Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Peran Suami dalam Program Hamil, Jangan Pasif!

ilustrasi suami dan istri sedang mengunjungi dokter kandungan (freepik.com/freepik)
ilustrasi suami dan istri sedang mengunjungi dokter kandungan (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Peran suami dalam program hamil sangat penting, bukan hanya secara fisik tapi juga emosional
  • Suami perlu turut aktif dalam pemeriksaan kesuburan dan mendukung istri secara emosional
  • Kehadiran suami saat kontrol ke dokter kandungan sangat berarti bagi istri, menunjukkan tanggung jawab bersama

Banyak orang beranggapan bahwa program hamil adalah tanggung jawab perempuan semata. Istri dituntut untuk rajin cek ke dokter, minum suplemen, menghitung masa subur, hingga menerapkan gaya hidup sehat. Sementara, suami cukup rajin-rajin berhubungan intim. Padahal, mindset seperti ini sangat keliru dan bisa menghambat keberhasilan program kehamilan itu sendiri.

Kenyataannya, peluang keberhasilan program hamil jauh lebih besar jika suami turut aktif berperan, baik secara fisik maupun emosional. Mulai dari menjaga kualitas sperma, mendampingi istri ke klinik, hingga menjadi partner setia dalam menjalani gaya hidup sehat bersama. Yuk, bahas lebih dalam tentang pentingnya peran suami dalam program hamil dan kenapa hal ini gak boleh disepelekan!

1. Pemeriksaan kesehatan bukan hanya untuk istri

ilustrasi laki-laki sedang memeriksakan diri ke dokter (pexels.com/Los Muertos Crew)
ilustrasi laki-laki sedang memeriksakan diri ke dokter (pexels.com/Los Muertos Crew)

Salah satu langkah pertama dalam program hamil adalah pemeriksaan kesuburan. Namun, ini bukan sekadar tugas istri, lho. Suami juga perlu melakukan pemeriksaan sperma karena kualitas dan kuantitas sperma turut menentukan keberhasilan kehamilan.

Jadi, alih-alih menyerahkan semua beban ke istri, suami sebaiknya ikut aktif menjalani tes. Selain sebagai bentuk tanggung jawab, hal ini juga menunjukkan bahwa pasangan saling mendukung dan siap melalui proses bersama. Jadi, yuk segera jadwalkan pemeriksaan kesehatan.

2. Menjadi pendukung emosional

ilustrasi suami dan istri saling menguatkan (pexels.com/RDNE Stock project)

Program hamil bukan sekadar soal urusan medis dan jadwal ovulasi. Ini juga perjalanan emosional yang bisa sangat melelahkan, terutama jika kehamilan tak kunjung tiba. Di sinilah peran suami sebagai pendamping emosional sangat dibutuhkan.

Istri mungkin akan merasa frustrasi, sedih, bahkan stres saat tes kehamilan menunjukkan hasil negatif terus. Belum lagi pertanyaan "Kapan hamil?" yang paling sering ditujukan ke istri. Suami yang hadir, mendengarkan tanpa menghakimi, dan tetap memberi semangat akan menjadi benteng mental yang sangat membantu.

3. Mendampingi ke dokter

default-image.png
Default Image IDN

Kehadiran suami saat kontrol ke dokter kandungan bisa sangat berarti bagi istri. Banyak istri yang merasa lebih tenang dan percaya diri saat suami turut mendampingi. Ini juga menunjukkan bahwa program hamil adalah tanggunng jawab bersama, bukan hanya urusan salah satu pihak.

Selain itu, dengan ikut serta ke dokter, suami bisa memahami langsung kondisi kesuburan pasangan, mendengar penjelasan medis dari tenaga profesional, serta aktif bertanya jika ada hal yang membingungkan. Ini penting untuk menghindari miskomunikasi atau salah persepsi soal hasil pemeriksaan. Untuk itu, jangan pernah skip antar istri kontrol, ya! 

4. Membangun kehidupan intim yang berkualitas

ilustrasi aktivitas seksual (unsplash.com/Womanizer Toys)

Program hamil kadang bikin hubungan suami-istri terasa seperti “tugas” karena terlalu fokus pada masa subur. Ini bisa menurunkan kualitas hubungan intim, bahkan menyebabkan stres tersendiri. Padahal, hubungan intim seharusnya dianggap sebagai hal yang mengasyikkan dan membuat suami dan istri semakin dekat secara emosional.

Suami bisa berperan dengan menciptakan suasana yang romantis dan menyenangkan saat berhubungan. Ingat, keintiman bukan hanya tentang hubungan seksual, tapi juga tentang sentuhan, pelukan, dan kedekatan emosional. Menjaga komunikasi yang terbuka, tidak membuat istri merasa “dikejar target,” dan tetap membangun chemistry adalah kunci utama agar hubungan tetap harmonis.

5. Sabar dan konsisten

ilustrasi suami dan istri sedang berpelukan (pexels.com/Annushka Ahuja)

Satu hal penting yang kadang terlupakan adalah kesabaran. Program hamil bukan sprint, melainkan maraton. Butuh konsistensi, ketekunan, dan kesabaran dari kedua belah pihak. Suami yang sabar dan gak gampang menyerah akan memberikan energi positif yang sangat besar untuk istri.

Perjalanan menuju kehamilan bisa memakan waktu. Hasilnya pun gak selalu instan. Oleh sebab itu, suami perlu siap menjadi support system yang senantiasa hadir dalam suka dan duka. 

Peran suami dalam program hamil sangatlah penting, bahkan bisa menentukan keberhasilan program itu sendiri. Bukan hanya soal menyumbang sel sperma, tetapi juga soal membangun komitmen bersama, menguatkan dari sisi emosional, serta membentuk kebiasaan sehat sebagai pasangan. Kalau kamu dan pasangan sedang menjalani program hamil, jangan lupa: ini adalah perjuangan berdua. Suami yang hadir dan terlibat secara aktif akan membuat perjalanan ini terasa lebih ringan dan penuh optimisme.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us