Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Item Rusak atau Kedaluwarsa yang Perlu Dibuang Saat Decluttering

ilustrasi memilah sampah (pexels.com/shvetsproduction)
ilustrasi memilah sampah (pexels.com/shvetsproduction)

Saat melakukan decluttering, salah satu aspek yang sering diabaikan adalah mengidentifikasi dan membuang barang-barang yang rusak atau kedaluwarsa. Terkadang, kita cenderung menyimpannya karena lupa bahwa barang-barang tersebut sudah tidak berguna.

Namun, membuang item yang rusak atau kedaluwarsa merupakan langkah penting dalam membersihkan dan mengorganisir ruang. Untuk membantu menjaga ruang tetap teratur dan bersih, berikut ini beberapa item rusak atau kedaluwarsa yang perlu dibuang saat decluttering.

1. Kosmetik kedaluwarsa

ilustrasi berbagai make up brush (pexels.com/Mateuszdach)
ilustrasi berbagai make up brush (pexels.com/Mateuszdach)

Saat melakukan proses decluttering, penting untuk mengidentifikasi dan membuang barang-barang yang sudah rusak atau kedaluwarsa. Misalnya, kosmetik seperti maskara dan concealer. Sangat penting untuk memeriksa apakah sudah melewati masa terbaiknya. Jika tercium bau yang aneh atau teksturnya sudah berubah, sebaiknya segera dibuang.

Disarankan juga untuk memantau simbol PAO (Period After Opening atau periode setelah produk dibuka) dan membuang produk yang sudah melewati tanggal pemakaian yang direkomendasikan. Dengan membuang barang-barang yang sudah tidak layak, cara ini dapat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Kabar baiknya, kini kosmetik yang sudah kedaluwarsa bisa kamu sumbangkan ke perias jenazah lho! Dengan demikian, sampah kosmetik tersebut tidak merusak lingkungan. 

2. Peralatan pembersih kedaluwarsa

ilustrasi peralatan membersihkan lantai (unsplash.com/photosofkorea)
ilustrasi peralatan membersihkan lantai (unsplash.com/photosofkorea)

Memperhatikan produk pembersih kedaluwarsa juga sangat penting saat melakukan decluttering. Buang semua wadah kosong, produk yang sudah kedaluwarsa atau yang tidak memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Perhatikan saat membuangnya untuk menghindari kecelakaan, terutama jika ada anak-anak kecil di sekitar.

Ketika melakukan decluttering, mulailah untuk menyortir dari area bawah wastafel dapur, kamar mandi, atau ruang cuci. Dengan membersihkan dan membuang barang-barang yang sudah tidak berguna, ruang akan lebih teratur dan kamu hanya menyimpan barang-barang yang memang dibutuhkan.

3. Makanan kedaluwarsa

ilusrasi food preparation (unsplash.com/ellaolsson)
ilusrasi food preparation (unsplash.com/ellaolsson)

Mulailah dengan pemeriksaan menyeluruh pada pantry dan lemari dapur untuk mengidentifikasi produk-produk yang sudah tidak segar dan sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Selanjutnya, periksa juga kulkas dan freezer untuk mencari makanan yang sudah berjamur atau kondisi lain yang tidak layak konsumsi.

Kerjakan satu rak atau area pada satu waktu, periksa label setiap kemasan, dan buanglah makanan atau barang yang sudah kedaluwarsa. Pastikan untuk menyusun kembali barang-barang yang masih layak pakai dengan rapi agar ruang lebih terorganisir.

4. Peralatan dapur yang rusak atau berlebihan

ilustrasi spons (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi spons (pexels.com/cottonbro)

Dalam ruang penyimpanan yang terbatas di dapur, penting untuk memilih barang-barang yang akan disimpan. Pertahankanlah barang-barang yang sering digunakan atau memiliki nilai sentimental, sementara yang lainnya bisa dibuang, disumbangkan, atau dikurangi. 

Selain itu, peralatan yang merupakan duplikat atau memiliki fungsi yang sama, sebaiknya dipertimbangkan untuk disumbangkan. Barang-barang yang rusak atau terluka juga harus segera dibuang. 

"Meskipun barang-barang tersebut mungkin memiliki nilai sentimental atau telah memberikan kepuasan di masa lalu, namun jika benda tersebut tidak lagi berfungsi atau bermanfaat, maka sebaiknya jangan ragu untuk membuangnya," kata Tamar Prager, seorang pakar dalam organizing, pendiri tamarprager.com, dan pembawa acara podcast The Paper Weight kepada Martha Stewart.

5. Sampah di laci

ilustrasi memilah sampah (pexels.com/shvetsproduction)
ilustrasi memilah sampah (pexels.com/shvetsproduction)

Laci sering kali menjadi tempat untuk menyimpan berbagai barang yang tidak memiliki tempat khusus. Ditambah lagi, kadang-kadang laci tersebut berisi barang-barang yang tidak lagi bermanfaat atau tidak dapat digunakan.

