Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mencegah Anak Memiliki Sifat Manipulatif, Jangan Begini!

Ilustrasi pertengkaran anak (Pexels/Victoria Borodinova)

Manipulatif merupakan tindakan seseorang yang menargetkan psikologis lawan sebagai objeknya. Orang-orang yang memiliki sifat manipulatif biasanya dapat membuat lawan bicaranya merasa bersalah dengan tujuan untuk dapat mengendalikannya dan memperoleh hal yang diinginkannya.

Sifat manipulatif tidak hanya dapat ditemukan pada orang dewasa. Ternyata anak-anak juga memiliki potensi untuk memiliki sifat manipulatif, misalnya dengan mengatakan rasa bencinya pada orangtua atau dengan membuat dirinya seolah tidak berharga. Untuk mencegah anak memiliki sikap yang manipulatif, beberapa tips berikut ini dapat dicoba.

1. Mengajari anak untuk mengenali perasaannya

Ilustrasi perasaan seorang anak (Unsplash.com/Hunter Johnson)

Kebanyakan orang yang memiliki sifat manipulatif cenderung tidak memahami perasaan yang sebenarnya. Hal ini membuat mereka cenderung menyangkal dan melimpahkannya pada orang lain.

Orangtua dapat mengajarkan anak untuk mengenali perasaannya. Dengan demikian, anak mampu mengekspresikan setiap perasaannya dengan baik.

2. Kontrol emosi anak dengan sebaik mungkin

Ilustrasi emosi pada anak (Unsplash/Timothy Eberly)

Mereka yang memiliki sifat manipulatif juga pandai dalam memainkan peran. Biasanya mereka tidak terlihat temperamen, tetapi terlihat layaknya korban.

Di balik topeng tersebut sebenarnya orang dengan sifat manipulatif juga memiliki emosi yang sulit terkendali. Ajarkan anak untuk mampu mengontrol emosinya agar nantinya dapat meredam keinginan untuk bersikap manipulatif terhadap orang lain.

3. Meminta anak untuk selektif memilih pola bahasanya

Ilustrasi seorang anak tersenyum (Pexels/Alexander Dummer)

Anak-anak yang memiliki sifat manipulatif biasanya memulai hal tersebut dengan kalimat yang terkesan cukup kasar. Kalimat "Aku benci Ibu dan Ayah" menjadi hal yang tabu dikatakan oleh anak-anak, namun bisa saja dikatakan sebagai bentuk tindakan manipulatif.

Orangtua patut memperhatikan anak dalam memilih setiap diksi yang akan diucapkan. Jangan sampai anak terbiasa dengan kata-kata yang memiliki makna negatif.

4. Saling bersikap terbuka satu sama lain

Ilustrasi keluarga bahagia (Pexels/PNW Production)

Kamu tentu setuju bahwa tidak ada orangtua yang ingin anaknya memiliki sikap yang buruk. Namun, kadang kala orangtua juga tidak dapat selalu mampu memahami perasaan anak.

Hal utama yang perlu dilakukan adalah dengan saling terbuka satu sama lain dalam setiap urusan. Bersikap demikian akan membantu anak dalam mengendalikan dirinya dari sifat-sifat yang tidak baik bagi mereka.

5. Menunjukkan kasih sayang satu sama lain

Ilustrasi menyemangati anak (Pexels/Elina Fairytale)

Anak-anak berada pada usia yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Hal ini membuat mereka akan senantiasa merasa dihargai dan diakui kehadirannya.

Orangtua juga jangan sampai merasa gengsi, apalagi malu dalam menunjukan kasih sayangnya. Melalui cara itu, anak akan mampu ditanamkan beragam sifat positif yang mempengaruhi kehidupannya kelak.

 

Membiarkan anak memiliki sifat manipulatif akan membuat mereka terbiasa dengan hal tersebut sampai dewasa nanti. Terapkan pola didik yang tepat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us