6 Strategi Menghadapi Anak Remaja yang Sedang Senang Mencoba Hal Baru

Meskipun anakmu sudah memasuki usia remaja, bukan berarti kamu bisa membiarkannya begitu saja apalagi hingga bersikap cuek padanya. Usahakan untuk tetap terbuka dan berkomunikasi rutin dengan anak remajamu.

Jadilah pendengar yang baik, dengarkan ketertarikan dan keinginannya dengan penuh perhatian, dan berikan dukungan tanpa menghakimi. Biarkan dia tahu bahwa kamu selalu siap mendengarkan dan membantu jika dia memiliki pertanyaan atau kekhawatiran yang ingin dia bagikan.

Mendukung penuh anak bukan berarti juga kamu selalu memperbolehkannya melakukan apa pun yang dia inginkan. Walaupun di usia ini anak sedang ingin bereksplorasi dan punya segudang kreativitas dalam benaknya, kamu tetaplah memberikan batasan yang jelas.

Buatlah aturan yang masuk akal tentang apa yang boleh dan gak boleh dilakukan dan berikan penjelasan yang jelas tentang alasan di balik aturan tersebut. Dengan kata lain, buatlah anak memahami konsekuensi dari tindakannya dan membangun rasa tanggung jawab.

Memang, anak remaja cenderung tertarik pada hal-hal yang berisiko, seperti mencoba minuman beralkohol, merokok, atau mengemudi dengan teman-temannya. Di sinilah orangtua perlu mengajarkan konsep pengambilan risiko yang bertanggung jawab.

Buat mereka lebih memahami konsekuensi dari tindakannya dan membuat keputusan yang bijaksana. Diskusikan bersama tentang bahaya yang terkait dengan perilaku berisiko dan berikan saran tentang cara menghadapinya dengan bijak. Berikan juga ketegasan bagaimana menolak ajakan teman untuk melakukan hal-hal yang terlarang.

Sejak kecil, anak-anak biasanya mudah meniru perilaku orangtuanya, pun ketika dia sudah beranjak remaja. Walaupun waktunya lebih banyak dihabiskan bersama teman, orangtua tetaplah sosok yang sering dia contoh.

Jadi, penting bagimu untuk memberikan contoh yang baik. Tunjukkan kepada anak bagaimana menghadapi segala situasi dengan kepala dingin dan membuat keputusan yang baik. Berikan contoh sikap yang positif terhadap perubahan dan jiwa eksplorasi anak, tetapi juga tunjukkan bahwa kamu peduli tentang keselamatan dan apa yang terbaik baginya.

Gak ada salahnya untuk mengajak anak remajamu untuk terlibat dalam aktivitas yang positif dan bermanfaat. Ini bisa termasuk kegiatan di sekolah, olahraga, seni, atau organisasi sukarela.

Keterlibatan dalam aktivitas yang konstruktif akan membantu mengalihkan energinya ke arah yang positif dan membantu mengurangi keinginan untuk mencoba hal-hal yang berisiko. Dengan demikian, kamu juga bisa tetap memantaunya dengan cara yang gak membuatnya merasa terkekang.

Menghadapi anak remaja yang sedang mencoba hal baru adalah tugas yang cukup sulit. Gak jarang, emosi dan keinginan untuk marah-marah juga bisa muncul setiap saat.

Akan tetapi, berusahalah untuk tetap tenang dan fleksibel. Jangan panik jika dia melakukan sesuatu yang gak kamu setujui. Gunakan kesempatan tersebut untuk berbicara dengannya soal konsekuensi dari tindakannya tersebut. Jadilah fleksibel dan bersedia mendengarkan dan memahami perspektifnya.

Sama seperti halnya kamu yang juga enggan diatur dan terus dikekang oleh orangtuamu, begitu pula yang dirasakan oleh anakmu. Terlebih jika dia sedang berada di fase penasaran dan ingin mencoba banyak hal.

Namun, kamu harus ingat bahwa ini adalah waktu penting dalam perkembangannya dan peranmu sebagai orangtua adalah untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang dia butuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang tangguh dan mandiri. Siap?