan kebiasaan itu ke hal yang lebih positif.

Kuku anak yang gampang patah atau terlihat kusam bisa menjadi tanda ada masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Bukan hanya soal lupa potong kuku, tapi bisa juga karena kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele tapi bisa menjadi masalah dikemudian hari jika dibiarkan.

Banyak orangtua yang tidak sadar kalau rutinitas kecil justru bikin kuku si kecil makin rentan rusak. Padahal, kuku yang sehat juga jadi salah satu cerminan kebersihan dan kesehatan tubuh anak, lho. Merawat kuku itu tidak harus ribet, asalkan tahu apa saja yang harus dihindari sejak dini. Yuk, kenali lima kebiasaan yang tanpa disadari bisa bikin kuku anak cepat rusak!

1. Jarang potong kuku secara rutin

Ilustrasi memotong kuku (Pexels.com/ Photo By: Kaboompics.com)

Kuku anak yang terlalu panjang bisa jadi tempat favorit kuman untuk bersarang. Belum lagi risiko kuku patah saat mereka sedang bermain. Kalau dibiarkan terus-menerus, kuku bisa gampang patah dan bentuknya menjadi tidak rapi. Maka dari itu, penting untuk rajin memotong kuku, minimal seminggu sekali. Gunakan gunting atau pemotong kuku yang bersih dan tajam supaya tidak membuat anak kesakitan. Kebiasaan kecil ini bisa bantu jaga kuku tetap sehat dan kuat, lho.

2. Tidak membersihkan bagian bawah kuku

Ilustrasi kuku kotor (Pexels.com/ Czapp Árpád)

Terkadang kita sebagai orang tua sudah merasa tangan anak bersih jika sudah mencuci tangan memakai sabun. Padahal, bagian bawah kuku sering luput dari perhatian. Di situlah biasanya kotoran dan bakteri bersembunyi tanpa disadari. Kalau tidak rutin dibersihkan, kuku bisa kelihatan kusam dan rentan kena infeksi ringan. Ajak anak untuk membersihkan bagian bawah kukunya setiap kali mandi atau cuci tangan. Tidak perlu pakai alat khusus, cukup dengan sikat halus atau ujung jari secara lembut.

3. Membiarkan anak menggigit kuku

ilustrasi anak-anak membaca (pexels.com/Marta Wave)

Meski kelihatannya sepele, kebiasaan menggigit kuku bisa berdampak buruk buat kesehatan kuku anak. Lapisan kuku bisa rusak, bentuknya menjadi rapi, bahkan  bisa berisiko menyebabkan infeksi ringan. Bakteri dari mulut bisa pindah ke kuku, begitu juga sebaliknya, tidak higienis banget, kan? Kebiasaan ini juga sering muncul saat anak sedang stres atau bosan. Jadi, daripada langsung melarang atau memarahi, coba pahami dulu penyebabnya. Ajak anak alihkan kebiasaan itu ke hal yang lebih positif, seperti menggambar atau bermain puzzle.

4. Sering memakai kuteks yang mengandung bahan keras

Ilustrasi anak dan ibu (Pexels.com/ Ron Lach)

Kuku anak yang dicat warna-warni memang terlihat menggemaskan, tetapi ada baiknya tetap waspada. Banyak kuteks di pasaran mengandung bahan kimia seperti formaldehida atau toluene yang bisa merusak struktur kuku. Apalagi kuku anak cenderung lebih lembut dan sensitif dibanding orang dewasa. Kalau terlalu sering terkena bahan keras, kuku anak bisa rapuh dan mudah mengelupas. Bukan berarti tidak boleh pakai kuteks sama sekali, kok. Tapi, sebaiknya pilih produk khusus anak-anak yang formulanya lebih aman, ya.  

5. Kurang konsumsi makanan bergizi

Ilustrasi makan (Unsplash.com/ Kazuend)

Kuku yang sehat tidak hanya perlu perawatan dari luar, tapi juga dari dalam. Apa yang anak makan sehari-hari ternyata berpengaruh langsung pada kekuatan dan pertumbuhan kukunya. Kalau asupan gizi anak kurang, terutama vitamin, zat besi, dan protein, kuku bisa tumbuh lambat, mudah rapuh, bahkan tampak kusam. Maka dari itu, penting untuk memastikan anak makan cukup sayur, buah, dan lauk bernutrisi setiap hari. 

Merawat kuku anak memang terlihat sepele, tapi sebenarnya penting untuk kesehatan mereka secara keseluruhan. Lewat kebiasaan kecil yang konsisten, kamu bisa bantu anak punya kuku yang kuat dan bersih sejak dini. Jangan tunggu sampai kuku rusak dulu baru diperhatikan, ya. Justru saat anak masih belajar merawat diri, momen inilah yang pas untuk membentuk kebiasaan baik. Yuk, mulai peduli dari hal-hal kecil yang sering terlewat!


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team