Berapa Sebaiknya Isi Angpau Imlek? Kategorikan Berdasarkan Usia

- Bagi rezeki dalam amplop angpau dengan ikhlas, tanpa terjebak gengsi
- Pertimbangkan anggaran sebelum memberikan angpau, bisa membuat pohon angpau untuk tamu memilih sendiri
- Bagi angpau dengan tujuh kategori: anak balita dan sekolah dasar, anak yatim, remaja, adik lajang, orang tua yang tak bekerja
Imlek dan bagi-bagi angpau sulit dipisahkan. Mirip seperti Lebaran dengan budaya salam tempel. Tentu saja memberikan sebagian rezekimu untuk keluarga dan orang lain merupakan hal yang baik. Asalkan dirimu ikhlas, berbagi gak pernah menimbulkan kerugian.
Namun sebelum menaruh uang ke dalam setiap amplop angpau, kamu perlu menghitung dulu anggarannya. Dirimu bisa saja membuat pohon angpau dan meminta tamu yang datang mengambil sendiri amplop pilihannya. Berapa pun nominal uang di dalamnya, itulah rezekinya.
Meski pembagian angpau dengan cara tersebut menyenangkan karena seperti permainan, boleh jadi kurang tepat sasaran. Misalnya, orang yang sudah bekerja malah mendapatkan angpau lebih besar daripada orang yang lebih membutuhkan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dirimu dapat membagi angpau dengan tujuh kategori berikut.
1. Untuk anak-anak 5 sampai Rp50 ribu tergantung usia

Rentangnya memang bisa jauh sekali karena di kategori ini ada anak balita dan usia sekolah dasar. Kebutuhan anak dari dua kategori ini tentu berbeda. Anak yang masih balita belum perlu membeli aneka perlengkapan sekolah. Keinginannya buat jajan juga biasanya masih rendah.
Mereka lebih banyak makan masakan rumahan. Sementara itu, anak sekolah punya lebih banyak kebutuhan dan keinginan. Intinya sih, anak yang belum sekolah memperoleh lebih sedikit uang. Kamu bisa memberikan 5 ribu rupiah buat balita untuk ditabung dan Rp10 ribu buat anak SD. Dapat pula anak kelas I sampai II SD Rp10 ribu. Kelas III hingga IV Rp30 ribu, sedangkan kelas V dan VI Rp50 ribu.
2. Tapi anak yatim dan yatim piatu boleh diberi lebih banyak

Anak yatim dan yatim piatu perlu mendapatkan perhatian lebih bukan karena kamu pilih kasih. Akan tetapi, ketiadaan salah satu orangtua apalagi keduanya kerap berpengaruh besar terhadap tingkat kesejahteraannya. Ini tak hanya berlaku bila ayah sebagai pencari nafkah utama meninggal dunia. Ibu rumah tangga yang berpulang pun dapat membuat kehidupan anak menjadi berat secara ekonomi.
Ayahnya mungkin bekerja di luar kota dan mereka tinggal bersama kakek atau nenek yang sudah gak bekerja. Sementara kiriman uang dari ayahnya belum tentu lancar. Dengan kamu memberikan angpau yang lebih banyak, semoga dapat meringankan kebutuhan-kebutuhannya. Besarannya bisa 2 kali lipat dari angpau untuk anak seusianya yang masih memiliki orangtua lengkap.
3. Remaja lebih besar, misalnya Rp50 sampai Rp150 ribu

Angpau untuk remaja sebaiknya lebih besar daripada anak-anak. Selain kebutuhan sekolahnya lebih banyak, angpau setiap tahun juga dapat dikumpulkan bakal kelak mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dalam hal pergaulan pun, remaja lebih suka jalan-jalan bersama teman daripada anak-anak.
Anggap saja kamu sedang memberi mereka uang jajan buat ke mal dan beli sesuatu yang diinginkan seperti sepatu dan baju baru. Gak salah kok, kalau remaja suka bersenang-senang selama caranya masih positif. Angpau untuk remaja bisa Rp50 ribu jika angpau buat anak-anak hanya Rp20 ribu. Bila angpau anak-anak mencapai Rp50 ribu, remaja setidaknya Rp100 ribu. Usahakan gak kurang dari 2 kali lipat angpau anak-anak.
4. Dewasa yang belum menikah, lihat pekerjaannya

