Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Atur Kegiatan Anak saat Liburan Biar Gak Main Gadget Terus

ilustrasi kegiatan anak liburan (freepik.com/holiak)
ilustrasi kegiatan anak liburan (freepik.com/holiak)
Intinya sih...
  • Pastikan anak cukup tidur dan makan dengan teratur untuk menjaga kesehatan fisik dan emosi mereka.
  • Tetapkan batasan waktu main gadget agar anak tetap aktif dan tidak terlalu terpaku pada layar.
  • Luangkan waktu untuk quality time bareng keluarga, mempererat hubungan dan memberi dampak positif pada perkembangan emosional anak.

Liburan sering jadi momen yang paling ditunggu anak-anak. Tapi tanpa aktivitas yang terarah, mereka bisa saja menghabiskan waktu hanya dengan menonton layar seharian. Kalau dibiarkan, kebiasaan ini bisa berdampak pada pola tidur, emosi, hingga konsentrasi mereka ke depannya.

Makanya, penting bagi orang tua untuk tetap membantu anak mengatur rutinitas meskipun sedang libur. Gak perlu jadwal super ketat, yang penting kegiatan mereka tetap seimbang antara bermain, belajar, dan istirahat. Yuk, simak beberapa cara sederhana yang bisa kamu coba di rumah!

1. Pastikan anak cukup tidur dan makan dengan teratur

ilustrasi memastikan anak cukup tidur (pexels.com/andrea piacquadio)
ilustrasi memastikan anak cukup tidur (pexels.com/andrea piacquadio)

Meskipun sedang liburan, pola tidur dan makan anak tetap perlu dijaga. Tidur yang cukup dan makan bergizi bisa membantu mereka tetap aktif, fokus, dan tidak mudah rewel. Jangan sampai karena terlalu santai, anak jadi tidur larut malam dan lupa makan tepat waktu.

Kamu bisa bantu atur jadwal harian sederhana, seperti waktu bangun, makan, dan tidur yang konsisten. Rutinitas ini akan membuat tubuh anak tetap seimbang dan mood-nya lebih stabil. Selain itu, mereka juga jadi lebih siap mengikuti aktivitas tanpa merasa kelelahan.

2. Tetapkan batasan waktu main gadget

ilustrasi anak main gadget (pexels.com/tima mirashnichenko)
ilustrasi anak main gadget (pexels.com/tima mirashnichenko)

Selama liburan, anak cenderung lebih bebas mengakses gadget, apalagi kalau tidak ada kegiatan khusus. Tapi jika tidak dibatasi, screen time yang berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan mata, kualitas tidur, dan kemampuan sosial anak. Karena itu, penting banget untuk menetapkan aturan jelas soal kapan dan berapa lama mereka boleh menggunakan gadget.

Kamu bisa mulai dengan membuat jadwal harian, misalnya hanya boleh main gadget setelah aktivitas utama selesai seperti mandi, makan, atau membantu di rumah. Berikan alternatif aktivitas seru seperti bermain di luar, membaca, atau main board game. Dengan cara ini, anak tetap merasa punya kebebasan, tapi tetap dalam batas yang sehat.

3. Luangkan waktu untuk quality time bareng keluarga

ilustrasi quality time bersama keluarga (pexels.com/august de richelieu)
ilustrasi quality time bersama keluarga (pexels.com/august de richelieu)

Liburan adalah momen terbaik untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga. Kamu bisa manfaatkan waktu ini untuk melakukan aktivitas sederhana bareng anak, seperti memasak bersama, nonton film keluarga, atau bermain di halaman rumah. Kebersamaan seperti ini membantu anak merasa lebih dekat, diperhatikan, dan aman secara emosional.

Quality time gak harus selalu pergi ke tempat mahal atau jauh. Yang terpenting adalah kehadiranmu yang penuh perhatian dan tanpa distraksi gadget. Momen-momen kecil ini justru yang paling berkesan dan memberi dampak positif untuk perkembangan emosional anak.

