5 Tips Mengatasi Anak Susah Makan Sayuran

- Campurkan sayur ke dalam lauk favorit anak untuk asupan serat tanpa dipaksa.
- Olah sayuran jadi bentuk menarik agar anak lebih tertarik mencicipinya.
- Buat saus atau bumbu yang menutupi rasa sayur agar anak lebih mudah menerimanya.
Membuat bekal anak setiap pagi memang jadi tantangan tersendiri. Kamu sudah capek bangun lebih awal, menyiapkan menu yang lengkap, tapi hasilnya malah pulang dengan kotak makan masih penuh. Bukan karena anakmu gak lapar, tapi karena sayuran di dalamnya tetap tak tersentuh.
Kalau sudah begini, wajar kamu jadi bingung mencari cara biar bekal anak sehat tetap habis dimakan. Anak susah makan sayur memang jadi masalah banyak orang tua, tapi sebenarnya ada trik kreatif untuk mengatasinya. Yuk, simak lima tips sederhana bagi kamu yang memiliki anak susah makan sayuran!
1. Campurkan sayur ke dalam lauk favorit anak

Anak biasanya lebih tertarik makan lauk yang sudah ia sukai, seperti nugget, bakso, atau ayam goreng tepung. Kamu bisa memanfaatkan hal ini dengan menyelipkan sayuran ke dalam adonan lauk tersebut. Misalnya membuat nugget ayam wortel atau bakso bayam yang tetap enak tanpa rasa sayur yang terlalu menonjol.
Trik ini bukan hanya bikin anak gak sadar kalau sedang makan sayur, tapi juga membuat bekal lebih sehat dan bergizi. Dengan begitu, anak tetap dapat asupan serat tanpa harus dipaksa. Bekal anak sehat pun gak akan lagi disisakan karena rasanya tetap lezat di lidah mereka.
2. Olah sayuran jadi bentuk yang menarik

Anak sering menolak sayur bukan karena rasanya, tapi karena tampilannya yang kurang menggugah. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengkreasikan sayuran dengan bentuk unik menggunakan food cutter. Bayangkan wortel yang dipotong bintang atau timun berbentuk hati, pasti lebih menarik buat mereka.
Bekal anak sehat juga bisa jadi lebih berwarna dengan variasi potongan tersebut. Warna cerah dari sayuran seperti jagung, paprika, atau brokoli bisa jadi daya tarik tersendiri. Ketika tampilan makanan lebih menarik, anak cenderung lebih mau mencicipinya.
3. Buat saus atau bumbu yang menutupi rasa sayur

Rasa pahit pada beberapa sayuran sering jadi alasan anak menolaknya. Kamu bisa menyiasati ini dengan menambahkan saus atau bumbu yang mereka sukai. Misalnya saus keju, saus tomat rumahan, atau bumbu teriyaki yang memberi rasa gurih manis.
Dengan trik ini, sayuran jadi lebih mudah diterima lidah anak. Mereka tidak fokus pada rasa asli sayur, tapi lebih menikmati kombinasi rasa yang menyenangkan. Hasilnya, anak susah makan sayur bisa pelan-pelan terbiasa tanpa merasa dipaksa.
4. Campurkan sayur ke dalam makanan berkuah

Makanan berkuah seperti sup, soto, atau capcay biasanya lebih disukai anak karena terasa hangat dan ringan. Kamu bisa memasukkan berbagai sayuran ke dalam kuahnya sehingga lebih mudah dimakan. Misalnya menambahkan wortel, kentang, dan brokoli dalam sup ayam sederhana.
Selain lebih enak, tekstur sayuran yang direbus dalam kuah juga jadi lebih lembut sehingga mudah dikunyah. Anak biasanya gak terlalu sadar sudah makan banyak sayur karena rasa kuah yang dominan. Bekal anak sehat pun bisa lebih seimbang tanpa menimbulkan drama di meja makan.
5. Libatkan anak dalam menyiapkan bekal

Anak biasanya lebih semangat makan makanan yang ia ikut buat sendiri. Cobalah libatkan mereka saat menyiapkan bekal, mulai dari memilih sayuran hingga menghias kotak makan. Aktivitas ini membuat mereka merasa punya kontrol atas makanannya.
Ketika anak terlibat, rasa penasaran mereka akan meningkat sehingga lebih mudah mencoba sayuran yang disiapkan. Kamu juga bisa menjadikan momen ini sebagai kesempatan mengajarkan pentingnya makanan sehat. Dengan begitu, bekal anak sehat tidak lagi sekadar kewajiban, tapi jadi pengalaman menyenangkan.
Rasa bosan anak pada sayuran sebenarnya bisa diatasi dengan trik kreatif yang sederhana. Intinya, jangan menyerah jika anak susah makan sayuran dan bekalnya sering disisakan. Yuk, mulai terapkan cara-cara ini supaya anak susah makan sayur bisa lebih terbiasa, dan kotak bekal mereka pulang dalam keadaan kosong penuh cinta.