Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

12 Ide Permainan Edukatif Anak Usia 4-5 Tahun, Bermain sambil Belajar!

ilustrasi toddler (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi toddler (pexels.com/Yan Krukau)
Intinya sih...
  • Kertas lipat atau origami membantu kreativitas, motorik halus, dan berpikir logis anak usia 4-5 tahun.
  • Bermain alat musik seperti tamborin, piano mainan, drum mini, seruling plastik, dan xylophone mengembangkan emosi dan kognitif anak.
  • Menggabungkan warna dalam eksperimen sederhana mengajarkan anak tentang sains dan perkembangan motorik mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Usia 0-5 tahun merupakan masa golden age untuk anak. Masa-masa ini juga menjadi saat si kecil masuk ke prasekolah, menyiapkan dirinya sebelum masuk ke pendidikan formal. Untuk itu, masa ini merupakan momen yang tepat untuk membantunya bermain sambil belajar.

Dilansir Healthy Young Minds, Psikologis Noreen Commella, Psy.D mengungkapkan, bahwa dari usia 2-4 tahun, anak bisa mengubah momen bermain menjadi dimensi baru untuk perkembangan kognitif, sosial, emosional, dan fisik.

Untuk itu, orangtua perlu menemukan permainan yang tepat agar tumbuh kembang anak dapat berjalan secara optimal. Nah, gak usah bingung, berikut beberapa ide permainan edukatif yang bisa diajarkan kepada anak!

1. Bermain kertas lipat

ilustrasi anak bermain gadget (pixabay.com/andrii Sinenkyi)
ilustrasi anak bermain gadget (pixabay.com/andrii Sinenkyi)

Kertas lipat atau origami adalah salah satu permainan edukatif yang sangat cocok untuk anak usia 4-5 tahun. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu mengembangkan kreativitas, motorik halus, dan kemampuan berpikir logis.

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua, seperti mengajak anak membuat pesawat, perahu, atau burung sederhana yang mudah diikuti dan membangkitkan rasa percaya diri mereka. Selain itu, orangtua juga bisa menggunakan hasil karya tersebut untuk bermain peran, seperti bermain kapal-kapalan atau membuat kebun binatang mini.

2. Bermain alat musik

Ilustrasi Seorang Ayah Mengajari Anaknya Bermain Alat Musik (Pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi Seorang Ayah Mengajari Anaknya Bermain Alat Musik (Pexels.com/cottonbro studio)

Bermain alat musik adalah aktivitas edukatif yang sangat bermanfaat untuk anak usia 4-5 tahun. Selain menjadi cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu, aktivitas ini juga membantu perkembangan emosional, kognitif, dan motorik anak.

Dalam memilih alat musik, orangtua bisa memperkenalkan alat musik yang lumayan mudah untuk digenggam anak. Ide alat musik yang bisa dimainkan oleh anak, di antaranya:

  • Tamborin atau Marakas: Mudah dimainkan, membantu anak mengenal ritme.
  • Piano Mainan atau Keyboard: Melatih koordinasi tangan dan memperkenalkan nada.
  • Drum Mini: Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan mengenal pola ketukan.
  • Seruling Plastik: Melatih pernapasan dan mengenalkan bunyi nada dasar.
  • Xylophone Mainan: Mengajarkan anak tentang nada dengan visual warna-warni.

3. Menggabungkan warna

Ilustrasi anak bermain (Pixabay/yohoprashant)
Ilustrasi anak bermain (Pixabay/yohoprashant)

Menggabungkan warna bisa menjadi cara bagi orangtua untuk memperkenalkan anak kepada sains. Orangtua bisa melakukan eksperimen sederhana, seperti mencampurkan warna dengan cat dan mencatat warna apa saja yang dihasilkan dari gabungan yang berbeda.

Selain menggunakan cat, orangtua juga bisa mengajak anak untuk melakukan color sorting yang bertujuan untuk membedakan dan mengelompokkan warna. Selain cat, orangtua pun bisa menggunakan material yang lebih beragam untuk mengajarkan motorik.

Pernak-pernik seperti pom-pom atau ronce juga bisa menjadi cara agar anak bisa belajar warna dan sains sederhana. Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu mengembangkan rasa ingin tahu dan pemahaman mereka tentang dunia di sekitar mereka

4. Bermain role play

ilustrasi anak bermain peran sebagai dokter (pexels.com/Polesie Toys)
ilustrasi anak bermain peran sebagai dokter (pexels.com/Polesie Toys)

Role play merupakan bermain peran yang dilakukan dengan banyak teman atau bisa bersama dengan orangtua. Cara melakukan role play biasanya meminta anak untuk bermain bagaimana cara menjadi orang dewasa dengan profesi tertentu.

