Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengatasi Anak Malas Belajar Tanpa Perlu Memarahinya

ilustrasi anak dan orang tua (unsplash.com/Natasha Hall)
ilustrasi anak dan orang tua (unsplash.com/Natasha Hall)

Orangtua tentu akan merasa bangga bila anak pintar dan memiliki pengetahuan yang luas. Salah satu tujuan orangtua menyekolahkan anaknya adalah supaya anak dapat memperoleh pendidikan terbaik untuk dijadikan bekal di masa depan. Namun, apa yang bisa orangtua lakukan saat mendapati anak justru malas belajar?

Ketika ini terjadi, orangtua bisa berperan dalam memberikan pengarahan, saran, dan motivasi untuk anak. Tidak perlu marah-marah dengan anak supaya ia mau belajar, berikut beberapa tips yang bisa diikuti orangtua untuk menghadapi anak yang malas belajar. Yuk, pahami!

1. Membangun suasana belajar yang tidak membuatnya tertekan

ilustrasi anak yang sedang belajar (unsplash.com/Jerry Wang)

Untuk membuat anak tidak merasa bosan ataupun tertekan, orangtua bisa menciptakan suasana belajar yang santai untuk anak. Tidak hanya terbatas di meja belajar yang berada di rumah, bisa juga di taman atau di area bermainnya yang nyaman.

Dalam hal ini, orangtua membangun kesan bahwa belajar tidak selalu harus serius. Selain itu, orangtua bisa mengajarkan sesuatu bahkan saat anak sedang bermain, seperti mengeja atau membaca papan peringatan.

2. Mengetahui bidang apa yang paling anak minati

ilustrasi anak dan orang tua (unsplash.com/sofatutor)

Orangtua harus mengerti dan memahami bahwa anak tak harus selalu pandai dalam semua bidang. Biasanya anak mempunyai ketertarikan tersendiri pada suatu bidang pelajaran, entah itu matematika, olahraga, atau biologi.

Orangtua bisa memberikan fasilitas pada anak dengan berbagai pelajaran yang anak sukai, supaya dapat membangun kesan bahwa belajar itu bukan sesuatu hal yang menyiksa. Selain itu, hal tersebut juga bisa membuat anak semakin semangat dalam belajar. 

3. Mendorong anak untuk mau mengimbangi dengan pelajaran lain

ilustrasi anak yang mengekspresikan keinginannya (unsplash.com/Senjuti Kundu)
ilustrasi anak yang mengekspresikan keinginannya (unsplash.com/Senjuti Kundu)

Setelah mengetahui bidang apa yang disukai oleh anak, maka orangtua bisa dengan perlahan mendorong anak untuk mengenal dan belajar bidang lain. Orangtua bisa berupaya untuk mengatakan bahwa bidang lain juga penting untuk dipelajari dengan cara menjelaskan alasannya.

Saat anak mengetahui dan memahami alasan yang tepat mengapa ia harus belajar dan mengapa itu dapat bermanfaat dalam hidupnya, maka ia akan lebih terbuka dalam menerima pelajaran yang tidak ia sukai sebelumnya. Di samping itu, anak juga akan dengan senang hati mempelajarinya.

4. Memberi waktu istirahat

ilustrasi mainan anak-anak (unsplash.com/BBC Creative)

Orangtua harus memastikan bahwa waktu belajar anak tidak berlangsung selama berjam-jam lamanya. Jika orangtua mengingingkan untuk menerapkan waktu belajar yang panjang, maka orangtua harus memastikan untuk memberi waktu istirahat dan bermain di sela-sela belajar.

Ini bertujuan agar anak tidak mudah bosan dan tidak merasa tertekan, apalagi kehilangan minat belajarnya dan trauma untuk belajar lagi. Selain itu, apa yang dipelajarinya akan dicernanya dengan lebih maksimal.

5. Merayakan pretasinya

ilustrasi hadiah (unsplash.com/Mia Golic)

Orangtua sebaiknya memberikan pujian, apapun hasil jerih payah anak. Mereka juga bisa memberikan hadiah sederhana setelah anak mencapai sesuatu, supaya anak lebih semangat dalam belajar.

Orangtua disarankan untuk menghindari melakukan kritikan yang terlalu sering atau mencari kesalahan anak karena hasil belajar anak belum tercapai. Sebaiknya orangtua perlu berhati-hati dengan komentar yang dilontarkannya.

Sejumlah cara di atas bisa orangtua lakukan agar anak tidak lagi malas belajar. Di samping itu, tips di atas juga dapat membuat akan lebih semangat dalam belajar. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Herlina
EditorRatna Herlina
Follow Us