7 Pelajaran Hidup yang Selayaknya Diajarkan Orangtua pada Anak

Tumbuh kembang anak-anak terkadang terasa begitu cepat, sampai orangtua tak menyadari mereka beranjak remaja hingga dewasa. Mengajari anak tentu merupakan pekerjaan panjang yang sering kali bikin orangtua kewalahan. Selain karena waktu yang terasa singkat, juga karena ada banyak sekali pelajaran hidup yang harus diberikan sebagai bekal kehidupan.
Faktanya, orangtua lebih sering mementingkan perihal kesejahteraan juga pendidikan anak. Namun kenyataannya, perkembangan mental dan intelektual anak juga tak kalah pentingnya. Sebab kebanyakan anak dibesarkan dengan ketidakmampuan memahami situasi dan cara berpikir yang tepat. Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk mengajarkan tujuh pelajaran hidup pada anak, berikut ini.
1.Sebagian orang akan menilai dengan tidak adil, sebaik apa pun dirimu

Orangtua harus mengajarkan pada anak bahwa hidup terkadang bisa sangat tidak adil. Sehingga, penting untuk menghabiskan waktu dengan penuh arti, serta berdamai dengan diri sendiri. Juga tak perlu harus selalu mengkhawatirkan penilaian remeh orang lain.
Kita tidak memerlukan persetujuan semua orang untuk menjadi bahagia atau menjalani kehidupan yang baik. Ajaran ini akan membuat anak siap untuk punya mental yang kuat. Dorong mereka untuk memiliki sikap hormat, tapi juga tetap menjadi diri mereka sendiri.
2.Penting untuk memilih orang yang pantas ada dalam kehidupan kita

Siapa orang yang ada di sekeliling kita itu akan berdampak pada kehidupan. Setiap hubungan seharusnya bisa mendatangkan kebaikan bukannya sebaliknya. Oleh karenanya, ajarkan anak untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang baik yang cerdas, bersemangat, dan berpikiran terbuka.
Pilih teman-teman yang bisa dibanggakan, orang-orang yang memberi motivasi, saling mencintai dan menghormati. Lingkungan adalah segalanya, karena mereka akan membuat perbedaan besar dalam diri kita. Jangan sampai anak salah memilih lingkungannya dan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang menyedot kebahagiaan dan potensi diri anak.
3.Tindakan itu lebih penting untuk jangka panjang dibanding kata-kata

Memang benar anak-anak belum paham sepenuhnya apa yang terkadang orangtua sampaikan padanya. Mereka mungkin belum sempurna dalam mendengarkan dan memahami, tapi anak tak pernah salah dalam belajar dari apa yang dilihatnya. Jadi, orangtua adalah contoh terbaik bagi anak.
Biarkan anak-anak melihat orangtuanya memberi contoh dalam segala hal baik yang dilakukan. Kemudian bantu mereka memahami makna tindakan orangtua dengan bimbingan lisan. Mereka akan belajar bahwa penting untuk melakukan hal secara konsisten, alih-alih hanya berkata-kata tanpa bukti.
4.Kekecewaan dalam hidup seringkali berawal dari ekspektasi yang salah

Masa anak-anak pastinya hanya dipenuhi dengan sedikit ekspektasi, tak seperti orang dewasa. Anak belum mengenal pahitnya rasa sakit dari ekspektasi yang gak sesuai dengan realita. Ajarkan pada anak bahwa semakin mereka dewasa, maka keinginan dan harapan akan bertambah.
Hal tersebut sering kali akan mendatangkan kekecewaan dan kesedihan jika mereka salah dalam membangun ekspektasi. Bantulah anak untuk memahami bahwa mengurangi ekspektasi yang tidak realistis itu bisa mengurangi stres dan frustrasi. Dengan sikap positif dan pikiran terbuka, hidup tidak selalu lebih sulit daripada yang kita kira.
5.Tak ada hal yang mudah awalnya, tapi kamu akan jadi kuat karenanya

Ajarkan anak untuk melakukan apa yang mereka yakini kebenarannya, membuat mereka bertanggung jawab pada pilihan dan melakukannya untuk diri sendiri. Ini adalah wujud kebebasan yang akan mengajarkan mereka banyak hal.
Anak akan mengerti bahwa gak ada hal yang mudah untuk dilakukan pada awalnya. Semua adalah proses yang akan membentuk mereka untuk menjadi lebih kuat seiring berjalannya waktu. Menjalani hidup dengan kedua kaki sendiri adalah proses pembelajaran. Dalam jangka panjang dia lebih beradaptasi dan lebih baik setelah mempelajari caranya.
6.Mempelajari cara berpikir lebih berguna dibanding apa yang harus dipikirkan

Pikiran adalah momok yang bisa memberikan dampak langsung terhadap kehidupan. Semua hal dimulai dari pikiran, sebab sebagian besar hidup adalah akibat langsung dari keputusan yang akan dibuat. Sangat penting bagi anak untuk secara bertahap memahami bahwa mereka harus belajar membuat keputusan yang baik untuk diri mereka sendiri, tanpa orangtuanya.
Orang tua hanya akan membimbing, memberi contoh dan menempatkan anaknya pada jalan yang benar. Namun, pada akhirnya kisah hidup anak berada di tangan mereka sendiri. Suatu hari nanti, saat orangtua tidak ada, mereka akan menemui persimpangan jalan yang memaksa mereka untuk berpikir sendiri. Itulah mengapa penting mengajari anak caranya berpikir, bukan apa yang harus dipikirkan.
7.Tak semua hal akan berjalan sesuai rencana, tapi kamu bisa bersiap

Setiap orang harus berusaha untuk menggapai apa yang diinginkan. Namun, tak semua kerja keras bisa membuahkan hasil sesuai harapan. Orangtua harus membantu anak memahami bahwa jika kegagalan terjadi pada mereka, itu bukanlah hal yang buruk.
Tantangan dan hambatan mungkin datang untuk mengubah cara pandang mereka, memperkuat tekad, atau mengubah arah menjadi lebih baik. Jadi, pastikan anak memahami bahwa mereka harus selalu bersiap atas segala kemungkinan yang terjadi, tapi tak boleh takut karenanya.
Orangtua harus selalu ada di setiap tahap perkembangan anak baik secara fisik dan mental. Minimal dengan mengajarkan tujuh pelajaran hidup di atas, anak akan lebih siap dalam menghadapi realita kehidupan.