Kamu mungkin punya adik yang belum menikah. Mereka juga masih berhak untuk memperoleh angpau saat Imlek. Untuk besarannya, bedakan antara lajang yang sudah bekerja dengan belum bekerja. Adik yang pekerjaannya bagus tentu tak perlu memperoleh angpau bernilai besar.
Nilainya dapat disamakan dengan remaja atau sekitar Rp100 ribu saja. Uang ini lebih sebagai tanda kasih sayangmu padanya tanpa kamu perlu memikirkan kebutuhan-kebutuhannya. Sedang single yang masih berjuang mencari pekerjaan bisa dibilang sedang di fase terberat dalam kehidupan dewasanya.
Berikan angpau lebih besar, misalnya Rp200 ribu. Uang itu berharga sekali untuk membantunya bertahan hidup atau biaya mengirim lamaran kerja. Namun, mahasiswa yang masih ditanggung penuh oleh orangtuanya gak perlu diberi angpau terlalu banyak. Samakan saja dengan orang yang pekerjaannya sudah mapan.
5. Buat orangtua dapat maksimal 50 persen dari uang bulanannya

Angpau gak hanya diberikan oleh orang yang lebih tua pada orang lebih muda. Sebaliknya juga bisa selama kamu sudah bekerja. Terlebih dengan kondisi orangtua tak lagi punya pekerjaan dan pendapatan pasif. Angpau dari anak akan sangat disyukuri. Angkanya dapat dihitung dari uang belanja bulanan yang diberikan olehmu untuk mereka.
Contohnya, per bulan dirimu memberikan uang Rp2 juta untuk menyokong kehidupan orangtua. Angpau Imlek buat mereka bisa setengahnya atau sekitar Rp1 juta. Angpau 50 persen dari uang belanja bulanan sudah maksimal dengan pertimbangan bulan depan kamu masih harus memberi mereka Rp2 juta rupiah. Jangan sampai angpau Imlek lebih besar, tapi bulan depan dirimu malah kesulitan mengirim uang bulanan.
6. Orang yang bekerja padamu, 20 persen dari gajinya jika ada THR lain

Untukmu yang merayakan Imlek dan punya sejumlah pekerja, sebaiknya mereka juga kecipratan rezeki. Supaya mereka senang dan merasa dianggap seperti keluarga. Angpau yang diperoleh juga akan meningkatkan semangat kerja mereka. Gak masalah kasih angpau apa pun agama mereka.
Contohnya, asisten rumah tanggamu merayakan Lebaran. Kamu memberinya THR sebesar 1 kali gaji setiap menjelang Idulfitri. Maka angpau untuknya tidak perlu sebesar THR. Juga jangan melebihi jatah orangtuamu yang maksimal hanya 50 persen dari uang bulanannya. Angka 20 persen dari gaji pekerja sudah besar buat angpau mereka.
7. Bagi orang-orang yang membutuhkan seikhlasmu saja

Saat Imlek banyak orang menanti derma di sekitar tempat persembahyangan dan pemakaman. Alangkah baiknya kalau kamu bisa berbagi rezeki juga pada mereka. Imlek yang terjadi setahun sekali mesti menjadi kebahagiaan semua orang, apa pun ras dan suku bangsanya. Namun mengingat jumlah orangnya banyak, isi amplop disesuaikan dengan kemampuanmu.
Usahakan semua orang memperoleh angpau darimu sekalipun nilainya kecil-kecil. Ini lebih melegakan hatimu daripada kamu memberi angpau besar hanya pada segelintir orang dan mengecewakan lebih banyak orang yang sudah berharap padamu. Jika dirimu membawa 50 amplop masing-masing berisi Rp5 ribu berarti totalnya Rp250 ribu.
Selain sebagai tanda syukur atas rezeki yang telah diperoleh, sikap dermawanmu dengan berbagi angpau juga dapat menarik banyak keberuntungan dalam hidup. Tak hanya berbentuk materi, tetapi juga kesehatan dan kelancaran berbagai urusan. Mumpung masih ada waktu, segera siapkan amplop dan uangnya.