9 Tanda Ayah Mengalami Daddy Blues, Merasa Gak Dekat dengan Bayi

Kamu mungkin pernah mendengar tentang ibu yang mengalami “baby blues” setelah melahirkan. Akan tetapi, tahukah kamu jika ayah juga merasakan hal yang sama, lho. Ayah baru juga bisa mengalami “daddy blues” atau depresi paska persalinan. Mungkin kamu heran "Yang melahirkan ibu, kenapa yang depresi ayah?"
Keterlibatan dan tanggung jawab yang datang bersamaan dengan kehadiran si kecil bisa menjadi hal yang menantang. Setelah bayi lahir, segala sesuatunya bisa berubah. Tanggung jawab baru, kurang tidur, dan perasaan cemas tentang bagaimana menjadi ayah yang baik bisa membuatmu merasa terbebani. Terkadang, kamu mungkin merasa lelah, cemas, atau bahkan kesulitan untuk terhubung dengan bayimu. Semua itu bisa mengarah pada gejala yang mirip dengan depresi, yang sering kali kita sebut sebagai daddy blues.
Namun, jangan khawatir, kamu gak sendirian, kok. Banyak ayah mengalami perasaan yang sama, dan penting untuk memahami tanda-tanda yang muncul. Dengan mengenali apa yang kamu alami, langkah pertama untuk mengatasinya sudah dimulai. Dalam artikel ini, kamu bisa melihat tanda-tanda ayah mengalami daddy blues dan cara menghadapinya. Yuk, belajar bersama-sama!
1. Lelah dan lemas yang berlebihan

Menjadi seorang ayah baru bisa sangat melelahkan. Salah satu tanda utama dari daddy blues adalah perasaan lelah yang luar biasa dan kurangnya energi. Mungkin kamu merasa sulit untuk bangun dari tempat tidur, bahkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini biasanya diperburuk oleh kurangnya tidur akibat tanggung jawab merawat bayi yang baru lahir. Tidur yang terganggu seringkali membuat tubuhmu kehabisan tenaga, sehingga sulit bagimu untuk menjaga stamina dan fokus.
Saat tubuhmu kekurangan istirahat yang cukup, hal itu juga bisa mempengaruhi emosimu. Mungkin kamu menjadi lebih sensitif, mudah marah, dan sulit merasa bahagia, meski kehadiran bayi seharusnya menjadi momen yang membahagiakan. Kalau sudah begini, bicarakan pada istri untuk mencari jalan tengah yang terbaik agar kalian berdua gak kelelahan.
2. Pikiran negatif

Jika kamu sering merasa pesimis, gak memiliki harapan, atau bahkan merasa putus asa setelah menjadi ayah, ini bisa menjadi tanda daddy blues. Pikiran negatif seperti ini mungkin datang dari tekanan untuk menjadi ayah yang "sempurna" atau dari ketidakpastian tentang peran baru dalam hidupmu. Kamu mungkin merasa gak mampu menghadapi tanggung jawab baru dan takut gagal sebagai orang tua.
Perasaan ini bisa berbahaya jika dibiarkan, karena dapat merusak hubunganmu dengan pasangan dan bayimu. Jika kamu merasa dirimu terus-menerus memikirkan hal-hal buruk atau meragukan dirimu sendiri, penting untuk segera mencari bantuan, ya.
3. Perubahan suasana hati (mood swings)

Perubahan suasana hati yang tiba-tiba juga menjadi gejala umum dari daddy blues. Mungkin dalam satu saat kamu merasa sangat bahagia, tapi tiba-tiba merasa marah atau frustrasi tanpa alasan yang jelas. Suasana hati yang gak stabil ini seringkali dipicu oleh kelelahan, tekanan emosional, dan kurangnya dukungan yang dirasakan oleh ayah baru.
Kamu mungkin merasa bingung dengan perubahan suasana hatimu sendiri, yang pada gilirannya memperburuk perasaan cemas dan stres. Jika kamu merasa perubahan suasana hatimu semakin sering terjadi dan mengganggu kehidupan sehari-hari, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang mengalami daddy blues.
4. Kecemasan dan keputusasaan

Menjadi seorang ayah baru bisa menjadi pengalaman yang sangat menegangkan. Kamu mungkin merasa cemas dan kewalahan oleh tanggung jawab yang tiba-tiba muncul. Kecemasan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti kekhawatiran tentang kesejahteraan bayimu, kemampuanmu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, atau bahkan tentang masa depan. Jika kamu merasa gak bisa mengatasi kecemasan ini, hal itu bisa berkembang menjadi perasaan putus asa.
Perasaan ini bisa sangat mengganggu, karena membuatmu merasa seolah-olah kamu gak memiliki kendali atas situasi, padahal kamu sedang berusaha sebaik mungkin. Penting untuk menyadari bahwa kecemasan adalah bagian normal dari menjadi orang tua baru, tetapi jika perasaan ini terus-menerus hadir, mungkin ada baiknya mencari dukungan profesional.
5. Mudah marah

