3 Hal Sederhana yang Bantu Kurangi Tantrum pada Anak 

Meskipun wajar namun perlu dikendalikan

Seperti yang diketahui anak-anak dalam masa tumbuh kembangnya akan mengalami tantrum. Hal ini mungkin lebih sering terjadi, utamanya ketika mereka memasuki usia 4 tahun ke bawah. Alasannya bukan karena nakal, namun karena anak balita belum bisa mengembangkan kemampuan mengatasi masalah yang baik.

Meskipun tantrum memang biasanya terjadi tanpa dapat diprediksi, tetapi perlu dikendalikan. Salah satunya yaitu dengan memberikan contoh dan membangun kebiasaan baik. Memang tidak instan, namun tetap bisa dilatih secara perlahan. Berikut tiga hal yang bantu kurangi tantrum pada anak. Selengkapnya ikuti daftarnya sampai akhir.

Baca Juga: 5 Tahapan Proses Tantrum yang Terjadi di Otak Anak

1. Ajari cara mengelola emosi

3 Hal Sederhana yang Bantu Kurangi Tantrum pada Anak ilustrasi anak sedih (unsplash.com/xavier mouton photographie)

Faktanya, menghadapi anak yang tantrum  menjadi kepanikan dan kewalahan tersendiri bagi orangtua. Di situasi tersebut tidak jarang orangtua juga akan berusaha menenangkan, misalnya dengan meminta mereka diam atau mengalihkan perhatian. Meskipun memang tujuannya baik, tetapi reaksi tersebut justru juga bisa membuat anak semakin tantrum, lho. Maka dibanding meminta mereka berhenti merengek, akan lebih baik jika orangtua membantu mereka mengelola emosi.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) yang dilansir Parents, orangtua yang bereaksi dengan tenang dan konsisten terhadap ledakan emosi anak akan membantu mereka memahami batasannya, sehingga dapat membantu anak merasa lebih terlindungi dan terkendali.

Adapun dalam hal ini, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan validasi emosi mereka. Misalnya ketika anak sedang sedih, kamu bisa menenangkan dengan mengucapkan kalimat seperti "ayah paham kamu sedang sedih, ayah kalau jadi kamu pasti juga sedih."

Baca Juga: 5 Hal yang Dapat Membuat Tantrum pada Anak Jadi Lebih Buruk, Catat!

2. Memberikan ruang bercerita dan berpendapat pada anak

3 Hal Sederhana yang Bantu Kurangi Tantrum pada Anak ilustrasi berbicara dengan anak (unsplash.com/unsplash+)

Sering kali kita juga berpikir bahwa tantrum terjadi karena pola asuh yang buruk. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Dilansir Parents, psikolog klinis Linda Rubinowitz, Ph.D., seorang terapis pernikahan dan keluarga di The Family Institute di Northwestern University, di Evanston, Illinois menyebut, tantrum bukan tanda pola asuh yang buruk. Faktanya, tantrum adalah tahap perkembangan penting bagi anak. “Tantrum membantu anak-anak belajar menghadapi emosi negatif mereka.

Maka dari itu, untuk menghadapi situasi tersebut, selain dari kemampuan anak sendiri, peran orangtua juga penting. Dalam hal ini orangtua bisa memberikan ruang bercerita dan berpendapat pada anak satu jam saja sehari, misalnya. Dengan komunikasi yang intens meskipun tidak selalu maksimal, ini akan membuat anak merasa dianggap, bernilai, dan merasa dipercaya.

3. Melibatkan anak dengan membuat routine chart

3 Hal Sederhana yang Bantu Kurangi Tantrum pada Anak ilustrasi anak makan (unsplash.com/tanaphong toochinda)

Terakhir, hal yang bantu kurangi tantrum pada anak yaitu dengan melibatkan mereka untuk membuat routine chart. Ini bisa dimulai dengan membuat jadwal tidur harian, waktu belajar, bermain, atau jadwal membantu orangtua. Jika dilakukan dengan konsisten, metode ini akan membantu anak lebih disiplin dan membuat mereka lebih terarah, sehingga mengurangi masalah perilaku.

Menurut Webmd, salah satu cara mengatasi masalah tantrum yaitu dengan bersikap konsisten. Lakukan rutinitas yang mencakup waktu makan, tidur siang, dan waktu tidur yang konsisten. Anak akan bertindak lebih baik ketika paham apa yang diharapkan. Mereka juga akan lebih baik mengatasi rasa frustrasinya ketika mendapat istirahat yang cukup.

Namun, untuk memaksimalkan hal tersebut, orangtua juga perlu memastikan bahwa anak juga terlibat. Pasalnya dengan keterlibatan, nantinya akan membuat mereka lebih bersemangat dan tanggung jawab untuk menjalani rutinitas tanpa perasaan dituntut. Sehingga, secara tidak langsung anak juga akan terlatih disiplin. 

Pada dasarnya tantrum merupakan masalah perilaku yang umum terjadi pada anak-anak prasekolah untuk mengekspresikan emosi atau kemarahan. Meskipun begitu, mereka juga perlu diberikan contoh dan membangun kebiasaan baik. Memang tidak instan, tetapi bisa dikembangkan perlahan.

Baca Juga: 5 Strategi Hadapi Anak yang Sedang Tantrum, Jangan Emosi!

Aprilia Nurul Aini Photo Verified Writer Aprilia Nurul Aini

Have a blast!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya