Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Salah satu jenis penyakit yang dapat muncul saat hamil adalah preeklampsia. Preeklampsia atau biasa disebut dengan keracunan kehamilan adalah komplikasi yang rentan terjadi pada ibu-ibu hamil, ibu melahirkan atau dalam masa nifas.
Preeklampsia ini memiliki dampak tak hanya bagi janin, melainkan juga bagi ibu hamil dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Nah, berikut adalah 6 fakta mengenai preeklampsia. Yuk, simak!
1. Apasih preeklampsia itu?
Preeklampsia atau keracunan kehamilan adalah gangguan tekanan darah serius yang dapat mengganggu kerja dari organ. Biasanya penyakit ini terjadi pada triwulan ketiga kehamilan atau usia kehamilan ke-20 minggu dan akan menghilang setelah proses melahirkan.
Preeklampsia sendiri berdasarkan tingkat kronisnya terbagi menjadi dua tipe, ringan dan berat. Preeklamsia ringan terjadi saat tekanan darah tetap di bawah angka sistolik 160 dan diastolik 110. Sedangkan preeklampsia berat terjadi apabila tekanan sistolik melebihi 160 dan diastolik 110.
Baca Juga: 7 Kondisi yang Meningkatkan Risiko Eklampsia pada Ibu Hamil
2. Penyebab Preeklampsia
Penyebab preeklampsia sendiri belum diketahui secara pasti penyebabnya. Tetapi, beberapa penelitian menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan preeklampsia, di antaranya karena faktor genetik, faktor imunologis, graviditas, umur, faktor indeks masa tubuh, faktor bayi, faktor ras, dan juga faktor riwayat penyakit.
3. Siapa saja yang beresiko terkena Preeklampsia?
Banyak ibu hamil yang memiliki kekhawatiran mengenai preeklampsia. Berikut adalah beberapa ciri orang yang memiliki risiko preeklampsia lebih tinggi, di antaranya adalah ibu yang pertama kali mengandung, wanita hamil yang memiliki ibu atau saudara yang pernah mengalami preeklampsia, ibu hamil yang mengandung bayi kembar, ibu hamil yang berusia di bawah 20 tahun atau lebih dari 40 tahun, ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi, ibu hamil yang memiliki BMI lebih dari 30 dan juga ibu hamil yang memiliki riwayat preeklampsia, tekanan darah tinggi, diabetes, migrain, lupus, gangguan pembekuan darah, atau penyakit ginjal. Patut waspada, ya!
4. Tanda-tanda praaklempsia yang wajib diketahui
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Terdapat beberapa tanda-tanda preeklampsia, di antaranya tekanan darah pada ibu hamil yang meningkat secara mendadak, ditemukan protein dalam urin atau adanya masalah ginjal, sakit kepala hebat.
Selain itu penglihatan bermasalah, seperti penglihatan kabur, sensitif terhadap cahaya, nyeri perut di bagian atas, mual dan muntah, jumlah urin sedikit, penurunan jumlah platelet, gangguan fungsi hati, dan juga sulit bernapas akibat adanya cairan di paru.
5. Akibat dari preeklampsia
Terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan dari preeklampsia ini. Pada bayi, penyakit ini mengakibatkan plasenta tidak menerima cukup darah, dan hal ini mengakibatkan bayi berukuran kecil, penyebab utama kelahiran prematur, bayi terlahir dalam kondisi mati dan juga beberapa komplikasi yang mungkin terjadi seperti epilepsi, cerebral palsy, masalah pendengaran dan juga penglihatan.
Sedangkan pada ibu, penyakit ini juga bisa menyebabkan stroke, kerusakan pada ginjal, kebutaan, fungsi organ, hipertensi setelah kehamilan, penyakit jantung iskemik, maupun pendarahan saat melahirkan. Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan kejang pada ibu hamil yang disebut eklampsia.
Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan, Ibu Hamil Harus Waspada