Apakah kamu merasa lebih mudah marah sejak kehadiran bayimu? Rasa iritasi yang meningkat menjadi salah satu gejala daddy blues yang umum terjadi. Ini bisa terjadi karena rasa frustrasi dan kelelahan yang kamu alami. Terkadang, ayah merasa diabaikan atau gak terlibat dalam proses pengasuhan, yang bisa memperburuk perasaan ini. Kamu mungkin merasa gak tahu harus berbuat apa dan akhirnya melampiaskan perasaan tersebut melalui kemarahan.
Hal ini gak hanya mengganggu hubunganmu dengan pasangan dan bayimu, tetapi juga dapat merusak kesehatan mentalmu secara keseluruhan. Menyadari bahwa kamu merasa mudah marah dan mencari cara untuk mengelola emosimu adalah langkah pertama yang penting.
6. Kehilangan arah

Ketika kamu merasa gak yakin tentang peranmu sebagai ayah, ini bisa menyebabkan perasaan kehilangan arah. Mungkin kamu membayangkan bahwa menjadi ayah akan lebih mudah, atau kamu merasa gak siap untuk menghadapi tantangan yang ada. Rasa ini sering kali datang dari tekanan sosial atau harapan yang tidak realistis tentang pengasuhan anak.
Jika kamu merasa bingung tentang peranmu sebagai ayah, penting untuk berbicara dengan orang lain, baik itu pasanganmu, teman, atau profesional yang bisa membantu. Perasaan ini sebenarnya al yang umum, tetapi kamu gak harus menghadapinya sendirian.
7. Gejala fisik

Daddy blues gak hanya mempengaruhi emosimu, tetapi juga dapat muncul dalam bentuk gejala fisik. Gejala-gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan, perubahan nafsu makan, penurunan berat badan atau bahkan peningkatan berat badan, diare, sembelit, dan mual sering dialami oleh ayah yang sedang menghadapi stres berat.
Tubuhmu merespons tekanan emosional dengan cara fisik, dan jika kamu gak memperhatikan sinyal-sinyal ini, hal itu bisa berdampak negatif pada kesehatan jangka panjangmu.
8. Isolasi diri

Tanda ayah mengalami daddy blues yang lain adalah keinginan untuk menarik diri dari kehidupan keluarga, pekerjaan, dan aktivitas sosial. Kamu mungkin merasa gak ada yang memahami apa yang sedang kamu alami, dan sebagai hasilnya, memilih untuk menjauh dari orang-orang di sekitarmu. Perasaan gak berdaya ini bisa membuatmu merasa semakin terisolasi.
Isolasi diri hanya akan memperburuk perasaan negatif yang sudah kamu rasakan. Jangan ragu mencari dukungan dari orang yang peduli padamu. Berbicara dengan pasangan atau teman yang kamu percaya bisa membantu meringankan beban emosional yang kamu rasakan.
9. Kesulitan dalam mengikatkan diri dengan bayi

Beberapa ayah merasa sulit untuk menjalin ikatan dengan bayinya, terutama jika mereka merasa terpinggirkan dari proses pengasuhan. Hal ini bisa terjadi karena perubahan hormonal, seperti penurunan kadar testosteron yang berdampak pada emosi ayah. Kalau kamu merasa gak bisa membangun koneksi emosional dengan bayimu, ini bisa menjadi pengalaman yang sangat mengecewakan dan membuatmu merasa terputus dari peran sebagai ayah.
Namun, kamu perlu ingat bahwa ikatan ini bisa berkembang seiring waktu. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, cobalah untuk terlibat dalam aktivitas sederhana bersama bayimu, seperti memandikannya atau mengganti popok. Ini bisa membantu memperkuat ikatan antara kamu dan bayi.
Tanda ayah mengalami daddy blues adalah kondisi yang nyata dan bisa dialami oleh siapa saja yang baru menjadi ayah. Jangan merasa malu atau bersalah jika kamu merasa sedih, cemas, atau gak berdaya. Mengenali beberapa tanda ini dan mencari bantuan merupakan langkah pertama yang penting menuju pemulihan. Ingatlah bahwa menjadi seorang ayah adalah perjalanan yang luar biasa, tetapi juga penuh dengan tantangan. Kamu gak harus menghadapinya sendirian.