5 Tips Menasihati Anak yang Sudah Masuk Masa Pubertas
Orangtua memiliki tantangannya tersendiri dalam membesarkan anak-anaknya, termasuk pada saat memasuki masa remaja. Biasanya pada saat memasuki usia remaja, maka anak akan dihadapkan pada masa-masa pubertas yang terasa berbeda.
Orangtua memiliki peran penting untuk menasihati anak dan memberikan didikan yang tepat dalam menghadapi masa pubertas pada anak. Oleh sebab itu, lakukanlah beberapa tips berikut ini dalam memberikan nasihat pada anak agar bisa mengenali masa pubertasnya dengan baik.
1. Tidak perlu bereaksi berlebihan
Banyak orangtua yang mungkin terkejut pada saat anak-anaknya sudah memasuki masa pubertas. Seperti yang diketahui bahwa masa pubertas pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi, sementara pada anak laki-laki biasanya ditandai dengan mimpi basah.
Orangtua perlu tahu bahwa cara dalam bereaksi ternyata dapat memberikan persepsi tersendiri pada anak. Oleh sebab itu, jangan sampai bereaksi berlebihan ketika mengetahui bahwa anak-anaknya sudah memasuki masa pubertas agar anak tidak merasa takut atau khawatir.
2. Menjelaskan pada anak mengenai masa pubertas
Banyak anak yang mungkin belum memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan masa pubertas. Tidak heran rasanya apabila orangtua perlu menjelaskan hal ini pada anak agar tidak sampai salah paham atau tidak memiliki ilmu apa-apa ketika sudah memasuki masa pubertas.
Setidaknya, orangtua dapat menjelaskan perubahan fisik apa saja yang mungkin terjadi pada anak ketika memasuki masa pubertas. Selain itu, berikanlah pula pemahaman pada anak mengenai perubahan emosi yang mungkin terjadi.
3. Berikan edukasi seks pada anak
Memberikan anak informasi seputar edukasi seks merupakan bagian yang sangat penting. Hal ini karena memang banyak orangtua yang sering kali menganggap edukasi seks sebagai sesuatu yang tabu, sehingga tidak diberikan pada anak bahkan ketika sudah memasuki masa pubertas.
Anak tentunya perlu tahu mengenai segala hal yang ada pada tubuhnya, termasuk identitas dirinya. Oleh sebab itu, orangtua perlu menjadi garuda terdepan yang memberikan edukasi seks pada anak, sehingga anak tidak sampai mengetahui hal tersebut dari sumber-sumber luar yang tidak terpercaya.
4. Berusaha menjadi teman bicara bagi anak
Tak dapat dimungkiri bahwa memasuki masa pubertas mungkin akan membawa dampak tersendiri pada anak. Dampak tersebut bisa saja berkaitan dengan kondisi psikologis dan emosional yang dimiliki anak, sehingga biasanya akan cenderung berubah dan terkesan labil.
Orangtua sebagai sosok terdekat bagi anak sudah semestinya dapat berusaha menjadi teman bicara. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak merasa sendiri dan tetap memiliki arah ketika akan melakukan sesuatu.
5. Berikan anak ruang privasi
Seiring berjalannya waktu, tentu anak akan semakin tumbuh besar, bahkan ketika sudah memasuki masa pubertasnya. Sering kali ketika sudah memasuki masa pubertas maka anak akan merasa bahwa dirinya tak sama dibandingkan ketika ia masih kecil, sehingga biasanya anak ingin diperlakukan dengan cara yang berbeda.
Biasanya memang anak yang sudah memasuki masa pubertas ingin sekali diberikan ruang privasi yang lebih dari orangtuanya. Terpenting orangtua tetap mengawasi anak, sehingga ruang privasi tersebut tidak sampai membuat anak bertingkah berlebihan.
Orangtua ternyata perlu tahu bahwa anak-anak yang memasuki masa pubertas memang harus diberikan nasihat tersendiri. Hal ini sangat penting agar nantinya anak-anak dapat memahami perubahan fisik dan psikologis yang mereka alami, sehingga tidak sampai khawatir atau takut. Selalu berikan anak nasihat yang baik terkait masa pubertasnya!
