Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Kurang Meluangkan Waktu buat Ibu, Renungkan Sekarang!

ilustrasi perempuan mengobrol dengan ibu
ilustrasi perempuan mengobrol dengan ibu (freepik.com/teksomolika)
Intinya sih...
  • Jika ibu lebih sering menelepon atau mengirim pesan lebih dulu, itu bisa menjadi sinyal kerinduan yang tak terucap.
  • Kamu mungkin tahu kabar terbaru teman atau rekan kerja, tapi lupa menanyakan hari ibu.
  • Waktu bertemu selalu terasa terburu-buru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kesibukan seringkali membuat kita lupa bahwa ada sosok ibu yang diam-diam menunggu perhatian. Di tengah tuntutan pekerjaan, ambisi, dan kehidupan sosial, waktu untuk ibu perlahan tersisih. Padahal, bagi orang tua, kehadiran anak jauh lebih berharga daripada hadiah mahal. Tanpa sadar, jarak emosional bisa tumbuh ketika pertemuan makin jarang terjadi.

Banyak anak merasa sudah cukup berbakti hanya dengan memenuhi kebutuhan materi. Tanpa disadari, perhatian emosional justru terabaikan karena ritme hidup yang semakin cepat. Ibu mungkin tak pernah mengeluh, tapi kesepian sering datang dalam diam. Yuk simak tanda-tanda halus yang sering luput disadari sebelum penyesalan datang terlambat.

1. Ibu sering menghubungimu lebih dulu

ilustrasi perempuan menggunakan handphone
ilustrasi perempuan menggunakan handphone (freepik.com/freepik)

Jika ibu lebih sering menelepon atau mengirim pesan lebih dulu, itu bisa menjadi sinyal kerinduan yang tak terucap. Ia mungkin hanya ingin mendengar suaramu atau memastikan kamu baik-baik saja. Sayangnya, pesan itu kadang kita balas singkat atau tertunda berjam-jam. Dari sini, tanda orang tua kesepian mulai terlihat perlahan.

Saat ibu selalu memulai komunikasi, ada ruang kosong yang sedang ia isi dengan harapan. Bagi ibu, perhatian kecil lebih berarti daripada hadiah mahal. Kebiasaan ini menunjukkan ketidakseimbangan relasi emosional antara anak dan orang tua. Berbakti pada orang tua juga berarti hadir tanpa harus selalu diminta.

2. Kamu jarang tahu cerita keseharian ibu

ilustrasi perempuan menuangkan teh untuk ibu
ilustrasi perempuan menuangkan teh untuk ibu (freepik.com/freepik)

Kamu mungkin tahu kabar terbaru teman atau rekan kerja, tapi lupa menanyakan hari ibu. Rutinitas sederhana ibu sering dianggap tak penting untuk dibicarakan. Padahal, cerita kecil itu adalah cara ibu merasa didengar dan dihargai. Inilah renungan hari ibu yang sering terlewat dalam kesibukan.

Ketika anak berhenti bertanya, ibu belajar untuk diam. Diam bukan berarti tidak butuh, tapi takut merepotkan. Tanda orang tua kesepian sering muncul dari kebiasaan menyimpan cerita sendiri. Mendengarkan adalah bentuk bakti yang paling sederhana namun bermakna.

3. Waktu bertemu selalu terasa terburu-buru

ilustrasi perempuan memeluk ibu
ilustrasi perempuan memeluk ibu (freepik.com/prostooleh)

Saat pulang atau bertemu, pikiranmu masih tertinggal pada pekerjaan. Obrolan berlangsung singkat karena kamu merasa dikejar waktu. Ibu mungkin hanya tersenyum, meski hatinya ingin lebih lama bersamamu. Kebersamaan yang tergesa sering meninggalkan kesepian.

Bagi ibu, kehadiran penuh jauh lebih berharga daripada durasi singkat. Kesibukan anak sering membuat momen bersama kehilangan makna. Tanda orang tua kesepian terlihat saat pertemuan tak lagi hangat. Berbakti pada orang tua berarti hadir dengan utuh, bukan setengah hati.

4. Kamu lebih sering mengeluh daripada mendengarkan

ilustrasi mengobrol dengan ibu
ilustrasi mengobrol dengan ibu (freepik.com/katemangostar)

Pertemuan dengan ibu sering berubah jadi tempat curhat satu arah. Kamu bercerita panjang tentang lelah dan masalah hidupmu. Ibu mendengarkan setia, meski ceritanya sendiri tak pernah keluar. Di sinilah ketimpangan perhatian mulai terasa.

Ibu jarang mengeluh bukan karena hidupnya selalu baik-baik saja. Ia hanya tak ingin menjadi beban di tengah kesibukan anaknya. Tanda orang tua kesepian muncul saat perannya hanya sebagai pendengar. Renungan hari ibu mengajak kita belajar mendengar balik dengan empati.

5. Kamu merasa waktu bersama ibu bisa ditunda

ilustrasi quality time bersama ibu
ilustrasi quality time bersama ibu (freepik.com/katemangostar)

Menunda bertemu ibu terasa wajar karena selalu ada esok hari. Kamu yakin ibu akan selalu ada dan menunggu. Namun, waktu tidak pernah berjanji untuk berjalan lambat. Kesadaran ini sering datang saat penyesalan sudah terlambat.

Merasa bisa menunda adalah tanda kamu belum benar-benar hadir. Ibu mungkin tak meminta banyak, hanya waktu dan perhatian tulus. Tanda orang tua kesepian sering tersembunyi dalam kalimat “tidak apa-apa”. Berbakti pada orang tua berarti menjadikan mereka prioritas, bukan pilihan terakhir.

Kesibukan bukan alasan untuk kehilangan kedekatan dengan ibu yang selalu setia. Renungan hari ibu mengingatkan bahwa kasih orang tua tak menuntut, tapi sangat membutuhkan kehadiran. Setiap tanda kecil bisa menjadi alarm agar kita lebih peka dan peduli. Yuk, mulai hari ini luangkan waktu, dengarkan, dan hadir sepenuh hati sebelum terlambat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Zodiak yang Anti Diatur tapi Diam-diam Suka Mengatur Orang Lain

18 Des 2025, 21:30 WIBLife