4. Libatkan anak dalam mengambil keputusan

ilustrasi melibatkan anak dalam mengambil keputusan (pexels.com/ketut subiyanto)
ilustrasi melibatkan anak dalam mengambil keputusan (pexels.com/ketut subiyanto)

Melibatkan anak dalam membuat keputusan, sekecil apa pun, bisa meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab mereka. Misalnya, kamu bisa tanyakan pendapat mereka soal kegiatan apa yang ingin dilakukan hari ini atau menu makan siang yang mereka sukai. Saat anak merasa suaranya didengar, mereka cenderung lebih kooperatif dan semangat menjalani hari.

Selain itu, melibatkan anak juga bisa mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Mereka jadi merasa dihargai dan dianggap penting dalam keluarga. Ini adalah langkah kecil yang berdampak besar untuk tumbuh kembang emosional anak, apalagi saat liburan yang penuh momen kebersamaan.

5. Tempel jadwal harian anak di dinding

ilustrasi jadwal harian anak (freepik.com/rawpixel)
ilustrasi jadwal harian anak (freepik.com/rawpixel)

Agar rutinitas anak lebih terarah selama liburan, kamu bisa membuat jadwal harian sederhana lalu menempelkannya di tempat yang mudah dilihat, seperti di dinding kamar atau ruang keluarga. Jadwal visual ini membantu anak memahami aktivitas apa saja yang akan mereka lakukan dalam sehari. Selain itu, anak jadi lebih mandiri karena tahu apa yang harus dilakukan tanpa harus selalu diingatkan.

Kamu bisa mendesain jadwal dengan warna-warna cerah atau gambar lucu agar lebih menarik. Libatkan anak saat menyusunnya supaya mereka merasa lebih bertanggung jawab terhadap rutinitas yang dibuat. Dengan begitu, kegiatan liburan tetap terasa menyenangkan, tapi tetap terarah dan produktif.

6. Beri dukungan dan apresiasi untuk anak

ilustrasi memberikan dukungan dan apresiasi pada anak (pexels.com/arina krasnikova)
ilustrasi memberikan dukungan dan apresiasi pada anak (pexels.com/arina krasnikova)

Memberikan semangat dan apresiasi atas usaha anak bisa membuat mereka lebih termotivasi menjalani rutinitas selama liburan. Pujian sederhana seperti “Kamu hebat hari ini!” atau “Terima kasih sudah bantu beresin mainan” sangat berarti untuk mereka. Ini membantu membangun rasa percaya diri dan sikap positif terhadap tanggung jawab.

Kamu juga bisa memberi insentif kecil sebagai bentuk penghargaan, seperti waktu bermain ekstra, stiker, atau membuat aktivitas favorit mereka sebagai hadiah. Tapi ingat, tujuan utamanya bukan soal hadiahnya, melainkan proses dan usaha yang mereka lakukan. Dengan pendekatan ini, anak belajar bahwa rutinitas bisa dijalani dengan menyenangkan dan penuh semangat.

7. Ajak anak belajar tentang apa yang terjadi di dunia

ilustrasi mengajari anak tentang dunia (pexels.com/andrea piacquadio)
ilustrasi mengajari anak tentang dunia (pexels.com/andrea piacquadio)

Liburan bisa jadi momen santai sekaligus waktu yang pas untuk mengenalkan anak pada isu-isu ringan seputar dunia. Misalnya, ajak mereka ngobrol tentang cuaca ekstrem, hewan langka, atau peristiwa menarik dari negara lain dengan bahasa yang mudah dipahami. Ini bisa memperluas wawasan mereka dan menumbuhkan rasa ingin tahu secara alami.

Kamu juga bisa menonton berita anak, membaca buku bergambar, atau bermain kuis sederhana soal dunia sekitar. Dengan begitu, anak tidak hanya bersantai selama liburan, tapi juga tetap belajar dengan cara yang menyenangkan. Edukasi ringan seperti ini bisa jadi bekal penting untuk perkembangan pola pikir mereka ke depan.

Mengatur kegiatan anak selama liburan memang butuh kesabaran, tapi hasilnya bisa sangat positif untuk perkembangan mereka. Dengan rutinitas yang seimbang, anak bisa tetap aktif, terarah, dan gak cuma terpaku pada layar gadget. Yuk, ciptakan liburan yang seru sekaligus bermanfaat untuk si kecil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us