Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Penting Supaya Anak Senang Bantu Pekerjaan Rumah

instagram.com/mariekondo
instagram.com/mariekondo

Buat kamu yang udah jadi orangtua, pernah gak berteriak pada si kecil karena mainannya gak kunjung diberesin? Sabar dulu deh, anak memang perlu proses belajar panjang untuk bisa mandiri. Jangan karena ingin cepat rapi, akhirnya kamu lagi yang turun tangan membereskan.

Berkontribusi dalam tugas rumah bisa membuat anak merasa penting lho! Dibalik sikapnya yang malas-malasan, anak akan merasa jadi bagian dalam tim keluarga sebab perannya dibutuhkan. Melakukan pekerjaan rumah melatih tanggung jawab anak dan memunculkan rasa bangga saat ia berhasil menyelesaikan tugasnya. Banyak banget kan manfaatnya?

Nah, tips berikut juga perlu kamu terapkan saat meminta anak melakukan tugas hariannya. 

1. Berikan kalimat perintah yang lebih spesifik supaya anak gak bingung

unsplash.com/Dawn
unsplash.com/Dawn

Anak usia prasekolah perlu instruksi yang lebih detail untuk dicerna pikirannya. Kalimat seperti, "Tolong bereskan kamarmu ya!" boleh jadi terlalu luas dan membuat anak berat untuk bergegas. Gantilah kalimat itu dengan instruksi yang lebih spesifik, misalnya, "Taruh kembali semua mainannya ke dalam kotak ya!" 

Jangan pula menggabungkan 3 atau 4 perintah sekaligus karena anak akan bingung. Berilah instruksi satu persatu. Pekerjaan yang dilakukan secara bertahap, lebih bisa diterima anak. Sebelum menyuruh anak, pastikan orangtua sudah lebih dulu memberi contoh cara kerjanya berulang-ulang. Anak bakal lebih mudah patuh karena melihat kebiasaan orangtuanya sendiri.

2. Tahan keinginan untuk membetulkan pekerjaan anak, biarkan ia bekerja dengan caranya

unsplash.com/Ashton Bingham
unsplash.com/Ashton Bingham

Pekerjaan yang bisa kita lakukan 5 menit, boleh jadi jauh lebih lama saat dilakukan anak. Orangtua jelas harus sabar karena anak prasekolah memang memiliki rentang perhatian yang pendek. Tahan pula keinginan untuk membetulkan tugas yang baru anak kerjakan, misalnya seprei yang terpasang kurang rapi.

Memperbaiki apa yang sudah dilakukan anak di depannya bisa menurunkan keinginan untuk kembali membantu lho, sebab rasa bangga pada diri anak telah hilang. Orangtua hanya perlu memberi contoh lalu biarkan anak bereksplorasi sendiri. Tugas rumah menjadi pembelajaran yang harus diterapkan secara bertahap. Jadi jangan bosan kalau anak seringkali harus diingatkan akan tugasnya.

3. Hindari memberi imbalan atas hasil kerja anak membantu tugas rumah

unplash.com/Beatriz Pérez Moya
unplash.com/Beatriz Pérez Moya

Apalagi kalau hadiahnya berbentuk uang. Tujuan terbaik memberi nominal uang pada anak adalah untuk mengajarkan konsep menabung, bukan untuk membayar setiap hasil kerjanya. Khawatirnya anak malah jadi ketagihan dan gak mau membantu kalau gak ada untung.

Pemberian imbalan bisa mengalahkan nilai-nilai penting yang seharusnya diserap oleh anak, seperti rasa tanggung jawab, kewajiban untuk berkontribusi sebagai anggota keluarga dan rasa bangga usai melakukan tugasnya dengan baik.

4. Percayalah dengan kemampuan anak, mereka gak harus terus dilayani

instagram.com/gisel_la
instagram.com/gisel_la

Kekhawatiran berlebih orangtua memang kerap membuat mereka gak berani menyerahkan satu tugas kepada anak. Bahkan orangtua cenderung menilai remeh kemampuan anak. Pada akhirnya, gak sedikit dari mereka yang terjebak rutinitas 'melayani' kebutuhan anak, padahal anak seharusnya sudah bisa melakukan tugas itu sendiri.

Berilah kepercayaan pada anak supaya anak gak ragu untuk berlatih. Misalnya saja memakai piyamanya sendiri atau sekedar mengambil minum sendiri. Kesalahan yang terjadi pada percobaan pertama sangat wajar terjadi, lewati saja masa ini. Bisa karena berlatih dari kesalahan jauh lebih baik daripada gak belajar sama sekali karena rasa khawatir.  

5. Sesuaikan pekerjaan rumah dengan usia anak

instagram.com/mariekondo
instagram.com/mariekondo

Tugas yang terlalu sulit bisa membuat anak frustasi, jadi penting untuk memberikan tugas sesuai dengan umur anak. Misalnya untuk anak usia 2 sampai 3 tahun, beri tugas seperti merapikan mainan, menyimpan baju kotor di keranjang, memindahkan piring atau cangkir kotor ke dapur. Untuk anak usia 4 tahun, bisa diberi tugas setahap lebih sulit seperti merapikan tempat tidur, melipat selimut, menyapu kamarnya sendiri dan membersihkan debu.

6. Variasikan tugas harian anak supaya gak mudah bosan

instagram.com/konmari.co
instagram.com/konmari.co

Pekerjaan rumah adalah rutinitas yang bakal dilakukan berulang-ulang. Disinilah muncul tantangan supaya anak gak bosan. Karena itu orangtua perlu membuat tugas rumah jadi lebih menyenangkan. Campurlah beberapa tugas dari waktu ke waktu supaya gak monoton.

Bisa juga dengan membuat tabel pekerjaan rumah yang ditempel di dinding. Kalau anak belum bisa membaca, gambarkan saja ilustrasi tugas rumah dalam tabel setiap harinya. Dengan variasi, pekerjaan rumah pasti akan lebih menyenangkan bagi anak.

7. Beri anak pujian untuk menghargai usahanya

unplash.com/ Caroline Hernandez
unplash.com/ Caroline Hernandez

Kata-kata positif dari orangtua sangat baik untuk menguatkan semangat bekerja anak. Saat anak sudah cukup baik melaksanakan tugasnya, berilah pujian dan katakan kalau bantuannya sangat berarti. Ungkapkan manfaat yang didapat saat anak mau melakukan tugasnya dengan konsisten. Anak yang memahami pekerjaannya, tentu bakal lebih tulus dan gak merasa terpaksa.

Itulah beberapa tips yang perlu diingat saat meminta anak bantu pekerjaan rumah. Kuncinya memang harus sabar karena semua tahapannya butuh proses panjang. Buat kamu yang udah jadi orangtua, tips di atas semoga bermanfaat ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nita Nurfitria
EditorNita Nurfitria
Follow Us