5 Plus Minus Pertahankan Pernikahan demi Anak

Ketika menikah dan menemukan bahwa visi misi hidup atau bahkan kesalahan fatal yang dilakukan pasangan, perceraian kerap menjadi jalan penyelesaian yang terpikirkan. Akan tetapi, bercerai tidaklah semudah itu dilakukan apalagi kalau sudah punya anak. Sebagian besar pasangan memilih mempertahankan pernikahannya demi anak.
Tapi, apakah bagus untuk mempertahankan pernikahan karena alasan anak? Dengan banyak pertimbangan, tentunya ada plus minusnya jika mengambil keputusan ini. Baik itu terkait anak, hubungan dengan pasangan, pun juga efek jangka panjangnya pada pernikahan. Berikut ini akan dibahas satu persatu plus minusnya, jadi simak baik-baik, ya!
1. Keluarga tetap utuh dan anak terjaga mentalnya

Kita semua tahu bahwa sangat besar pengaruh perceraian pada mental anak dan tumbuh kembangnya, sehingga hal ini menjadi pertimbangan untuk tidak jadi cerai. Karena mempertahankan pernikahan dapat menjaga keutuhan keluarga dan kesehatan mental anak selama masa perkembangan. Dimana melihat keluarganya utuh akan membuat anak bahagia.
2. Punya partner untuk mengasuh dan mengurus rumah tangga

Sisi plus lainnya kalau memilih mempertahankan pernikahan adalah kamu tetap punya partner untuk mengasuh dan mengurus rumah tangga. Meskipun tidak ada lagi cinta, tapi setidaknya ada komitmen untuk bekerja sama membesarkan anak dengan baik. Faktanya, sebagian besar orang yang memilih mempertahankan pernikahannya demi anak adalah untuk tetap punya partner dalam parenting.
3. Status dan karier aman

Ada beberapa pekerjaan dan karier yang akan berpengaruh jika diterpa perceraian dan perpisahan. Sehingga sisi plusnya mempertahankan pernikahan, selain demi menjaga anak namun juga menjaga kestabilan hidup. Baik itu dari segi status sosial hingga lancarnya karier, karena kalau berpisah mungkin akan berdampak pada karier.
4. Menjalaninya tertekan karena sebenarnya pernikahan sudah retak

Memilih mempertahankan pernikahan demi anak tentu boleh-boleh saja, namun ada juga sisi minusnya yaitu membuat batin tertekan. Yang mana kamu dan pasangan sebenarnya sedang memaksakan hubungan yang sudah retak dan hampir hancur. Menjalaninya mungkin terasa tidak nyaman, tekanan batin, atau bahkan membuat hidup terasa berat.
5. Bisa menjadi perceraian yang tertunda sampai anak cukup dewasa

Entah disadari atau tidak, keinginan berpisah yang dipendam demi anak bisa menjadi perceraian yang tertunda, lho. Yang mana mungkin kondisi anak masih kecil kamu dan pasangan bersedia mengalah, namun belum tentu jika anak sudah dewasa. Makanya tak jarang ada orangtua yang bercerai ketika anaknya sudah dewasa, karena penundaan di awal adalah untuk anak.
Apa pun alasan dibalik mempertahankan pernikahan sebenarnya sah-sah saja karena pasti melalui pertimbangan. Akan tetapi pahami juga bahwa ada plus minusnya kalau melakukannya demi alasan anak, karena efek jangka panjangnya pasti bakal terasa.