Dari permainan ini, anak akan menggunakan empati dan akal kreatif untuk menghidupkan suasana yang ada di dalam imajinasinya. Untuk mendorong perilaku anak, orangtua bisa membantu dengan berpura-pura menjadi pasien dan anak menjadi seorang dokter yang mengobati.

5. Percobaan kimia sederhana

ilustrasi anak-anak sedang melakukan eksperimen sains (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi anak-anak sedang melakukan eksperimen sains (pexels.com/MART PRODUCTION)

Melibatkan anak usia 4-5 tahun dalam percobaan kimia sederhana adalah cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan konsep sains sejak dini. Dengan bahan-bahan yang aman dan mudah ditemukan, anak dapat belajar tentang reaksi kimia, warna, dan sifat benda secara interaktif.

Banyak ide yang bisa dilakukan, salah satu yang menyenangkan dan mudah dipersiapkan adalah membuat balon ajaib. Berikut caranya:

 Bahan:

  • Botol plastik
  • Baking soda
  • Cuka
  • Balon

Cara melakukan:

  • Masukkan beberapa sendok baking soda ke dalam balon menggunakan corong.
  • Tuangkan cuka ke dalam botol hingga sepertiga penuh.
  • Pasangkan balon ke mulut botol tanpa menumpahkan baking soda.
  • Angkat balon hingga baking soda masuk ke dalam botol, lalu lihat balon mengembang!
  • Terakhir, orangtua pun bisa mengajak anak untuk menganalisa apa yang terjadi pada percobaan tersebut.

6. Puzzle

ilustrasi anak bermain di daycare (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi anak bermain di daycare (pexels.com/cottonbro studio)

Sediakan puzzle dengan lebih banyak kepingan dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda untuk membantu anak-anak mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kesadaran spasial mereka. Saat mereka menjadi lebih mahir, perkenalkan teka-teki yang lebih rumit agar mereka tetap tertantang dan terlibat.

“Selama masa balita awal, balita mulai terlibat dalam permainan simbolis berulang yang berkembang pada masa balita selanjutnya menjadi skenario permainan yang lebih kompleks, berurutan, dan imajinatif, yang memperluas kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah mereka,” tambah Commella.

Menurutnya, puzzle merupakan permainan yang tepat untuk melatih motorik halus dan kemampuan kognitif yang menggabungkan warna, bentuk, dan pola. Secara emosional, anak juga bisa mengembangkan pemikiran matematika dan rasa percaya diri setelah menyelesaikan puzzle.  

7. Bermain tanah liat atau membuat kolase

ilustrasi anak bermain di daycare (pexels.com/Alexander Grey)
ilustrasi anak bermain di daycare (pexels.com/Alexander Grey)

Kegiatan seni dan kerajinan tangan adalah cara terbaik untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan motorik halus anak-anak prasekolah. Untuk itu, orangtua bisa mendorong anak membuat kolase dengan menggunakan berbagai bahan, seperti kertas, kain, dan kancing.

Orangtua juga bisa memberikan anak tanah liat atau playdough untuk membuat patung sederhana yang dapat membantu meningkatkan koordinasi mata dan tangan mereka. Kemampuan motorik juga dikembangkan melalui permainan ini, mengajarkan anak mengenai tekstur dan kepadatan benda.

8. Memory games

ilustrasi anak bermain flashcard huruf (freepik.com/freepik)
ilustrasi anak bermain flashcard huruf (freepik.com/freepik)

Salah satu ide permainan edukatif yang cocok untuk anak usia 4-5 tahun adalah memory games. Permainan ini tidak hanya seru, tetapi juga bermanfaat untuk melatih kemampuan daya ingat, konsentrasi, dan keterampilan kognitif anak.

Untuk melakukannya, orangtua bisa melakukan cara sederhana seperti di bawah ini:

  • Gunakan kertas atau karton, lalu gambarlah atau tempelkan gambar yang mudah dikenali anak, seperti hewan, buah, atau huruf.
  • Buat dua gambar untuk setiap item agar bisa menjadi pasangan.
  • Susun kartu secara terbalik, dan mulailah bermain!