Buanglah pulpen yang tidak memiliki tinta, baterai yang sudah mati, hingga pengisi daya ponsel yang rusak. Penting untuk menyadari bahwa barang-barang yang tidak berfungsi atau kedaluwarsa hanya akan memenuhi ruangan dan membuatnya berantakan.

6. Dokumen lama

ilustrasi tempat sampah (pexels.com/shvetsproduction)
ilustrasi tempat sampah (pexels.com/shvetsproduction)

"Di zaman di mana hampir semua informasi yang kita inginkan dapat diakses di internet, kita tidak perlu menyimpan kertas dan dokumen tahun demi tahun," kata Tamar Prager.

Menghilangkan dokumen yang tidak lagi diperlukan, adalah langkah yang perlu dilakukan untuk memberikan penyegaran pada rumah. Pastikan untuk membuang dokumen yang sudah kedaluwarsa, seperti garansi lama atau dokumen pajak yang sudah berusia tujuh tahun.

Dokumen-dokumen lain seperti laporan bank, kartu kredit, dan surat gadai yang sudah tidak relevan, juga harus dibuang. Jika memungkinkan, hancurkan dokumen-dokumen yang mengandung informasi pribadi sebelum membuangnya.

7. Mainan tua atau rusak

mainan anak (pexels.com/polesietoys)
mainan anak (pexels.com/polesietoys)

Saat melakukan decluttering, penting juga untuk memeriksa dan memilah mainan yang rusak dan tidak sesuai lagi untuk digunakan. Jika kotak mainan anak sudah penuh, ini adalah waktu yang tepat untuk membersihkan dan memilih mainan yang rusak atau tidak cocok lagi.

Pertimbangkan untuk menyumbangkan atau memberikan mainan lama kepada teman dan keluarga yang masih dapat menggunakannya. Mainan yang telah rusak atau tidak layak pakai setelah pemakaian bertahun-tahun, dapat dibuang untuk memberi ruang bagi mainan yang masih dapat digunakan dan menyenangkan.

8. Handuk dan seprai yang sudah aus

ilustrasi  housekeeping (pexels.com/olly)
ilustrasi housekeeping (pexels.com/olly)

Lemari juga menjadi salah satu tempat yang tak luput dari decluttering. Untuk mengurangi barang-barang yang sudah tidak berguna di dalam lemari, pastikan untuk memeriksa dan memilah handuk serta seprai yang sudah rusak atau tidak layak digunakan.

Mulailah dengan satu rak di lemari. Pisahkan handuk serta sprei yang sudah aus serta perlengkapan tidur yang tidak lagi diperlukan. Lipat dan susun dengan rapi sisa barang yang masih layak agar mudah dilihat dan digunakan. Sumbangkan handuk dan perlengkapan tidur yang masih layak sehingga dapat memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan.

9. Obat-obatan kedaluwarsa

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/shvetsa)
ilustrasi obat-obatan (pexels.com/shvetsa)

Tak kalah penting, kamu wajib memeriksa dan memilah obat-obatan yang kedaluwarsa atau tidak lagi digunakan dengan benar ketika decluttering. Periksa tanggal kedaluwarsa pada obat-obatan bebas dan resep yang hanya sebagian digunakan.

Penting untuk mengikuti panduan yang diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk pembuangan obat-obatan yang aman dan tepat. Dengan membuangnya, kamu dapat memastikan keselamatan dan kesehatan keluarga serta mengurangi risiko penggunaan obat yang tidak tepat.

10. Surat, koran, dan majalah lama

ilustrasi tempat buku (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi tempat buku (pexels.com/cottonbro)

Surat, koran, dan majalah juga perlu di-decluttering karena cenderung menumpuk seiring waktu dan menyebabkan ruang terlihat berantakan. Kebanyakan dari kita menyimpan koran dan majalah dengan harapan akan membaca kembali di masa mendatang, namun kenyataannya jarang sekali hal ini terjadi.

Dengan menyingkirkan koran dan majalah yang tak terpakai, kita bisa membebaskan ruang dan membuat lingkungan rumah lebih teratur dan rapi. Selain itu, mendaur ulang koran dan majalah yang sudah tidak terpakai, juga merupakan tindakan ramah lingkungan.

Membuang barang-barang yang tidak lagi berguna atau layak pakai, tidak hanya memberikan ruang tambahan bagi barang-barang yang masih dapat digunakan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih rapi, aman, dan efisien. Jadi, pastikan untuk mengadopsi kebiasaan decluttering ini secara teratur agar ruangan rapi dan bersih.

Namun, sebelum membuang seluruh barang tadi, pertimbangkan pula agar tidak mencemari lingkungan. Ada opsi daur ulang kepada lembaga yang mengelola dan menyumbangkan kepada yang memerlukan sebelum barang-barangmu tadi benar-benar habis manfaatnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us