5 Tips Menenangkan Anak Setelah Alami Mimpi Buruk, Temani!

Mimpi buruk bisa bikin anak sulit untuk tidur lagi

Mengalami mimpi buruk memang tidak menyenangkan. Sayangnya, hal ini bisa terjadi pasa siapa pun, termasuk kepada anak-anak. Pada dasarnya, belum diketahui secara pasti penyebab seseorang mengalami mimpi buruk.

Namun, dilansir Parents, Jillian Pretzel, seorang penulis dan sudah diulas secara medis oleh pakar tidur anak bersertifikat, Jodi A. Mindell, Ph.D., menyatakan, bahwa mimpi buruk bisa terjadi ketika anak sedang mengalami stres atau kecemasan, trauma, atau takut akan sesuatu yang dilihat dan didengarnya. Meski begitu, para ahli mengatakan bila mimpi buruk adalah hal yang normal.

Penelitian menunjukkan, anak usia 3 sampai 6 tahun sering mengalami mimpi atau mimpi buruk. Namun, orangtua perlu mengetahui bahwa mimpi buruk juga bisa memicu respons tubuh menjadi fight or flight, sehingga dapat meningkatkan detak jantung.

“Ketika seorang anak terbangun dengan perasaan takut, rumahnya bisa tampak menakutkan dan membuat mereka semakin sulit untuk kembali tidur,” kata psikolog, Dawn Huebner, Ph.D., dikutip Parents.

Kabar baiknya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menenangkan anak setelah mengalami mimpi buruk. Untuk informasi lengkapnya, baca terus artikel ini sampai selesai, ya!

1. Latih anak untuk berpikir positif

5 Tips Menenangkan Anak Setelah Alami Mimpi Buruk, Temani!ilustrasi ibu menenangkan anaknya (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Terbangun karena mimpi buruk bisa membuat anak menjadi ketakutan. Ketika hal itu terjadi, tenangkanlah dan bantu si kecil untuk berpikir positif. Lori Baudino, PhD, seorang psikolog anak, menyatakan bahwa saat menenangkan anak yang mengalami mimpi buruk, menghadapi mimpi buruk tersebut dapat membantu.

“Saya cenderung menghadapi mimpi buruk dengan optimis dan positif, daripada melihatnya sebagai sebuah kekhawatiran. Saya melihatnya sebagai sebuah kesempatan untuk merasa penasaran,” katanya, dikutip Parents.

Masih mengutip laman yang sama, seorang konselor profesional berlisensi di Maryland, Jennifer C. Williams, menjelaskan, beberapa anak mungkin tidak mengingat mimpi yang mereka alami sepenuhnya. Dari sini, orangtua dapat mendorong anak untuk menggambarkan apa yang mereka ingat serta membantunya untuk menambahkan akhir cerita yang bahagia.

2. Temani anak agar dapat kembali ke tempat tidurnya

5 Tips Menenangkan Anak Setelah Alami Mimpi Buruk, Temani!lustrasi menemani anak tidur (pexels.com/Artem Podrez)

Seperti yang dikatakan Dr. Huebner, mimpi buruk kerap kali membuat anak kesulitan untuk tidur lagi. Oleh sebab itu, orangtua bisa menawarkan kenyamanan, misalnya dengan tidak mengabaikan mimpi anak dan ingatkan bahwa orang dewasa pun bermimpi dan terkadang mimpi yang orang dewasa alami juga bisa menakutkan.

Di samping itu, dikutip Kids Health, menemani anak dan meyakinkan mereka bahwa kamu akan ada di sana dapat membantunya kembali ke tempat tidur. Sebab, anak akan merasa aman dan dapat tidur tanpa perasaan takut.

3. Bersikap pengertian

5 Tips Menenangkan Anak Setelah Alami Mimpi Buruk, Temani!lustrasi orangtua tidur bersama anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Terkadang, mimpi buruk yang dialami anak bisa membuat orangtua kerepotan. Namun, apa pun alasannya orangtua tidak boleh menyalahkan anak karena mimpinya.

Jika kamu ingin anak kembali tenang, maka bersikaplah pengertian. Masih dikutip Kids Health, menjadi pendengar yang baik akan membantu anak merasa tenang dan terlindungi daripada mengatakan, ‘Itu tidak nyata, ayo kembali tidur!’ atau menasihatinya panjang lebar mengenai mimpi.  

Walaupun orangtua menganggap mimpi hanyalah bunga tidur, tapi bagi anak-anak itu tampak sangat nyata. Alih-alih membentak, dengarkan dan validasi perasaan mereka.

Baca Juga: 15 Arti Mimpi Umrah Menurut Islam, Jadi Sesuatu yang Menggembirakan!

4. Bantu anak untuk belajar menoleransi hal-hal yang mereka takuti

5 Tips Menenangkan Anak Setelah Alami Mimpi Buruk, Temani!ilustrasi ayah menemani anaknya tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Kebanyakan oangtua berusaha menenangkan anak dari mimpi buruk dengan menjauhkan hal-hal yang membuatnya takut. Padahal, menurut Dr. Huebner, membantu anak secara bertahap belajar menoleransi hal-hal yang mereka takuti bisa membuat anak merasa terbiasa dengan hal tersebut.

Sebagai contoh, jika anak bermimpi tentang boneka beruangnya yang berubah menjadi hidup dan ingin menangkap anak kamu, alih-alih menyingkirkan boneka tersebut, lebih baik bantu anak meyakinkan kalau boneka beruangnya tidak menakutkan. Pada intinya, jika anak terbiasa dengan hal-hal yang mereka takuti, maka ketakutan tersebut akan semakin berkurang.

Namun penting diingat, orangtua tidak boleh melakukan sesuatu yang dapat mendatangkan mimpi buruk pada anak. Sebagai contoh, membiarkan anak melihat acara horor di televisi atau tayangan berita tentang peristiwa kekerasan.

5. Ciptakan suasana yang nyaman di dalam kamar

5 Tips Menenangkan Anak Setelah Alami Mimpi Buruk, Temani!ilustrasi lampu tidur untuk anak (pexels.com/Artem Podrez)

Kondisi kamar tidur dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Karenanya, ciptakan suasana yang nyaman di dalam kamar tidur anak.

Bersihkan kamar dari kotoran serta ganti sprei dengan bahan adem dan tidak mengiritasi. Selain itu, letakkan mainan favoritnya atau lampu tidur dengan desain yang lucu supaya anak dapat tidur dengan tenang.

Meskipun mimpi buruk biasa terjadi pada anak-anak, namun mengalami kondisi ini juga dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman, khawatir, dan takut. Orangtua pun mungkin akan mengalami kerepotan karena tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Maka dari itu, beberapa tips di atas bisa kamu coba untuk membantu menenangkan anak saat mimpi buruk. Akan tetapi, jika mimpi buruk terus berlanjut lebih dari sekali dalam seminggu, jangan ragu untuk segera memeriksakan anak ke dokter ahli.

Baca Juga: 5 Arti Mimpi Dikejar Anjing, Pertanda Sial atau Beruntung?

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya