Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Cegah Anak Perempuan Alami Cinderella Complex 

ilustrasi anak perempuan menggunakan gaun princess (pexels.com/George Chambers)
Intinya sih...
  • Membuat anak merasa dihargai dan dicintai merupakan langkah penting untuk mencegah Cinderella complex.
  • Memberikan keseimbangan antara kebutuhan akademis, sosial, dan emosional serta dukungan terhadap minat anak.
  • Menjadi contoh yang baik, membiarkan anak menghadapi tantangan, memberikan apresiasi atas pencapaian, dan memberikan bimbingan positif.

Cinderella complex merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena psikologis dimana perempuan cenderung berharap jika kebahagiaan hidup tergantung pada orang lain, utamanya laki-laki. Istilah ini terinspirasi dari dongeng Cinderella yang jalan hidupnya berubah menjadi lebih baik setelah bertemu dengan pangeran.

Fenomena ini sering kali dianggap sebagai dampak dari stereotipe gender tradisional di masyarakat yang menggambarkan wanita sebagai makhluk lemah dan selalu membutuhkan bantuan laki-laki. Tidak hanya itu, pola asuh yang kurang tepat bisa saja menjadi penyebab seorang anak mengalami Cinderella complex.

Maka dari itu, sebagai orang terdekat yang mendampingi perkembangan anak harus mengetahui bagaimana pola asuh yang sesuai. Berikut cara mencegah anak perempuan mengalami Cinderella complex menurut psikolog Irma Gustiana Andriani agar anak perempuan menjadi lebih mandiri dan percaya diri.

1. Pastikan anak merasa dihargai dan dicintai

ilustrasi ibu memeluk putrinya (pexels.com/Gustavo Fring)

Membuat anak merasa dihargai dan dicintai merupakan langkah penting untuk mencegah anak perempuan mengalami Cinderella complex. Selain menunjukkan kasih sayang tulus yang bisa meningkatkan ikatan emosional, menghargai dan mencintai anak bisa membuatnya lebih percaya diri dan mampu menghadapi tantangan di kehidupan.

Anak yang diberikan dukungan dengan kasih sayang dan penghargaan akan lebih terampil berinteraksi sosial dan bisa membangun hubungan dengan cara positif sehingga tidak tergantung pada orang lain. Maka dari itu, orangtua harus mengusahakan selalu ada di samping anak untuk memberikan dukungan penuh, memberikan pujian dari pencapaian yang dilakukan, dan membantunya melewati tantangan yang ada.

2. Berikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan minat

ilustrasi anak perempuan menggambar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagai orangtua sudah sewajarnya untuk memberikan yang terbaik untuk anak dengan memberikan keseimbangan antara kebutuhan akademis, sosial, dan emosional. Namun, jangan sampai mengabaikan keterampilan dan minat yang ada pada diri anak untuk bekal hidupnya nanti.

Keterampilan dan minat anak terhadap suatu hal bisa menjadi cara untuk membuatnya lebih bernilai yang berguna untuk masa depannya nanti. Berikan dukungan positif kepada anak dengan memberikan fasilitas untuk pengembangan keterampilan dan minatnya, seperti memasukkannya ke kursus.

3. Jadilah contoh yang baik

ilustrasi ibu bersama putrinya (pexels.com/Monstera Production)

Menjadi contoh yang baik untuk anak perempuan merupakan kunci untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang kuat, berempati, dan bertanggung jawab. Orangtua, utamanya ibu harus menunjukkan rasa percaya diri saat menghadapi tantangan dan mengambil keputusan.

Tindakan baik yang dicontohkan akan membantu anak untuk membentuk karakternya dan bagaimana harus bersikap nanti. Ajarkan untuk tetap teguh terhadap nilai yang telah diyakini sehingga anak perempuan bisa memiliki prinsip dan etika yang baik.

4. Biarkan anak belajar dari pengalaman

ilustrasi ibu menenangkan putrinya yang menangis (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Pengalaman merupakan guru terbaik memang benar adanya dan harus diterapkan orangtua untuk membantu anak lebih berkembang ke arah positif. Menjadi manusia yang tidak selamannya benar dengan jalan hidup yang tidak selalu sesuai ekspektasi harus diterima dan diambil hikmahnya.

Jangan selalu melindungi anak saat mengalami kesulitan, biarkan mereka menghadapi tantangan agar bisa belajar mengatasi masalah dan mengembangkan ketahanan. Selalu tanyakan apa yang dipelajari anak dari kejadian yang telah dialami dan bantu mereka merefleksikan apa yang terjadi, baik dari sisi positif maupun negatif.

5. Berikan apresiasi dari pencapaian anak

ilustrasi ibu memberikan hadiah untuk putrinya (pexels.com/Any Lane)

Memberikan apresiasi atas pencapaian anak merupakan hal penting untuk membangun rasa percaya diri yang bisa meningkatkan motivasinya untuk terus berkembang. Fokuskan apresiasi pada proses dan usaha yang dilakukan anak dalam mencapai tujuannya dan berikan pujian secara spesifik.

Gunakan kata-kata yang mendorong anak untuk bangga dengan dirinya dan terinspirasi untuk mencapai hal yang lebih besar lagi. Apresiasi tulus yang diberikan orangtua bisa mengisi tangki cinta anak sehingga tidak mencari validasi dari pihak lain.

6. Hindari stereotipe negatif

ilustrasi ibu bersama putrinya (pexels.com/Снежана)

Masyarakat Indonesia masih sering memberikan stereotipe negatif untuk perempuan, seperti perempuan hanya cocok untuk pekerjaan tradisional atau pria yang harus mengambil keputusan. Stereotipe negatif tersebut bisa mengurangi rasa percaya diri perempuan dan membatasi harapan mereka untuk masa depannya.

Oleh karena itu, sebagai pihak yang paling dekat dengan anak tidak boleh terlalu kaku dalam mendidik dan membimbingnya. Biarkan anak perempuan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri dengan memberikan bekal nilai hidup dan keterampilan yang tepat untuknya.

7. Jangan terlalu sering memberikan bantuan

ilustrasi ibu mendampingi putrinya menyiapkan makanan (pexels.com/Kampus Production)

Tantangan terbesar bagi orangtua adalah mempersiapkan anak untuk bisa hidup dengan baik saat sudah tidak membersamainya lagi. Langkah tersebut bisa dilakukan dengan membiarkan anak untuk belajar mandiri dan tidak terlalu sering memberikan bantuan.

Memberikan bantuan kepada anak tanpa memberikan kesempatan belajar dan mengatasi masalah bisa berakibat negatif dalam perkembangannya. Anak akan menjadi terlalu bergantung pada bantuan orang lain dan kehilangan motivasi untuk mencoba dan mengembangkan keterampilan kemandiriannya.

Namun, membantu anak dalam situasi sulit untuk memberikan dukungan moral tetap penting dilakukan agar mereka tidak merasa sendiri. Poin utamanya adalah anak bisa mencoba belajar dari kesalahan dan akhirnya tumbuh menjadi individu yang mandiri dan percaya diri.

Untuk mencegah anak perempuan mengalami Cinderella complex penting untuk memberinya bimbingan positif. Dukungan penuh dan kasih sayang tulus bisa menjadikannya tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan mampu mengatasi tantangan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sani Eunoia
EditorSani Eunoia
Follow Us