9. Scavenger hunt

ilustrasi anak bermain di akuarium (pexels.com/Sean Harrington)
ilustrasi anak bermain di akuarium (pexels.com/Sean Harrington)

Scavenger hunt merupakan permainan mencari harta karun yang bisa meningkatkan keterampilan memecahkan masalah melalui petunjuk-petunjuk yang diberikan. Gak hanya itu, permainan ini juga bisa mengembangkan kecerdasan visual-spasial yang membantu anak mengenai arah dan perspektif.

Dikutip Living360, menurut Dr Claire Halsey, seorang psikolog anak di perusahaan program pengasuhan anak di Inggris, Triple P, “Sejak lahir hingga usia empat tahun, otak anak berkembang lebih pesat dibandingkan masa-masa lain dalam hidupnya. Keterampilan sosial utama yang terlibat dalam perburuan, seperti pemecahan masalah, kerja sama tim, dan komunikasi, menjadikannya aktivitas yang bagus untuk membantu anak berkembang”.

Bila ingin sekaligus melatih motorik halus, orangtua pun bisa melakukan scavenger hunts yang dilakukan di pasir kinetis. Misalnya, orangtua bisa menyediakan berbagai timbunan mainan di dalam pasir dan meminta anak untuk menggalinya. 

10. Bermain masak-masakan

ilustrasi bermain masak-masakan (Pexels.com/Polesie Toys)
ilustrasi bermain masak-masakan (Pexels.com/Polesie Toys)

Bermain masak-masakan bukan hanya menjadi kegiatan menyenangkan untuk anak usia 4-5 tahun, tetapi juga merupakan aktivitas edukatif yang bermanfaat. Dengan alat-alat masak mainan atau bahan-bahan sederhana, anak bisa belajar banyak hal, mulai dari kreativitas hingga keterampilan motorik halus.

Gak harus selalu menggunakan kompor, orangtua bisa membuat sandwich dari bahan sederhana yang ada di rumah, seperti roti, sayur, dan daging atau sosis. Agar lebih seru, orangtua juga bisa mengajak anak untuk melakukan role play dengan berjualan yang bisa membantunya mengenai konsep berdagang.

11. Bermain board games

ilustrasi anak bermain gadget (pixabay.com/andrii Sinenkyi)
ilustrasi anak bermain gadget (pixabay.com/andrii Sinenkyi)

Bermain board games adalah aktivitas edukatif yang gak hanya menghibur, tetapi juga mengasah berbagai kemampuan anak usia 4-5 tahun. Permainan ini cocok untuk dimainkan bersama keluarga atau teman, menjadikannya cara yang efektif untuk membangun ikatan sekaligus belajar sambil bermain.

Dengan banyaknya jenis board games, berikut beberapa permainan yang bisa dicoba untuk anak berusia 4-5 tahun:

  • Matching Games: Permainan mencocokkan kartu atau gambar yang melatih daya ingat.
  • Snakes and Ladders: Permainan angka sederhana yang mengajarkan anak tentang hitungan dasar.
  • Color and Shape Bingo: Mengenalkan warna dan bentuk sambil bermain bingo.
  • Animal Dominoes: Versi domino dengan gambar binatang untuk memperkenalkan konsep pasangan.

12. Busy jar

Ilustrasi anak bermain (Pixabay/Fotorech)
Ilustrasi anak bermain (Pixabay/Fotorech)

Busy jar adalah toples atau wadah berisi berbagai benda kecil dan menarik yang dirancang untuk menghibur sekaligus merangsang perkembangan anak. Aktivitas ini cocok untuk anak usia 4-5 tahun, karena membantu mereka fokus, melatih motorik halus, dan mengeksplorasi berbagai tekstur serta warna.

Busy jar biasanya berisi benda-benda, seperti pom-pom, kancing, manik-manik, stik es krim, atau potongan kertas berwarna. Anak-anak dapat bermain dengan cara menyortir, menyusun, atau bahkan membuat kreasi dengan isi toples tersebut.

Berikut tips menggunakan busy jar agar anak tambah semangat dalam bermain:

  • Gunakan benda yang aman untuk anak, hindari benda yang terlalu kecil untuk mencegah risiko tertelan.
  • Sesuaikan isi jar dengan minat anak, misalnya benda berwarna cerah atau karakter favorit mereka.
  • Pastikan aktivitas ini selalu diawasi oleh orang dewasa, terutama untuk anak yang lebih kecil.

Itu dia ragam kegiatan yang bisa dilakukan orangtua untuk menawarkan permainan edukatif bagi anak usia 4-5 tahun. Semoga ragam permainan di atas bisa jadi referensimu memberikan alternatif selain gadget, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us